Berita Nasional Terkini

Bahaya Politik Balas Dendam, Rocky Gerung Sarankan Jokowi Gandeng Yusril Karena Tak Punya Partai

Bahaya politik balas dendam, Rocky Gerung sarankan Jokowi gandeng Yusril Ihza Mahendra karena tak punya partai

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube/Sekretariat Presiden-KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Presiden Joko Widodo - Rocky Gerung. Bahaya politik balas dendam, Rocky Gerung sarankan Jokowi gandeng Yusril Ihza Mahendra karena tak punya partai 

TRIBUNKALTIM.CO - Masa jabatan Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden akan berakhir 2024.

Pengamat Politik Rocky Gerung pun menyarankan Jokowi menggandeng Yusril Ihza Mahendra sebagai penasehat hukum, saat tak lagi menjabat sebagai Presiden.

Menurut Rocky Gerung, hal ini perlu dilakukan mengingat kultur politik balas dendam yang ada di Indonesia.

“Baiknya ajak Yusril. Cuma Yusril yang bisa melakukan penyelamatan,” kata Rocky di acara diskusi publik bertajuk “Harkat, Martabat dan Keselamatan Seorang Mantan Presiden, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Rocky menjelaskan, secara antropologi politik di Indonesia masih berbasiskan dendam.

Ia pun bercerita Ken Arok menjadi raja, hingga fenomena antar Presiden di Indonesia.

Baca juga: Diserang Habis Partai Demokrat, Anies Baswedan Akhirnya Muncul Jelaskan Dinamika Koalisi ke Relawan

Misalnya, dijatuhkannya Presiden Gus Dur, hingga inharmonisasi hubungan politik Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Begitu juga ketika Presiden Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI, bisa jadi mendapatkan serangan dari presiden terpilih.

Termasuk, jika Anies Baswedan misalnya menjadi Presiden 2024-2019.

“Perisainya apa? Ada perisai hukum, hingga culture tersedia. Tetapi perisai yang paling tangguh adalah batin presiden sendiri,” jelas Rocky.
Rocky mengatakan, perisai batin Presiden Jokowi dianggap retak.

Menurut Rocky, SBY lebih stabil karena memiliki kendaraan politik yang melindunginya, yaitu Partai Demokrat.

“Anda bayangkan Jokowi, tidak punya partai. Kecemasan tiba-tiba hilang kekuasaan,” tutur Rocky.

“Seharusnya Pak Jokowi ajak Prof Yusril jadi calon presiden atau cawapres, karena Prof Yusril yang bisa menyelamatkan Pak Jokowi. Sebab tidak ada orang lain yang tahu, Prof Yusril yang hanya bisa jadi tameng Presiden Jokowi dan yang paham seluk-beluk penyelamatan,” lanjut kelakar Rocky.

Dengan demikian, pernyataan Rocky Gerung pun langsung disambut oleh pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago.

“Jadi Prabowo-Yusril cocok ya?,” tanya Pangi yang juga sebagai narasumber bersama Fahri Bachmid, Bivitri Susanti, Rocky Gerung.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved