Berita Balikpapan Terkini

Alissa Wahid Putri Almarhum Gus Dur di Balikpapan, Singgung Strategi Moderasi Beragama

Rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 terkait bidang agama dan kebudayaan dibahas di Kota Balikpapan

|
Editor: Budi Susilo
HO/Bappenas
Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia, Alissa Wahid (kanan), sampaikan pandangannya di Hotel Golden Tulip, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (18/6/2023). Generasi muda Indonesia memiliki karakter tech savvy, religius, modern, dan memiliki daya beli yang tinggi. Diperlukan strategi khusus agar mereka menjunjung moderasi beragama.  

Dia bahkan berharap semua peserta memberikan usulan secara tertulis kepada Kementerian PPN/Bappenas.

Seri Forum Konsultasi Publik yang diadakan di Balikpapan kali ini merupakan seri yang terakhir setelah sebelumnya terselenggara di Bandung dan Mataram.

Kegiatan didukung oleh INOVASI yang merupakan program kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia di bidang pendidikan.

Diidentifikasi jadi Tantangan

Dalam rangka mempertajam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 terkait bidang agama dan kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas mengundang ratusan tokoh. 

Demikian dibeberkan oleh Didik Darmanto, SSos., MPA, Plt Direktur Bidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas melalui press rilis yang dikirim ke TribunKaltim.co pada Kamis (22/6/2023). 

Mereka berlatar belakang pemuka agama, aktivis LSM, cendekiawan, dan aparatur pemerintah.

Mereka berasal dari Bali, Kalimantan dan Sulawesi, baik sebagai pembicara maupun sebagai peserta Konsultasi Publik yang diadakan di Hotel Golden Tulip, Balikpapan, Senin (18/6/2023).

Baca juga: Bappenas Tertarik pada Palaran Samarinda, jadi Kota Baru Modern dan Berkelanjutan

Para peserta diberi kesempatan memberi masukan terhadap rancangan awal RPJPN 2025-2045.

Sehingga rancangan RPJPN tersebut menjadi rencana yang tajam, matang, dan mampu mengatasi berbagai isu strategis yang diidentifikasi menjadi tantangan dan berpotensi menghambat akselerasi pembangunan secara menyeluruh.

Beberapa isu tersebut antara lain posisi Pancasila sebagai dasar negara yang belum diimplementasikan sepenuhnya dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Isu lain adalah pembangunan dan modernisasi yang eksploitatif dan mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup serta berdampak negatif pada ekosistem alam dan budaya lokal.

Baca juga: Menteri Bappenas Tinjau IKN Nusantara, Kantor KemenkoPolhukam Selesai Belakangan

Kebebasan beragama yang belum disertai dengan kemampuan literasi keagamaan yang inklusif, moderat, dan berorientasi kemaslahatan menjadi isu lain yang muncul sebagai tantangan.

Demikian juga wawasan dan identitas nasional sebagai bangsa majemuk ternyata tidak serta merta mampu melahirkan kehidupan beragama dan berbudaya yang inklusif.

"Sementara di sisi lain budaya literasi, kreativitas, dan inovasi masyarakat Indonesia tergolong rendah,” kata Didik Darmanto, Plt Direktur Bidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas.

20230622_Bappenas di Hotel Tulip Balikpapan RPJMN
Gandeng Pemuka Agama dan Aktivis LSM, Kementrian PPN/Bappenas diskusikan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 di Hotel Golden Tulip, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (18/6/2023).
Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved