Penajam Daerah Tertinggi Stunting, Kajari Agus Chandra jadi Bapak Asuh Beberkan Penyebabnya

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Penurunan kasus stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) turut menjadi atensi Kejaksaan Negeri (Kejari) Penajam Paser Utara.

Berbagai upaya dilakukan, guna menurunkan angka stunting, yang dianggap cukup tinggi di daerah asal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu.

Terbaru ini, Kejari Penajam Paser Utara membagikan ratusan paket makanan bernutrisi kepada balita yang terindikasi stunting di Kecamatan Penajam.

Demikian diutarakan oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Penajam Paser Utara, Agus Chandra kepada TribunKaltim.co pada Selasa (18/7/2023). 

Baca juga: Kajari PPU Sebut BUMD Miliki Peran Tingkatkan Perekonomian di Penajam Paser Utara 

Dia mengatakan, di Kecamatan Penajam merupakan daerah yang kasus stuntingnya paling tinggi dibanding tiga kecamatan lainnya.

Jumlahnya bahkan mencapai 150an balita, yang terindikasi mengalami stunting.

"Kalau Penajam ini untuk yang balita saja itu 150 orang jadi termasuk paling tinggi, kalau yang lainnya itu dibawah 10," ungkap Kajari.

Penyebab Tinggal di Pesisir

Agus Chandra yang sekaligus bapak asuh stunting di Penajam Paser Utara itu mengatakan, bahwa penyebab tingginya kasus stunting di Kecamatan Penajam, karena umumnya masyarakat Penajam tinggal di pesisir.

Sehingga, sanitasinya masih kurang, fasilitas MCK tidak memadai, dan lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih.

"Karena banyak yang tinggal di pesisir," sambungnya.

Ke depan, ia akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, agar hal ini bisa segera mendapatkan solusi.

Baca juga: Cerita Endang Jadi Pendamping Keluarga Stunting, Capek Terbayar dengan Peningkatan Berat Badan Anak

Program penurunan stunting yang dirumuskan oleh pemerintah daerah kata dia, harus dipastikan agar benar-benar efektif dan tepat sasaran.

Pemenuhan fasilitas di sekitar tempat tinggal masyarakat pesisir di Kecamatan Penajam, terlebih dahulu harus dipenuhi, sebelum merumuskan kebijakan yang lainnya.

"Kita harus turut serta untuk membuat kebijakan atau program penurunan stunting, tinggal melihat apakah ini sesuai atau tidak," pungkasnya. (*)