Berita Bontang Terkini

Titik Awal Menjamurnya Bisnis Kopi Shop di Bontang, Pulang Kuliah di Pulau Jawa jadi Barista

Sejak awal 2016 komoditas kopi mulai merangsek masuk ke Bontang, mengeser dominasi kedai konvensional

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Mochamad Fadhlan Taufik menyangrai kopi dengan peralatan modern dan presisi sesuai standar kualitas kopi di Intimates & roastery.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Sejak awal 2016 komoditas kopi mulai merangsek masuk ke Bontang, mengeser dominasi kedai konvensional.

Bisnis kopi shop berkembang seperti tumbuhnya jamur di musim hujan. Pelan tapi pasti, penikmatnya juga ikut bersemi merambah semua kalangan.

Mochamad Fadhlan Taufik salah satu Barista kawakan di Bontang bercerita, peradaban kopi masuk di Bontang dibawa oleh orang-orang yang sempat merantau atau menempuh pendidikan di pulau jawa, khususnya di Yogyakarta.

Menurutnya, pada momen itu para anak muda dan pelaku ekonomi kreatif kembali dari perantauan melihat market kopi sangat menjanjikan, di tengah minimnya pilihan tempat untuk sekadar nongkrong. Lantaran semua terfokus di Bontang Kuala.

Baca juga: Kompetisi Kopi Tingkat Kaltim Akan Digelar Untuk Kedua Kalinya, Juara Akan Tampil di Ajang Nasional

Baca juga: 8 Dampak Bagi Kesehatan Tubuh jika Rutin Minum Kopi dalam Jumlah Sedang 2-5 Cangkir per Hari

"Seingatku yang awal merintis untuk kedai yang benar-benar fokus pada kopi itu Konus (Kopi Nusantara). Tahun 2016," kata pemuda yang sempat menjadi barista di Qahwty, Dubai ini, Minggu (17/9/2023).

Sejak itu, sambung Fadhlan, pelaku kopi kelas usaha mikro, kecil dan menengah terus bertumbuh hingga menjamur disetiap sudut kota dengan sajian berbagai jenis kopi seperti, arabika, robusta dan varian lainnya. Jumlah saat ini sekitar 60 kedai kopi shop.

"Itu data 2022 dari Kopinicus, kelompok yang terdiri dari pelaku usaha kopi, penikmat kopi, dan barista di Bontang," bebernya.

Menurutnya, pesatnya perkembangan bisnis kopi tidak lepas dari kesadaran para penikmat yang membutuhkan rasa dengan kualitas tinggi, yang hanya bisa didapatkan dengan meminum kopi yang disajikan melalui proses digiling, lalu diseduh dengan berbagai metode. Salah satunya V-60 atau vietnam drip.

Baca juga: Inspiratif! Lurah Maridan Azanata Darussalam, Berawal dari Hobi, Jadi Barista dan Punya Kedai Kopi

"Ini soal rasa, yang membedakan kopi sobek dan kopi giling," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved