Harga Beras Naik, Walikota Samarinda Andi Harun Ajak Warga Konsumsi Karbohidrat Non Beras

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Fenomena El Nino memicu dampak yang cukup besar, salah satunya dapat menyebabkan inflasi.

Saat ini El Nino tengah terjadi di 7 Provinsi di Indonesia, hingga pasokan beras di daerah produsen mengalami hambatan, termasuk ke daerah Kalimantan Timur, khususnya Samarinda.

Dihimpun informasi, rata-rata beras di Kaltim dan Samarinda berasal dari Jawa Timur dan kepulauan Sulawesi Selatan.

“Kedua provinsi tersebut ada terpengaruh dengan El-nino, dan pasokannya ke wilayah-wilayah penerima menjadi masalah,” ungkap Walikota Samarinda Andi Harun, Kamis (20/9/2023).

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Kenalkan Pasar SNI Se-Kaltim ke Presiden Jokowi

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Sebut Harga Beras Mahal Karena Ongkos Angkut Naik

Terkait kondisi saat ini, segala upaya yang digencarkan oleh pemerintah daerah diharapkan dapat meringankan masyarakat.

“Ini jadi PR kita bagaimana beras dan bapokting lain agar bisa berjalan kembali normal dan turun,” katanya.

Meski demikian, stok ketersediaan pangan di Samarinda menurutnya masih mencukupi hingga 6 bulan kedepan.

“Kita harus bersyukur walaupun di Kaltim dan Samarinda ada kenaikan harga tetapi ketersediaan stok ada, dan belum sampai di luar batas normal,” jelasnya.

Baca juga: Walikota Andi Harun Sambut Kedatangan Presiden Jokowi di Samarinda

Namun ia mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengonsumsi karbohidrat non beras.

“Maka kita minta juga budaya konsumsi kita, di saat harga beras kita tinggi masyarakat bisa mengkonsumsi alternatif lain seperti jagung,” pungkasnya. (*)