Pilpres 2024

Budiman Sudjatmiko Ancam Tinggalkan Prabowo Bila Tak Akomodir 50 Persen Usulannya, Apa Saja?

Budiman Sudjatmiko ancam tinggalkan Prabowo Subianto bila tak akomodir 50 persen usulannya, apa saja?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko. Budiman Sudjatmiko ancam tinggalkan Prabowo Subianto bila tak akomodir 50 persen usulannya, apa saja? 

Dia juga mengaku siap jika Prabowo Subianto menunjuknya sebagai cawapres pada Pilpres 2024.

"Masuk penjara aja siap, apalagi jadi cawapres, jadi capres, jadi menteri, jadi gubernur ya siap lah.

Yang aku enggak siap adalah, karena sudah pernah, aku jadi DPR. Sudah dua kali soalnya," ujar dia.

Budiman bahkan menjelaskan memilih untuk mendukung Prabowo hingga dirinya dikeluarkan dari PDIP.

"Kebetulan saya memilih Prabowo dengan konsekuensi saya dikeluarkan dari partai yang 19 tahun saya sudah jadi bagian dari partai itu," imbuhnya.

2 Parpol Tawari Jadi Anggota

Pasca dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko kini dilirik dua partai politik pengusung Prabowo Subianto hingga ditawari jadi caleg.

Dua parpol pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres), membuka karpet merah lebar untuk Budiman Sudjatmiko yang baru saja dipecat PDI Perjuangan.

Kedua parpol itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra.

Diketahui, Budiman dipecat karena mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dukungan itu dinilai "Tidak mengindahkan Instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo." 

Soal pemecatan Budiman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan, pihaknya tak ingin ikut campur urusan internal PDIP.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Suara PA 212 Dominan ke Anies Ketimbang Prabowo Versi SMRC

Baca juga: Profil dan Biodata Prabowo Subianto Capres 2024 Partai Gerindra dan Cawapres Paling Ideal di Survei

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya terbuka untuk menerima Budiman bila ingin bergabung.

"Kalau Gerindra ya pasti welcome, tapi kan kita tidak ingin ya seolah-olah seperti itu ya. Jadi, kita itu tergantung yang bersangkutan," katanya, ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Sejauh ini, ia menambahkan, Gerindra masih menunggu langkah politik Budiman selanjutnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved