Ibu Kota Negara
IKN Nusantara Jadi Pemangsa Pulau Lain, Jatam Sebut Pertambangan Nikel Meluas Hanya Buat Listrik
IKN Nusantara jadi pemangsa pulau lain. Jatam sebut pertambangan nikel meluas hanya buat listrik.
Tentunya, pertambangan nikel akan semakin meluas demi menunjang listrik berbasis baterai di wilayah IKN.
Seperti di Sulawesi Tengah, Halmahera Utara dan Sulawesi Selatan.
"Kemudian rencana bahwa tidak lagi menggunakan energi fosil atau batu bara, justru di dukung dengan rencana pembangunan PLTU," ujarnya.
Hal ini dianggap tidak logis, lantaran dipastikan Indonesia tidak akan bebas dari batubara.
Seluruh pabrik untuk bendungan maupun pabrik pengolah listrik masih menggunakan batubara. Muaranya, hasil bumi Kaltim akan terus menerus dikeruk.
Artinya, konsep Forest City pun perlu dipertanyakan, dan Jatam merasa konsep ini hanyalah janji belaka.
Kaltim tetap menjadi sumber utama yang akan dikeruk.
Baca juga: Pengamat Soroti Pembangunan IKN Nusantara, Masih Pakai Dana APBN hingga Kaitan dengan Pilpres 2024
Kemudian rencana pembangunan di IKN dengan konsep Forest City, di tanam pohon-pohon sementara kepungan industri di Kaltim menghabiskan pohon-pohon yang ada di Bumi Etam.
"Rencana ini hanya palsu, kami kira jika kita sudah menyatakan merdeka, Jatam menegaskan Kaltim belum merdeka, karena ruang kita dihancurkan, di dilebur dengan adanya izin ekstraktif dan izin pembangun yang disebut pembangunan hijau," kritik Mareta.
Jatam juga menilai, langkah oemerintah pusat maupun daerah akan merampas ruang hidup, melakukan intimidasi dan kriminalisasi.
Serta menghilangkan hak masyarakat adat dan menghancurkan sumber mata pencaharian mereka.
"Sumber-sumber penghidupan seperti tanah air dan menyebabkan polusi udara," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Jatam Lakukan Aksi di Depan Kantor Gubernur Kaltim Kritisi Persoalan IKN Nusantara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.