Kisah Buaya Riska di Bontang
Sudah Dianggap Anak Sendiri, Begini Potret Kedekatan Buaya Riska dengan Pak Ambo dan Keluarga
Sudah dianggap anak sendiri, begini potret kedekatan buaya Riska dengan Pak Ambo dan keluarga.
TRIBUNKALTIM.CO - Sudah dianggap anak sendiri, begini potret kedekatan Buaya Riska dengan Pak Ambo dan keluarga.
Belakangan ramai diperbincangkan soal persahabatan buaya betina bersama Riska dengan seorang pria asal Kota Bontang, Pak Ambo.
Kisah kedekatan Pak Ambo dengan Riska kembali diperbincangkan ke permukaan usai kejadian ada warga diterkam buaya di Sungai Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Sungai Guntung merupakan tempat di mana Buaya Riska kerap bertemu Pak Ambo.
Lantas, bagaimana awal mula keduanya menjalin persahabatan?
Baca juga: Buaya Riska di Sungai Apa? Relokasi Bakal Jadi Akhir Kisah 26 Tahun Persahabatan Ambo dengan Buaya?
Baca juga: Viral Kisah Awal Pertemanan Pak Ambo dengan Buaya Riska, Buntuti Perahu hingga Bersahabat 26 Tahun
Baca juga: Alasan Korban Yakin Diterkam Buaya Riska, Petunjuk Gigi dan Tanda Kuning, Ambo Ngotot Tak Ada Bukti
Dijelaskan Pak Ambo, dirinya telah merawat Buaya Riska sejak tahun 1998.
Awal pertemuan, Pak Ambo yang tengah berada di perairan tak jauh dari Sungai Guntung, melihat seokor buaya datang ke arahnya.
Tak ada rasa takut, Pak Ambo lantas mengambil ikan untuk diberikan pada buaya yang berukuran sekitar satu meter tersebut.
"Setelah saya kasih makan, dia kemudian pergi. Awalnya kira cuman buaya biasa," kata Pak Ambo.
Berselang beberapa bulan kemudian, buaya itu kembali bertemu Pak Ambo.
Tingkah laku buaya itu tampak ingin meminta makanan.
Pak Ambo kembali memberikan makanan.
Hal itu lantas menjadi rutinitas bagi Pak Ambo.
Dirinya akan memberi makan setiap kali Buaya Riska menampakkan diri di depan rumahnya.
"Saya sempat pulang kampung 2 tahun. Tapi pas balik termyata Riska tetap kembali ke rumah minta makan," ungkap Pak Ambo.
Baca juga: Kedekatan Buaya Riska dengan Anak Pak Ambo, Terjalin Selama 20 Tahun
Asal-usul Nama Riska

Buaya Riska hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Sungai Guntung.
Pak Ambo lantas mengetahui bahwa buaya yang mendatangi rumahnya itu merupakan betina.
Dirinya lantas memberikan nama Riska untuk buaya tersebut.
Nama Riska juga seberanya diambil dari tulisan di perahu milik Pak Ambo.
"Ada nama di perahu saya tulisannya Riska. Jadi saya kasih nama Riska karena buaya juga perempuan," ungkapnya.
Kini, persahabatan antara Pak Ambo dengan Buaya Riska telah terjalin selama 25 tahun.
Panjang Buaya Riska sekarang nyaris 5 meter.
Keduanya juga seolah memiliki ikatan batin.
Buaya Riska tak pernah sekali pun menyerang Pak Ambo.
Hal itu juga yang meyakinkan Pak Ambo untuk terus lebih dekat dengan Buaya Riska.
Bahkan, Pak Ambo kerap nekat turun ke air bermain langsung dengan Riska.
Baca juga: Nasib Buaya Riska Seusai Dievakuasi BKSDA Kaltim, Ambo Khawatirkan Luka di Bagian Ekor
Kedekatan Keduanya Jadi Sorotan

Kedekatan antara Buaya Riska dengan Pak Ambo pun kerap menuai sorotan di berbagai platform media.
Banyak warganet dan selebriti yang penasaran dan ingin bertemu langsung dengan Buaya Riska.
"Belum lama ini ada artis yang ikut liat Buaya Riska secara langsung. Saya sudah anggap Riska sebagai anak sendiri dan tidak pernah menyerang saya," terang Pak Ambo.
Kejadian adanya warga yang diserang buaya beberapa waktu lalu di Sungai Guntung, sebenarnya disayangkan Pak Ambo.
Pak Ambo pun yakin betul, jika buaya yang menyerang warga itu bukan Riska, melainkan buaya lain.
Kata Pak Ambo, ada dua buaya yang kerap menampakkan diri di pemukiman warga.
Ukurannya juga cukup besar dan sering bertemu dengan Pak Ambo.
Bahkan tak jarang Pak Ambo sering memberikan makan kala bertemu.
Pak Ambo mengenal buaya tersebut dengan panggilan buaya Ompong.
Itu ada satu namanya Buaya Ompong karena tidak ada giginya. Itu memang buaya liar. "Saya juga takut," tuturnya.
"Jadi kalau saya kasih makan, posisinya harus jauh karena saya bukan pawang,” ungkap Pak Ambo.
Baca juga: Akhir Kebersamaan Ambo dengan Buaya Riska, Pasrah Dihalangi 3 Polisi, Dievakuasi BKSDA Dini Hari
Buaya Riska Juga Dekat dengan Anak Pak Ambo

Buaya Riska juga telah menjalin hubungan sejak kecil dengan Pia, anak Pak Ambo.
Ya, selain Pak Ambo, rupanya hubungan Pia dan Buaya Riska telah terjalin selama 20 tahun.
Melalui tayangan YouTube Fitriyani Riska pada Senin (2/10/2023), terlihat kedekatan anak Pak Ambo dengan Buaya Riska.
"Sekarang umurku sudah 20 tahun, berarti kamu sudah lebih dari itu," ujar Pia, anak Pak Ambo.
Disampaikan Pia, sedari kecil, ia bersama Buaya Riska sudah main bersama.
"Aku juga sering kasih makan dulu waktu masih kecil. Sekarang besar banget, tetap bersahabat," lanjut Pia.
Tampak dari dalam videonya, anak Pak Ambo begitu menyayangi Buaya Riska, sama seperti ayahnya.

Pia sendiri tak takut untuk berada di sebelah hewan liar ini.
Bahkan, Pia tanpa rasa ragu memegang hingga mencium buaya yang telah diasuh ayahnya selama bertahun-tahun.
Menurut Pak Ambo, buaya riska saat ini berusia kisaran 26 atau 27 tahun.
"Teman-teman, kalau Riska memang menyakiti kami, Pak Ambo, dan keluarga, mungkin dari dulu diantara kami pasti sudah ada terluka.
"Inilah bukti, saya selalu berinteraksi dengan dia (buaya) dan juga anak-anak," ujar Pak Ambo.
Disampaikannya, Riska merupakan buaya yang sabar.
Sejak kecil, Buaya Riska selalu patuh terhadap apa yang disampaikan oleh Pak Ambo.
Baca juga: Ambo Hanya Pasrah Usai BKSDA Kaltim Evakuasi Buaya Riska dari Sungai Guntung Bontang
Akhir Kebersamaan Ambo dengan Buaya Riska

Usai sudah kebersamaan Ambo dengan Buaya Riska.
Ya, Ambo menjadi sosok fenomenal lantaran kedekatannya dengan Buaya Riska di Bontang.
Aksi Ambo memberi makan Buaya Riska hingga memeluk dan menciumnya selalu viral di YouTube.
Kini, Ambo tak bisa lagi bersama Riska.
Buaya tersebut dikabarkan sudah dievakuasi BKSDA Kaltim dari Sungai Guntung, Bontang Utara.
Proses evakuasi berlangsung Selasa (3/10/2023) dini hari lalu.
Ambo yang sebelumnya bertekad memertahankan Buaya Riska dengan berbagai cara kini hanya bisa pasrah.
Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga dikediamannya.
Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.
Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.
Ia makin merasa terpojokkan. Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.
"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.
Sementara orang banyak disini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riksa.

Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.
"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang disini tidak percaya," ungkapnya.
Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.
Lantaran ia khawatir keselamatan predator air kesayangannya itu.
"Saya lihat difoto itu, Riska luka dibagian ekornya. Kasian.
Saya cari informasi tapi belum dapat. Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Balai Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Tenggarong Suriawati Halim, sampai saat ini tidak memberikan jawaban atas upaya konfirmasi Tribunkaltim.co.
Baca juga: Sebelum BKSDA Kaltim Evakuasi Buaya Riska, Ambo dan Keluarga Diberi Firasat Melalui Mimpi
Sementara itu, dari berita sebelumnya Lurah Guntung Denny Febrian mengungkapkan BKSDA Kaltim, masih akan turun ke lapangan merelokasi dua ekor buaya lagi dari sungai Guntung.
Relokasi itu menggenapkan jumlah buaya yang berhasil diselamatkan BKSDA.
Setelah sebelumnya di akhir Agustus lalu pihak yang sama juga menangkap 1 ekor buaya dari sungai tersebut.
"Masih ada dua lagi yang target BKSDA," terang Denny kepada Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023).
Mesti demikian Denny mengaku ia tidak mengetahui pasti apakah buaya yang direlokasi BKSDA itu adalah Riska.
Menurutnya, BKSDA turun ke Guntung atas permintaan masyarakat yang resah pasca terjadinya konflik buaya dan manusia beberapa waktu lalu.
Dirinya pun menyakinkan, tindakan ini tidak memiliki niatan memojokan salah satu pihak. Lantaran buaya yang disasar, adalah predator air yang kerap masuk ke pemukiman masyarakat. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.