Proses PAW Makmur HAPK

DPRD Kaltim Menunggu Surat Pelantikan Kaharuddin Jafar dan Kisah Mundurnya Makmur HAPK dari Golkar

Jika dilihat dari perolehan suara daerah pemilihan (dapil) Bontang, Kutai Timur, dan Berau, Kaharuddin Jafar paling berpotensi menggantikan Makmur

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
HO/DPRD Kaltim
Ilustrasi sosok politisi Kaharuddin Jafar (jas hitam) dan Makmur HAPK. DPRD Kaltim masih menunggu pelantikan Kaharuddin Jafar dengan landasan surat dari Kemendagri, Senin (1/8/2023). Dan kisah mundurnya Makmur HAPK dari Golkar. 

Berita sebelumnya, Komisioner Divisi Teknis Penyelenggara KPU Kaltim, Suardi mengatakan pihaknya telah menyampaikan terkait PAW Makmur HAPK yang akan digantikan suara terbanyak berikutnya yakni Kaharuddin Jafar.

Baca juga: Golkar Kaltim tak Sebut Makmur HAPK Incumben Bacaleg Dapil VI, Rudy Masud: Itu Masalah Internal

"Memang tidak ada kewajiban lagi dari DPRD Kaltim untuk menyampaikan ke kami terkait pelantikannya kapan. Proses di KPU Kaltim itu sudah selesai. Ranah kami sudah selesai," kata Suardi.

Surat dari KPU Kaltim ke DPRD Kaltim itu disampaikan pada 19 Juni 2023. Sehingga, saat ini tengah menunggu pelantikan lagi saja.

"Soal PAW Partai Golkar, kami telah mengirimkan jawaban resmi kepada DPRD pada 19 Juni lalu, jadi tinggal menunggu prosesi PAW saja," jelas Suardi.

Kisah Mundur dari Partai Golkar 

Politikus senior Kalimantan Timur, Makmur HAPK kini resmi berlabuh ke Partai Gerindra usai keputusan pengunduran dirinya dari Partai Golkar Kalimantan Timur.

Puluhan tahun berkarir di Golkar Kaltim, akhirnya ia memutuskan hengkang dari partai yang membesarkan namanya. Makmur HAPK juga mengucapkan terima kasih, namun bukan pada partai Golkar.

Ia berterima kasih kepada partai-partai yang menawarkannya untuk bergabung dan kembali berpolitik. Tawaran datang dari parpol lain yang menginginkan mantan Bupati Berau 2 periode tersebut maju ke legislatif.

"Pertama saya berterima kasih banyak juga kepada teman-teman partai lain yang menawarkan, ada juga yang mengusulkan ke DPR RI, ada yang juga tetap meminta saya untuk DPRD Kaltim, saya jujur saja belum berminat ke Senayan," terangnya, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: 2 Kader Golkar di Kaltim Hengkang, Makmur HAPK ke Gerindra dan Mahyunadi ke Perindo

"Serikat Buruh, Gerindra, Perindo, PPP, banyak beberapa partai yang menawarkan. Saya masih diminta untuk menjadi anggota DPRD Kaltim, terakhir, akhirnya (pilih) berlabuh di Gerindra," sambung Makmur HAPK.

Di Golkar Kaltim, ia sudah mengajukan permohonan pengunduran diri. Makmur menegaskan bahwa tidak main-main untuk berpolitik, meski usianya tak lagi muda.

Usia 65 tahun, membuatnya lebih santai menanggapi berbagai polemik yang dideranya saat berseragam Golkar. "Usia seperti saya juga tidak terlalu ambisius, manusia ada ambisi tapi tidak ambisius," tukasnya.

Makmur HAPK: Golkar Mencederai Makna

Partai politik, menurut Makmur HAPK suatu instrumen konstitusi menjaga negara, jadi betul-betul untuk disempurnakan dengan baik terutama sistem perekrutan kader.

Namun yang terjadi di Golkar, menurutnya justru sebaliknya, menerima kader dengan serampangan sehingga mencederai makna dari berpolitik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved