Horizzon

Jebakan Pasir di Simpang Rapak Balikpapan

Korbankan lajur paling kanan untuk jebakan pasir, jauh lebih efektif dibanding sekadar memberikan barrier. Pakar transportasi dan jalan raya mampu...

|
Editor: Fransina Luhukay
Tribun Kaltim
Ibnu Taufik Juwariyanto, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim. 

Kita kembali fokus pada barrier di lajur paling kanan yang tak sepenuhnya memberi jawaban atas kerawanan di Simpang Rapak. Ini juga sekaligus menjawab kenapa flyover tidak juga terrealisasi, yang barangkali selain biaya dan estetika jalan, maka flyover juga akan mengubah potensi bisnis di kawasan tersebut.

Pakar transportasi barangkali bisa diajak duduk bersama dan kemudian diminta untuk mendesain jebakan pasir di lajur paling kanan. Simpelnya, ketika kita sering melintas di jalan tol, untuk jarak tertentu selalu ada jebakan pasir yang disediakan untuk keadaan emergency pada kendaraan yang melintas, utamanya pada kendaraan yang mengalami rem blong.

Kenapa konsep itu tidak kita coba terapkan di Simpang Rapak? Kita korbankan lajur paling kanan untuk jebakan pasir, yang jauh lebih efektif dibanding sekadar memberikan barrier. Pakar transportasi dan jalan raya tentu mampu mendesain jebakan pasir itu dan menyesuaikan dengan situasi tata kota. Gampangnya, meski jebakan pasir, boleh dimodifikasi menjadi taman kecil atau sejenisnya yang secara visual masih enak dipandang namun tetap memberikan safety untuk kendaraan yang melintas di Simpang Rapak dari arah Jalan Soekarno Hatta. Mari diskusi, sambil kita membuka kembali catatan-catatan lama tentang insiden di Simpang Rapak! (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved