Berita DPRD Balikpapan

Polemik Banjir di Perumahan GPA Balikpapan, DPRD Usulkan Ganti Rugi Hingga Jadikan Bendali

Kondisi Perumahan Griya Permata Asri atau tepatnya di kawasan RT 52, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur mengkhawatirkan

|
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kondisi terkini Perumahan Griya Permata Asri atau tepatnya di kawasan RT 52, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Genangan air semakin meninggi, diperkirakan mencapai 2,5 meter. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Kondisi Perumahan Griya Permata Asri atau tepatnya di kawasan RT 52, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur kian mengkhawatirkan.

Pengamatan TribunKaltim.co pada Rabu (13/9/2023), ketinggian air bervariasi. Namun terdalam, diperkirakan mencapai kedalaman dua setengah meter.

Debit air terus meluap lantas melebar, hingga Masjid di kawasan perumahan tersebut mulai terkena imbasnya.

Terhitung nyaris tiga bulan, banjir di perumahan tersebut turut merendam sebanyak 22 rumah, dari yang sebelumnya 14 rumah terendam.

Baca juga: Hunian Rusak, Belasan Warga Perumahan Griya Permata Asri Balikpapan Polisikan Pengembang

Baca juga: Kamalia Warga Perum Griya Permata Asri Balikpapan Terdampak Banjir Alami Gatal-gatal, Demam Tinggi

Sementara dengan kondisi yang demikian, penanganan banjir di perumahan tersebut belum mencapai titik terang.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle mengatakan kondisi banjir di perumahan GPA tersebut sudah tidak bisa diselamatkan.

Ia membeberkan, bahwa GPA memang kawasan perumahan. Namun berdasarkan informasi dari pihak pengembang, kawasan tersebut merupakan Bendungan Pengendali (Bendali) yang diperjualbelikan oleh pengembang GPA dan Daun Village.

Padahal, kata Sabaruddin, Bendali ini tidak bisa diperjualbelikan dan konsumen harusnya juga tidak boleh membeli.

"Maka karena awalnya ini Bendali (sehingga kondisi banjir) tak bisa terselamatkan lagi," ucapnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (13/9/2023).

"Karena biar sedikit pun hujan, pasti (air hujan) tak mungkin mencari ke dataran tinggi tapi mencari dataran yang rendah. (Sehingga) ini tidak akan menyelesaikan masalah," tandasnya.

Untuk itu, Sabaruddin tegas menuturkan kepada pihak pengembang perumahan untuk membebaskan rumah yang sudah tergenang.

"Bendali ini harusnya tidak pantas dan tidak layak lagi (untuk) ditinggali. Karena genangan air itu memang tempat bendali. Jadi memang sudah tidak bisa (diselamatkan)," ucapnya.

Baca juga: Sebulan tak Kunjung Surut, Banjir di Perumahan Griya Permata Asri Balikpapan Meluas Rendam 14 Rumah

"Jadi karena memang konsepnya Bendali. Langsung saja pengembang ganti rugi sekalian, agar mereka (masyarakat) bisa relokasi (pindah)," pungkasnya.

Selanjutnya, Sabaruddin merekomendasikan pihak pengembang antara GPA dan Daun Village untuk membuat area tersebut menjadi Bendali. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved