Lapak Pasar Klandasan Dibongkar
Usaha Kuliner Puluhan Tahun Dibongkar, Pedagang Ini Pilih Bangkit Jualan Online dan Buka Lapak Baru
Pembongkaran lapak pinggir pantai kawasan Pasar Klandasan telah rampung dilakukan menggunakan eksavator. Jejeran bangunan semi permanen.
Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembongkaran lapak pinggir pantai kawasan Pasar Klandasan telah rampung dilakukan menggunakan eksavator. Jejeran bangunan semi permanen yang menjual ragam kuliner itu, kini telah dirubuhkan.
Deretan bangunan diatas lahan 2.125 meter persegi dengan panjang 270 meter dan lebar 8 meter ini, memang ramai diperbincangkan.
Bagaimana tidak, sejak 3 bulan lalu, kawasan itu telah dipagari dengan seng berkelir biru oleh ormas Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Balikpapan.
Sebagai bentuk kelanjutan sengketa lahan milik Pemerintah Kota Balikpapan dengan Ahli Waris Cemara Rindang, pembongkaran itu dilakukan sembari menunggu hasil.
Melalui pantauan Tribun Kaltim di lapangan, beberapa pedagang tegar mengambil dan memilah sisa-sisa barangnya yang masih bisa digunakan.
Salah satu pedagang ikan bakar di lapak tersebut, Rasyiah mengatakan, ia mengambil beberapa seng yang masih bagus dan baru digunakan tak sampai setahun.
Baca juga: Daftar Calon Legislatif Partai Golkar untuk DPRD Kabupaten Berau pada Pemilu 2024
Ia mengaku, warung yang ia tempati selama puluhan tahun bersama mendiang suaminya ini baru saja ia perbaiki. Akibat angin puting beliung yang sempat merusak lapaknya.
Ya, diantara puing-puing lapak itu, terlihat seng berwana biru yang masih mengkilap. Sehingga, ia memutuskan mengambilnya karena masih bisa digunakan.
"Sayang baru dipasang kemarin. Belum sampai setahun. Karena sempat kena puting beliung, baru dibagusin semua. Jadi diambilin," jelasnya Rabu (6/9/2023).
Rasyiah menambahkan, lapak tersebut menjadi saksi perjuangannya bersama mendiang suaminya.
Baik saat memulai usaha dengan berjualan pisang gapit dan es campur, hingga berubah menjadi lapak dagangan kuliner ayam dan ikan bakar sekitar tahun 2001.
"Mulai usaha, sudah lama. Waktu anak-anak masih kecil-kecil. Selama jualan ya, ada pasang surutnya. Kadang ramai, kadang juga lumayan. Apalagi waktu pandemi. Ya tapi kita banyak bersyukur aja," ungkapnya.
Baca juga: Hasil Badminton China Open 2023 Hari Ini Apri/Fadia Menang, Pram/Yere Ketemu Fikri/Bagas di 16 Besar
Namun siapa sangka, warung kuliner pinggir pantai yang telah dibangun selama puluhan tahun itu, kini harus dibongkar. Meski begitu, ibu dari 2 anak ini tetap tegar dan terus berusaha mencari nafkah.
"Sebenarnya saya juga kurang ngerti prosesnya. Saya ikut aja. Apa yang terbaik, ikut aja. Asal saya bisa cari nafkah. Insya allah ada jalannya. Semoga ada hikmahnya ini semua," ucapnya tegar.
Tak hanya itu, bahkan saat dilakukan pemagaran selama 3 bulan, Rasyiah terus mencari nafkah. Bahkan, ia sempat memasarkan dagangannya melalui aplikasi online.
Namun, Rasyiah mengaku, kini ia telah memiliki kios baru di area pasar Klandasan yang baru saja ia buka dalam sebulan.
"Insya Allah, Allah itu gak bakal kasi hambanya kelaparan. Yang penting usaha. Jadi saya sempat jualan online. Sekarang sudah buka (kios) didepan. Sudah sebulan," pungkasnya. (*)
Lapak Pedagang Sekitar Pasar Klandasan Balikpapan Dibongkar, akan Ditata jadi Pusat Kuliner |
![]() |
---|
Kembalikan Fungsi Fasum di Pasar Klandasan, Disdag Balikpapan Gunakan Sistem Knock Down ke Pedagang |
![]() |
---|
Pedagang yang Terdampak Pembongkaran akan di Relokasi ke TPS Blok B Pasar Klandasan Balikpapan |
![]() |
---|
Pembongkaran Lapak Pasar Klandasan Balikpapan jadi Keputusan Pemkot dan Ahli Waris Cemara Rindang |
![]() |
---|
Pemkot Balikpapan Akan Tata Lapak Pedagang di Kawasan Pasar Klandasan Lewat Aksi Pembongkaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.