Breaking News

Berita Bontang Terkini

Waspada Cacar Monyet, Dinas Kesehatan Kota Bontang Gencar Sosialisasi

Dinas Kesehatan Kota Bontang menggunakan cara sosialisasi untuk mencegah penyebaran virus Monkeypox atau cacar monyet masuk kota Taman, Bontang.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Mathias Masan Ola
bobo
Ilustrasi Cacar monyet 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Dinas Kesehatan Kota Bontang menggunakan cara sosialisasi untuk mencegah penyebaran virus Monkeypox atau cacar monyet masuk kota Taman, Bontang.

Pejabat Fungsional Epidemiologi Dinkes Bontang Nurilham mengungkapkan, sejauh ini belum ditemukan kasus cacar monyet di wilayah Bontang.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan edukasi dan sosialisasi terkait perlunya memahami penularan penyakit ini terjadi, resiko penuluran dan upaya efektif untuk mencegahnya, melalui program penanganan HIV/AIDS yang rutin dilakukan Dinkes.

Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet yang Kembali Ditemukan di Indonesia? Kenali Cara Penularan hingga Gejalanya

"Cacar monyet ini penyebarannya kebanyakan hubungan seksual, bersentuhan langsung mirip dengan kasus HIV/AIDS, jadi edukasinya berjalan bersamaan dengan program HIV/AIDS yang rutin kami lakukan," kata Nurilham kepada Tribunkaltim.co, Jumat (3/11/2023).

Menurutnya poin penting dari kasus cacar monyet ini adalah memproteksi diri, dengan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat, menghindari melakukan hubungan seksual selain dari pasangan sendiri.

Pasalnya penuluran penyakit ini bisa terjadi bila seseorang bersentuhan langsung, dengan seseorang yang terinfeksi cacar Mpox. Misalnya berpelukan, berciuman dan berhubungan seksual.

Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Monkeypox atau cacar monyet menjadi salah kasus kesehatan yang kini mendapat sorotan publik di Indonesia.

Mengutip data Kementerian Kesehatan jumlah kasus cacar monyet mencapai 27 orang, per 30 Oktober lalu. Kasus penyebaran cacar monyet terdeteksi di wilayah DKI Jakarta, Bandung, Banten, Tenggerang Selatan dan Tenggerang Kota.

Besar kemungkinan jumlah kasus terus bertambah seiring dengan penyebaran di komunitas tertentu. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved