Kisah Buaya Riska di Bontang

Buaya Riska Direlokasi, Muncul Fenomena Aneh di Sungai Guntung, Pak Ambo Temukan Ribuan Ikan Mati

Buaya Riska direlokasi, muncul fenomena aneh di Sungai Guntung, Pak Ambo temukan ribuan ikan mati

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Fitriani Riska
Tangkapan layar video Pak Ambo memberi makan Buaya Riska di Guntung Bontang, Kalimantan Timur. Buaya Riska direlokasi, muncul fenomena aneh di Sungai Guntung, Pak Ambo temukan ribuan ikan mati 

TRIBUNKALTIM.CO - Belakangan ini Sungai Guntung Bontang menjadi perbincangan.

Penyebabnya adalah relokasi Buaya Riska oleh BKSDA Kaltim.

Diketahui, Buaya Riska sudah terkenal di YouTube berkat persahabatannya dengan Pak Ambo.

Namun, akhirnya BKSDA Kaltim merelokasi Buaya Riska ke penangkaran buaya di Teritip, Balikpapan, karena dinilai membahayakan manusia.

Namun, belakangan muncul peristiwa aneh di muara Sungai Guntung, yang merupakan habitat Buaya Riska, dulu.

Baca juga: Bocoran Yusril, Pak Lurah Jadi Penentu Cawapres Prabowo Subianto, Gerindra Konsultasi ke Jokowi

Baca juga: Terkuak, Israel Gunakan Bom Fosfor Gempur Palestina, Dampak Amunisi Terlarang ke Gaza Tak Main-Main

Ribuan ikan mati di lokasi tersebut.

Video fenomena ribuan ikan mati di Muara Sungai Guntung Bontang viral.

Sebagaimana diketahui, Muara Sungai Guntung Bontang ini merupakan habitat Buaya Riska.

Ya, Buaya Riska telah dipindahkan dari Muara Sungai Guntung Bontang ke Penangkaran Teritip Balikpapan.

Hal itu membuat Pak Ambo, yang bersahabat dengan Buaya Riska tak lagi ke Muara Sungai Guntung Bontang tersebut.

Namun, setelah beberapa lama Pak Ambo akhirnya kembali mengunjungi habitat Buaya Riska, ia pun mengaku kaget melihat ribuan ikan mati di lokasi tersebut.

Tampak dalam unggahan videonya di YouTube fitriyani RISKA, ikan-ikan mati telah menjadi bangkai.

Tak hanya ikan, ular pun telah menjadi bangkai yang mengambang di Muara Sungai Guntung Bontang tersebut.

Hingga saat ini, tidak diketahui apa penyebab ikan mati di Muara Sungai Guntung Bontang tersebut.

"Selama saya ada di Muara kemarin belum pernah terjadi seperti ini, baru kali ini, selama Buaya Riska gak ada gak pernah saya ke Muara.

Jadi ikan banyak mati cuma kita gak tahu matinya karena apa," kata Pak Ambo melalui YouTube fitriyani RISKA.

Ya, sejak Buaya Riska dipindahkan, Pak Ambo tak lagi berkunjung ke Muara Sungai Guntung tersebut.

Baca juga: Demi Keselamatan Masyarakat, DPRD Bontang Minta BKSDA Kaltim Relokasi juga Buaya di Lok Tuan

Baca juga: Ditpolairud Polda Kaltim Buka Perpustakaan dan Klinik Terapung di Perairan Balikpapan

"Ini apa yang saya katakan saya hampir 5 tahun mengabdi di Muara ini keluar masuk untuk menjaga Muara sambil menjaga Riska, jadi sekarang saya gak ke sini sudah ya ini sudah jadinya," lanjut Pak Ambo.

Pak Ambo pun sembari menunjukkan ikan-ikan yang mati dan mengambang di atas sungai tersebut.

"Sampai kejar-kejar orang ngeracun ngebom kejar, sekarang terbukti sudah, kondisi Muara kasihan, makanya buaya-buaya itu semua naik ke atas ini sudah matian semua.

Jadi jangan salahkan buaya, ini rumahnya dia orang, dari dulu saya bilang begini begini tapi gak ada yang percaya ya udah ini sudah buktinya," sambungnya.

Ia berharap pemerintah secepatnya bisa menyelidiki apa penyebab ikan-ikan mati di habitat Buaya Riska.

"Ini ulah siapa kira-kira? Jadi kumohon pemerintah setempat tolong selediki apa penyebabnya ikan mati-mati, ini bukan ratusan, ribuan.

Dari pemukiman warga sampai ke sini Muara bahkan keluar sampai ke laut sana," ucap Pak Ambo.

Baca juga: Buaya Riska Bikin Mendagri Tito Karnavian Penasaran, Minta Pj Gubernur Kaltim Temui Pak Ambo

Baca juga: Terungkap Alasan Mendagri Tito Karnavian Pantau Info Buaya Riska dan jadi Pengikut Youtube Pak Ambo

Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska

Cerita kedekatan Buaya Riska dengan Pak Ambo begitu mencuri perhatian, persahabatan keduanya yang terjalin 26 tahun kini harus berpisah.

Ya, Buaya Riska menjadi salah satu buaya yang dievakuasi dari Sungai Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, pada Selasa (2/10/2023) dini hari lalu.

Buaya Riska merupakan hewan liar yang telah dipelihara Pak Ambo sejak tahun 1998 silam.

Kala itu Pak Ambo sedang berada diperaian tak jauh dari Guntung dan melihat seokor buaya datang ke arahnya.

Bukannya takut, Pak Ambo justru lari mengambil ikan buat santapan makan buaya tersebut.

Diawal bertemu, pajang ukuran Buaya Riska masih kurang lebih semeter.

“Setelah saya kasih makan, dia kemudian pergi. Awalnya kira cuman buaya biasa,” kata Pak Ambo.

Berselang beberapa bulan kemudian, buaya itu kembali bertemu Pak Ambo dengan tingkalaku seolah meminta makanan.

Pak Ambo pun mulai rutin memberikan makan Buaya Riska tiap kali menampakkan diri di depan rumahnya.

Baca juga: Adaptasi Buaya Riska di Penangkaran Teritip Balikpapan, Kini Kandangnya Ditutup Seng

Baca juga: Akmal Malik Dikagetkan Wanita Kesurupan di Tengah Perbincangan soal Buaya Riska Bontang

“Saya sempat pulang kampung 2 tahun. Tapi pas balik termyata Riska tetap kembali ke rumah minta makan,” ungkap Pak Ambo.

Pak Ambo mengaku telah merawat Buaya Riska selama 25 tahun.

Bahkan sebelumnya hampir setiap hari Buaya Riska mendatangi mendatangi rumah Pak Ambo di Sungai Guntung.

Pak Ambo memberikan nama Riska karena mengetahui buaya tersebut betina.

Nama Riska juga seberanya diambil dari tulisan di perahu milik Pak Ambo.

“Ada nama di perahu saya tulisannya Riska. Jadi saya kasi nama Riska karena buaya juga perempuan,” ungkapnya.

Kini ukuran Buaya Riska sekarang ini nyaris panjangnya 5 meter.

Buaya Riska seolah memiliki ikatan batin dengan Pak Ambo. Bahkan selama dirawat, Riska tak pernah sekali pun berani menyerang Pak Ambo.

Hal itu juga yang meyakinkan Pak Ambo untuk terus lebih dekat dengan Buaya Riska.

Bahkan Pak Ambo kerap nekat turun ke air bermain langsung dengan Riska.

Baca juga: Asik Berenang, Bocah di Lok Tuan Bontang Diserang Buaya

Baca juga: Viral Video Detik-detik Buaya Riska Dievakuasi, Pak Ambo Tunjukkan Tanda yang Mengenali Buayanya

Aksinya itu pun kadang membuat Pak Ambo viral di berbagai platform media.

Kini, hubungan Pak Ambo dan Buaya Riska terhalang oleh jarak usai buayanya dipindahkan ke Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved