Breaking News

Tribun Kaltim Hari Ini

Ritel Modern di Berau Batasi Pembelian Beras Maksimal 10 Kg, Sawah di PPU Belum Bisa Digarap

Ritel modern batasi pembelian beras maksimal 10 kg. Sementara itu di PPU sawah belum bisa digarap karena El Nino

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co
Tribun Kaltim edisi hari ini, Selasa (10/10/2023). Ritel modern batasi pembelian beras maksimal 10 kg. Sementara itu di PPU sawah belum bisa digarap karena kemarau panjang sebagai akibat El Nino. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Berikut update terkini terkait beras yang jadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir yang dirangkum Tribun Kaltim di edisi hari ini, Selasa (10/10/2023). 

Sejumlah ritel modern di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, mulai membatasi pembelian beras, maksimal dalam satu hari konsumen hanya dapat membeli sebanyak 10 kilogram (Kg) beras.

Sementara itu di Penajam Paser Utara, sawah-sawah belum bisa digarap karena kemarau akibat El Nino.

Simak perkembangan ketersediaan beras di sejumlah wilayah di Kaltim dan nasional di artikel ini. 

Baca juga: Pemkab Klaim Harga Beras di Berau Mulai Stabil, Alfamidi Terapkan Pembatasan Pembelian

Baca juga: Harga Beras di Kutim Terus Naik, Salah Satu Faktor Gagal Panen dan Kelangkaan BBM

Baca juga: Pro Kontra Statement Mendagri soal Harga Beras Mahal, Masyarakat Diminta Konsumsi Ubi atau Singkong

Karyawan Alfamidi  Jalan Murjani II, Sri Wulandari, membenarkan adanya pembatasan pembelian beras di seluruh jaringan Alfamidi.

Pembatasan pembelian dilakukan sejak beberapa lalu. Sri tidak memastikan betul penyebabnya.

Ia menyebut, kebijakan tersebut mengikuti pemberlakukan dari pusat lantaran stok beras yang dikhawatirkan menipis.

"Betul. Di Alfamidi pembatasannya  10 kilogram atau 2 pcs per konsumen,” jelasnya kepada Tribunkaltim, Senin (9/10/2023).

Ia juga belum bisa memastikan sampai kapan pembatasan berlaku. Meski begitu, belum mendapati warga yang berupaya memborong.

"Jarang ada yang memborong. Belinya kebanyakan satu-satu. Semua berjalan normal, enggak berdampak apapun meski ada pembatasan.

Stok beras normal, segitu saja. Untuk pembatasan sampai kapan belum ada pemberitahuan," tandasnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan mengatakan, sejak Mei 2023, beras sudah mengalami kenaikan harga.

Diakuinya, kenaikan harga beras secara nasional dan salah satunya yang disebabkan fenomena el-nino.

Namun, menurutnya, dampak el-nino tidak begitu berpengaruh kepada persediaan beras di Kabupaten Berau.

Sebab konsumsi beras masyarakat lebih banyak dari produksi sendiri.

Berdasarkan penghitungan, stok beras minimal harus bertahan selama dua bulan, namun untuk Kabupaten Berau mampu bertahan hingga lima bulan.

Selain itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan  Bulog, seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Program SPHP adalah program yang diluncurkan pemerintah sebagai bentuk lain operasi pasar (OP) yang sebelumnya dilakukan untuk mengintervensi pasar.

SPHP menggunakan beras cadangan pemerintah di gudang Perum Bulog, dijual dalam kemasan, bukan lagi curah.

"Jadi ada beras yang kualitas medium yang harganya itu lebih rendah dari harga medium yang lain Rp11.500 per kilo dan itu ada di Bulog dan disebar ke warung-warung juga," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menggelar pasar murah melalui Festival Kuliner yang di dalamnya ada bazar pangan murah pada 16- 18 Oktober mendatang.

El-Nino, Sawah Belum bisa Digarap

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan cadangan pangan untuk mengantisipasi apabila bencana kekeringan berkelanjutan akibat kemarau panjang dampak El Nino.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Mulyono, di Penajam Senin (9/10/2023) mengatakan, pemkab masih menyimpan cadangan pangan untuk mengantisipasi kekeringan yang berkelanjutan.

Baca juga: Harga Beras di Kabupaten Berau Naik Sejak Bulan Mei

Cadangan pangan yang masih tersimpan itu sebanyak 28,5 ton beras yang bakal disalurkan kepada warga kurang mampu apabila terjadi kemarau makin berkepanjangan.

Dia berharap musim kemarau tidak berkepanjangan agar tidak terjadi krisis pangan di daerah Berjuluk Benuo Taka yang merupakan salah satu daerah sentra penghasil beras.

"Hujan cepat turun agar petani dapat segera menggarap lahan pertanian tanaman padi," katanya.

Lahan persawahan setempat sampai saat ini belum digarap karena dampak El Nino, padahal saat ini masuk musim tanam untuk periode Oktober 2023-Maret 2024.

"Petani belum bisa menggarap sawah karena kemarau panjang dan pengairan lahan persawahan tadah hujan," kata Mulyono.

Penggarapan lahan persawahan biasanya mulai dilakukan setiap Oktober, tetapi petani belum menggarap sawah mereka karena menunggu curah hujan cukup tinggi yang diperkirakan pada Januari 2024.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga tengah menyalurkan cadangan pangan dari pemerintah pusat berupa 98.990 kilogram beras untuk 9.988 warga kurang mampu atau keluarga penerima manfaat (KPM).

Beras cadangan itu disalurkan dengan rincian, sebanyak 36.940 kilogram beras disalurkan kepada 3.694 masyarakat kurang mampu di Kecamatan Penajam, dan 9.760 kilogram beras didistribusikan kepada 976 KPM di Kecamatan Waru.

Kemudian 2.889 warga kurang mampu di Kecamatan Babulu dengan jatah 28.890 kilogram beras, serta 2.340 KPM di Kecamatan Sepaku dengan kuota 23.400 kilogram beras.

"Masing-masing masyarakat kurang mampu atau KPM mendapatkan 10 kilogram beras cadangan pangan dari pemerintah pusat," kata Mulyono.

Cegah Oplos

Sementara Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan  buka suara soal pembatasan pembelian beras premium merek SPHP di ritel modern sebanyak 10 kilogram per hari per konsumen.

Baca juga: Jadwal Penyaluran 10 Kg Beras untuk 19.246 KPM di Kutai Kartanegara

Mendag Zulhas mengatakan, hal ini dilakukan untuk mencegah modus oknum oplos beras. Sebab, hingga kini masih ada beberapa oknum yang mengoplos beras, kemudian dijual kembali.

“Jadi, setiap orang boleh beli beras 2 kantong (5 kilogram) atau 10 kilogram, itu maksudnya mencegah agar tidak diborong kemudian dioplos. Ada orang sekarang dia namanya usaha, walaupun ada satgas, ada juga yang bandel,” ujar Mendag Zulhas dalam siaran pers, Sabtu (7/10/2023).

“Belinya banyak dibongkar lagi, dicampur, harganya mahal. Oleh karena itu, dibuat kebijakan (bisa) beli dua (kemasan beras).

Kalau gitu dia kan enggak seberapa, (oplos beras) enggak akan terjadi. Tapi kalau dia bisa borong banyak, bisa borong 10 ton (beras), bisa dioplos sama beras medium lainnya, ” sambungnya.

Dia menilai kebijakan ini dihadirkan demi mencegah kerugian. Terlebih beras tersebut memiliki kualitas baik dengan harga yang terjangkau.

Upaya ini juga dilakukan untuk memastikan stok beras yang dikelola pemerintah aman.

“Karena ini berasnya bagus sekali, wangi. Walaupun harganya Rp 10.500, tetapi berasnya itu bagus sekali nggak kalah dari beras premium.

Jadi, disinyalir ada yang membeli banyak, kemudian dioplos, dijual lagi kan kasihan, merugikan yang lainnya,” jelas Zulhas.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membatasi pembelian beras SPHP di ritel modern.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan, konsumen hanya diperbolehkan membeli paling banyak 2 kantong beras SPHP ukuran 5 kilogram agar bisa sampai kepada seluruh konsumen dan tidak terjadi kelangkaan.

"(Konsumen hanya boleh beli) 2 pax per konsumen. Kami batasi karena untuk pemerataan. Karena kalau enggak nanti bakal kayak minyak goreng lagi.

Barang datangnya malam, pagi sudah habis," kata Roy kepada media saat ditemui di Kebayoran Lama Jakarta, akhir Sepetmber 2023.

Perintah Presiden

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar stok beras di gudang Perum Bulog segera dilepas ke pasar guna mengendalikan harga yang terus merangkak naik di pasar.

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi setelah rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023), menjelaskan Presiden Jokowi juga memerintahkan kepada jajaran agar mendistribusikan beras komersial dari gudang Bulog ke para penggiling padi yang selanjutnya digelontorkan ke pasar agar pasokan melimpah.

“Dibeli saja untuk stabilisasi, dibelilah sama teman-teman komersial, teman-teman penggiling padi supaya mempercepat distribusi beras.

Jadi Pak Presiden sampaikan sebaiknya stoknya itu tidak di gudang Bulog, tapi dilepas ke market secepatnya,” kata dia.

Sebelum usul tersebut, pemerintah telah menyalurkan beras operasi pasar dengan bantuan pangan dan juga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Sekarang tambahin lagi penggiling padi karena penggiling padinya GKP (Gabah Kering Panen) cuma 20 sampai 30 persen jadi dia gak bisa produksi dan ini akan terus ya,” ujar Arief.

Opsi yang sedang dikaji pemerintah, kata Arief, yakni penggiling padi bisa mengemas ulang (repackaging) beras komersial tersebut untuk dijual ke pasar.

Pemerintah juga akan mencari titik keseimbangan harga agar beras yang dilepas oleh penggiling padi ke pasar ini tidak mahal.

“Gak terlalu mahal lah dibandingkan dengan harga gabah yang hari ini Rp7.300 (per kilogram/kg) sampai dengan Rp7.800 (per kg) ya kan itu berasnya jadinya Rp13 ribu- Rp 14 ribu (per kg), ya kita nanti cari nanti angkanya dekat-dekat Rp11.500, Rp 11.600 gitu ya,” kata dia.

Selain membanjiri pasar dengan pasokan beras, pemerintah juga akan menambah pengadaan beras sebanyak 1,5 juta ton untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga.

Pengadaan beras sebanyak 1,5 juta ton itu, di antaranya, dilakukan dengan impor dari Vietnam, Thailand, dan Kamboja.

Di samping itu, pemerintah juga berupaya mengoptimalkan produksi beras dalam negeri pada musim panen di November 2023 mendatang.

Impor Lagi

Merespon kondisi dalam negeri, pemerintah sepakat akan meningkatkan jumlah impor beras sebanyak 1,5 juta ton untuk menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Dipastikan akan menambah impor beras sebanyak 1,5 juta asal Vietnam dan Thailand.

Namun, sayangnya tambahan impor beras itu belum bisa dipastikan kapan akan datang.

"Kemudian penambahan 1,5 juta ton berapapun yang bisa masuk untuk membackup lebih baik," ujar Plt Mentan Arief Prasetyo Adi, Senin (9/10/2023).

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), stok beras per 6 Oktober 2023 di gudang Bulog sebesar 1,7 juta ton.

Dengan rincian sebesar 1,63 juta ton CBP dan 74.000 ton stok beras komersial. 5 persen stok CBP tersebut berasal dari impor. 

Oleh sebab itu, dia mengatakan, impor beras itu akan dilakukan secepatnya. Namun ia pesimistis realisasi impor ini bisa rampung pada akhir tahun ini.

"Berapapun nanti kita akan backup," kata Arief menegaskan.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pihaknya telah menghitung impor beras tambahan sebesar 1,5 juta ton.

Dia mengatakan impor tersebut akan dilakukan apabila produksi lokal tidak mencukupi kebutuhan.

Baca juga: Reaksi Dinas Perdagangan Atas Harga Beras di Balikpapan yang Masih Mahal

(rap/kps/ant)

Update Tribun Kaltim Hari Ini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved