Berita Nasional Terkini

Alasan Ade Armando Unggah Video 'Megawati Marah Kaesang Gabung PSI' Berujung Digugat PDIP Rp 200 M

Alasan Ade Armando unggah video 'Megawati Marah Kaesang Gabung PSI' berujung digugat PDIP Rp 200 miliar

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkapan Layar X @adearmando61
Ade Armando dan Kaesang Pangarep. Alasan Ade Armando unggah video 'Megawati Marah Kaesang Gabung PSI' berujung digugat PDIP Rp 200 miliar 

Yang mengajukan gugatan adalah tim advokat 31 orang dari ‘Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Pusat PDI Perjuangan.”

Mereka mempersoalkan video saya di kanal Youtube @AdeArmandoOfficial, yang berjudul ‘Benarkah Megawati Ngamuk Karena Kaesang Gabung PSI”.

Di dalam video itu, saya mengeritik sebuah video singkat yang seolah menggambarkan peristiwa masuknya Kaesang ke PDIP telah menimbulkan kegoncangan di PDIP.

Walau video hoax itu menampilkan karakter dengan identitas tersamar, jelas yang dimaksud oleh video itu adalah sejumlah tokoh terkemuka di PDIP dan Pak Jokowi.

Dalam video hoax itu digambarkan bahwa Megawati marah besar di rumahnya di jalan Teuku Umar begitu ada pengumuman Kaesang masuk ke PSI. Megawati marah ke Hasto, Ganjar, dan Bahkan Kepala BIN. Video itu juga menggambarkan adanya pertarungan antara kubu Megawati melawan kubu Jokowi.

Dalam video saya yang dipersoalkan PDIP, saya justru mengatakan VIDEO SEMACAM INI HARUS DIRAGUKAN KEBENARANNYA .

Saya mengutip bantahan dari Hasto Ktistiyanto tentang adanya pertemuan di Teuku Umar.

Saya juga menyatakan, Hasto membantah adanya keretakan hubungan Jokowi dan Megawati

Lantas saya kritik tipe-tipe video yang tidak jelas siapa pembuatnya, dan menyangkut nama-nama yang disamarkan identitasnya.

Saya menganggap video itu tidak perlu dipercaya karena sumber video itu tidak bisa diuji keterandalannya.

Karena itu saya katakana video pendek itu HARUS DIRAGUKAN KEBENARANNYA.

Saya bilang, video ini dengan sengaja berusaha membangun kesan adanya perpecahan di dalam tubuh PDIP tanpa ada informasi penunjang.

Saya katakan gaya kampanye hitam semacam ini sudah waktunya ditinggalkan.

Saya mengajak semua pihak berkampanye dengan sehat, bersih dan jujur.

Karena itu sangat mengherankan bahwa PDIP sekarang justru menggugat saya karena saya dianggap menyebarkan hoax.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved