Berita Penajam Terkini

Kepala BPBD Sebut Penajam Paser Utara Mulai Memasuki Musim Hujan

Musim hujan atau La Nina mulai terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kepala BPBD PPU Budi Santoso. PPU, Penajam Paser Utara Mulai Memasuki Musim Hujan. TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM - Musim hujan atau La Nina mulai terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi pergeseran musim lebih awal, dari prediksi sebelumnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Budi Santoso mengatakan bahwa mulanya diperkirakan akan dilanda musim kemarau atau El Nino hingga Januari 2024 mendatang.

"Berdasarkan informasi oleh BMKG bahwa sudah ada pergerakan dari El Nino ke La Nina atau ada pergerakan dari musim kemarau ke musim penghujan," ungkapnya Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Awal Musim Hujan Tak Serentak, BMKG Peringatkan Beberapa Daerah dengan Curah Hujan Tinggi

Baca juga: Kapan Mulai Musim Hujan? Peringatan Dini BMKG: Beberapa Daerah dengan Curah Hujan Tinggi

Meski musim mulai bergeser ke musim penghujan, namun angin selatan masih terjadi.

Sehingga gelombang air laut juga belum mengalami perubahan atau masih cukup tinggi.

Budi menjelaskan bahwa BPBD PPU saat ini mulai memitigasi bencana yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. Seperti banjir dan tanah longsor.

Hal itu diidentifikasi dapat terjadi dibeberapa wilayah, termasuk Kecamatan Sepaku dan Babulu.

"Sekarang kita sedang fokus bagaimana mengatasi hidrometeorologi basah ini, karena tentu ada banjir kemudian dimungkinkan ada juga terjadi longsor di beberapa titik," jelasnya.

Baca juga: Kemarau Masih Lama, Terjawab Kapan Puncak Musim Hujan di Indonesia, Simak Prediksi Terbaru BMKG

Masyarakat juga tetap diimbau untuk waspada. Menjaga lingkungan agar tidak terdampak banjir, serta berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut.

"Berpengaruh masih pada gelombang karena kekuatan dan kecepatan angin tentu berpengaruh, angin selatan masih ada dan potensi masih kencang," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved