Berita DPRD Samarinda

Komisi II DPRD Samarinda Ingin Ada Diskusi soal Rekontruksi dan Relokasi Pasar Pagi

Abdul Rohim harapkan adanya sosialisasi dan diskusi soal rencana rekontruksi dan relokasi Pasar Pagi Samarinda, Kalimantan Timur

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Samarinda, Abdul Rohim, menyatakan, perlunya sosialisasi kepada para pedagang di pasar, mengingat ada beredar kabar beberapa tempat yang dijadikan opsi tempat relokasinya, Senin (18/9/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Abdul Rohim harapkan adanya sosialisasi dan diskusi soal rencana rekontruksi dan relokasi Pasar Pagi Samarinda, Kalimantan Timur

"Yang penting itu disosialisasikan secara utuh dan mendengar masukan melalui diskusi dari para pedagang Pasar Pagi Samarinda," ungkapnya saat diwawancara TribunKaltim.co Senin (18/9/2023).

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera itu, mengatakan perlunya sosialisasi kepada para pedagang di pasar, mengingat ada beredar kabar beberapa tempat yang dijadikan opsi tempat relokasinya.

"Ada yang katakan mereka akan direlokasi di pasar-pasar tradisional dan ada juga di eks Bandara Temindung Samarinda. Agar jelas ini harus dilakukan sosialisasi," ujarnya.

Baca juga: Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Setuju Atas Rencana Rekontruksi Pasar Pagi

Selanjutnya, diinginkan adanya diskusi karena ada beberapa permintaan dari para pedagang pasar pagi, di antaranya waktu dilakukan relokasi diharap berlangsungnya setelah Idul Fitri 2024 mendatang.

Dengan demikian, mereka masih punyai cukup tabungan untuk bertahan selama berlangsung relokasi, yang tentu mempunyai masa transisi serta juga akan berpengaruh kepada omset dan sebagainya.

Lalu juga dampak sosial dari rencana di tempatkan ke pasar tradisional. Mengingat pedagang pasar pagi, kebanyakannya penjual grosiran, yang mana sebagian pedagang ambil barang dengan mereka.

Maka ketika mereka bersama, dikhawatirkan konsumen para pedagang ritel bisa perpindah ke penjual pasar pagi yang direlokasi. Dengan itulah dikhawatirkan menimbulkan permasalahn baru.

Baca juga: DPRD Samarinda Respon Positif Atas Proyek Drainase Penanggulangan Banjir

"Atas hal-hal tersebutlah, para pedagang juga menginginkan adanya sosilisasi dan adanya ruang diskusi tersebut," tegasnya.

Lebih lanjut, pihaknya di Komisi II DPRD Samarinda, dalam waktu dekat ini akan dilakukannya rapat komisi, dan perihal pasar pagi bisa salah satu prioritas yang menjadi pembahasannya.

"Semoga dalam satu dua hari ini akan rapat komisi, sehingga nanti ini bisa jadi agenda prioritas yang kami bahas," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) menyampaikan aspirasi terhadap rencana revitalisasi Pasar Pagi Samarinda pada Jumat (8/9/2023).

Aksi tersebut menyampaikan beberapa tuntutan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, diantaranya yakni menunda rencana relokasi pasar dan merekomendasikan tempat relokasi.

Pasalnya, FP3 menuntut agar relokasi tersebut ditunda hingga setelah hari raya Idul Adha tahun 2024.

Baca juga: Walikota Andi Harun Ingin Pasar Pagi Samarinda Disulap jadi Pasar Rakyat

Terkait dengan permintaan penundaan relokasi, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas memberikan jawabannya.

“Bangunan itu sudah dari tahun berapa, sudah kumuh, kita ingin pasar yang lebih layak. Kalau di undur-undur takutnya bisa semakin lama. Kita mau ini selesai dengan baik,” tuturnya pada TribunKaltim baru-baru ini.

Kedua, FP3 menyampaikan terkait rekomendasi relokasi yang tidak jauh dari kawasan Pasar Pagi, yakni di Eks Pelabuhan Peti Kemas.

Marnabas kemudian merespon hal tersebut dengan demikian.

“Jika memang ada usulan, silahkan disampaikan ke saya. Jika minta ke Peti Kemas, kami akan usahakan,” ujarnya.

Sebab, eks Pelabuhan Peti Kemas merupakan milik PT Pelindo yang dikelola oleh pusat.

“Itu milik Pelindo, tapi kalau mengusulkan ke sana, kami akan mendekati untuk negosiasi,” ungkap Marnabas.

Baca juga: Komisi IV DPRD Samarinda Tanggapi Kasus Viral, Anak Usia Dini Terpapar Rabies

Sebagai mantan pedagang, Marnabas mengatakan bahwa ia telah memahami seluk beluk terkait kebutuhan, termasuk dari segi ekonomi para pedagang.

“Apa yang disampaikan mereka sudah masuk di benak saya, karena saya juga mantan pedagang dan tau permasalahannya,” terangnya.

Oleh sebab itu, dalam hal ini ia mengaku bahwa pihaknya telah menyusun rancangan dengan maksimal.

“Pesannya sabar dan tunggu saja keputusan final dimana relokasinya. Kalau sudah semua oke, kita akan panggil dan akan sosialisasi resmi,” tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved