Pilpres 2024
Demokrat Patah Hati, Perjuangan Setahun AHY Dekati Anies Baswedan Sia-Sia, Malah Pilih Cak Imin
Partai Demokrat patah hati, perjuangan setahun AHY dekati Anies Baswedan sia-sia, malah pilih Cak Imin
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Demokrat seperti patah hati usai mengungkap siapa sosok cawapres yang digandeng Anies Baswedan.
Diketahui, Anies Baswedan dikabarkan menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.
Semula, Partai Demokrat berharap eks Gubernur DKI Jakarta ini meminang Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Alhasil, Partai Demokrat pun kecewa, di mana di berbagai daerah kader mereka menurunkan baliho Anies Baswedan.
Baca juga: Awal Mula Kabar Ada Cawe-Cawe Jokowi Dibalik Deal Anies Baswedan-Cak Imin, Bikin Demokrat Meradang
Dilansir dari Wartakota, selama hampir satu tahun jelang Pilpres 2024, AHY sudah banyak berjuang agar bisa menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Misalnya saja, AHY bertandang ke rumah Anies Baswedan pada bulan Maret 2023 lalu. Di rumah berbentuk joglo itu, AHY meluangkan waktu untuk diskusi dengan Anies Baswedan.
“Mudah-mudahan ini semua bisa menjadi kebaikan bersama kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya. Indonesia yang Aman dan Damai, Adil dan Sejahtera, serta Maju dan Mendunia,” tulis AHY dikutip Warta Kota pada Jumat (1/9/2023).
Selain mendekati Anies Baswedan, AHY juga kerap bertandang ke Markas NasDem partai pertama yang deklarasikan Anies Baswedan sebagai Bakal Capres 2024.
AHY buka puasa bareng bersama Anies Baswedan dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Maret 2023 lalu.
“Saya sangat bersyukur karena dapat kembali menyambung silaturahmi dengan Bapak Surya Paloh dan juga berbagai tokoh senior serta nasional yang hadir di tengah kepadatan agenda masing-masing,” tulis AHY.
Pun AHY juga tidak lupa mendekati keluarga Anies Baswedan. Misalnya saat Idul Fitri 1443 H lalu, anak SBY itu memboyong istri untuk halal bihalal ke rumah Anies Baswedan.
Di sana, AHY bertemu dengan istri serta anak-anak Anies Baswedan.
“Alhamdulillah, kedatangan kami disambut begitu hangat oleh Mas Anies beserta Mbak @fery.farhati, anak-anak, dan keluarga besar beliau,” jelasnya.
Baca juga: Viral Video Partai Demokrat Copot Baliho Anies Baswedan di Sangatta Kutai Timur
AHY juga rutin mengkampanyekan Anies Baswedan. Misalnya saja saat menghadiri acara relawan pada bulan Mei lalu.
Di pertemuan tersebut, AHY memuji Anies Baswedan yang mengusung konsep keadilan untuk Indonesia.
“Kita semua telah mendengar apa yang menjadi fokus sekaligus keterpanggilan Mas Anies Baswedan, terkait berbagai isu di tanah air. Beliau menitikberatkan masalah keadilan dan ketidakmerataan yang harus diperjuangkan karena kita ingin Indonesia benar-benar untuk semua,” tulis AHY.
Terakhir, AHY menjemput Anies Baswedan saat pulang ibadah haji. AHY menjemput langsung Anies Baswedan di Bandara Soekarno-Hatta.
“Kita mendoakan semoga hajinya mabrur, membawa keberkahan dan juga menambah semangat perjuangan kita semuanya.
Alhamdulillah, Mas Anies dan Keluarga tiba dengan selamat dan sehat semuanya,” AHY.
Baca juga: Belum Terima Dikhianati, Partai Demokrat Ungkit Surat Ajakan Jadian dari Anies Baswedan untuk AHY
Kenang Surat Anies Baswedan
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Anies ternyata melanggar semua itu.
Riefky mengungkapkan, bukan Demokrat yang berlebihan atau besar kepala, melainkan soal cawapres justru datang dari Anies sendiri.
Malah, menurutnya, Anies sudah mengirim surat resmi kepada AHY.
Surat itu meminta AHY sebagai cawapresnya di Pilpres 2024.
"Anies bahkan sudah menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu).
Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya," ungkap dia.
Surat itu pun beredar di media sosial. Satu di antaranya seperti yang diunggah Cipta Panca Laksana dalam akunnya.
Bukan maunya Demokrat AHY jadi cawapresnya Anies Baswedan. Tapi Anies sendiri yang meminta AHY jadi pendampingnya. Surat ditulis tangan tanggal 25 Agustus 2023. Lantas tanggal 30 berubah sendiri? Yang nga konsisten siapa?" tulis Panca.
Kronologi Pengkhianatan Anies Baswedan versi Partai Demokrat
- Anies sudah bertemu dengan para petinggi partai didampingi Tim 8. Pertama bertemu Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Salim Segaf Al-Jufri.
- Dari pertemuan itu, semua sudah sepakat untuk mendukung pilihan Anies, AHY jadi cawapres Koalisi Perubahan.
- Nyatanya, pada 30 Agustus 2023 Anies dan Paloh menerima dukungan dari PKB dan Cak Imin.
- Peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.
- Bahkan juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Baca juga: Kabar Anies Gandeng Cak Imin Mencuat, PPP Gerak Cepat Rayu Demokrat dan PKS Masuk Gerbong Ganjar
Ada Piagam Kerjasama
Anggota tim delapan Koalisi Perubahan perwakilan Anies Baswedan, Sudirman Said buka suara soal adanya dinamika politik yang terjadi di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Terbaru, Demokrat menuding adanya pengkhianatan dan menyebut adanya kerja sama politik antara Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
Sudirman Said menyinggung soal poin kerja sama politik yang disepakati oleh NasDem, PKS, Demokrat dan Anies Baswedan.
"Dalam butir 3 Piagam Kerjasama Tiga Partai, Calon Presiden (Capres) diberikan tugas untuk memilih pasangan (Cawapres)," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).
Tugas tersebut kata Sudirman, sudah dipahami penuh oleh Anies sebagai proses seleksi menentukan cawapres.
Untuk yang mendaftarkan capres-cawapres itu merupakan kewenangan dari pimpinan partai politik di Koalisi Perubahan.
"Akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan Capres dan Cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan Capres," ujar dia.
Baca juga: Respon Prabowo soal Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Demokrat Take Down Baliho Anies
Terkait hal itu, Anies kata Sudirman, telah melakukan tugas dengan membahas kepada berbagai pihak.
Anies juga kata dia, telah mereview semua pilihan nama yang diusulkan.
Kendati begitu, hingga sejauh ini belum ada nama yang tepat untuk menjadi pasangan Anies Baswedan sebagai cawapres sehingga belum ada kesepakatan apapun yang terjalin di internal Koalisi Perubahan soal nama cawapres. (*)
| PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
|
|---|
| Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
|
|---|
| Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
|
|---|
| Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
|
|---|
| 'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.