IKN Nusantara

Anies Baswedan Kembali Lontarkan Kritik Soal IKN Nusantara, Bangun Kota di Hutan Picu Ketimpangan

Anies Baswedan kembali lontarkan kritik soal IKN Nusantara, bangun kota di hutan picu ketimpangan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO
Dirut PLN dampingi Presiden Jokowi di IKN. Anies Baswedan kembali lontarkan kritik soal IKN Nusantara, bangun kota di hutan picu ketimpangan 

TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan kembali melontarkan kritiknya terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur.

Diketahui, dari 3 capres yang bertarung di Pilpres 2024, hanya pasangan Anies Baswedan - Cak Imin yang tak menuangkan komitmen melanjutkan IKN di dalam visi-misinya.

Terbaru, capres nomor urut 1 ini menyebut, proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara akan menimbulkan ketimpangan baru.

Hal itu disampaikan Anies dalam acara Dailog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023) yang disiarkan melalui TV Muhammadiyah.

Baca juga: Deretan Investor Asing yang Ternyata Sudah Masuk ke IKN Nusantara, Bermitra dengan Investor Nasional

Baca juga: Hadapi KKB Papua, Panglima TNI yang Baru Gunakan Cara Smart Power, Intelejen dan Teritorial

Awalnya, panelis yang merupakan peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Professor Siti Zuhro mempertanyakan apakah pembangunan IKN prospektif untuk Indonesia di masa depan.

Anies mengatakan, alasan pemerintah saat ini membangun IKN sebagai upaya pemerataan tidak tepat.

"Kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh Indonesia," ucap dia.

"Bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan, karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru," ujar Anies.

Proyek IKN yang kini banyak membuka lahan hutan belantara di Kalimantan Timur akan menghasilkan ketimpangan dengan daerah sekitar pembangunan.

Sebab itu, alasan pemerintah untuk pemerataan dinilai berbanding terbalik dengan tindakan pembangunan IKN.

"Jadi antara tujuan dan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung, kami melihat ini problem.

Karena itu ini harus dikaji secara serius, karena tujuan kita Indonesia yang setara Indonesia yang merata," ucap dia.

Anies mengatakan, jika pemerintah serius menginginkan adanya pemerataan, kota yang sudah ada saat ini dikembangkan dari kota kecil ke kota skala menengah.

Kemudian, kota skala menengah diberikan program agar bisa berkembang menjadi kota besar.

"Tapi menurut kami langkahnya bukan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan semua kota yang ada di Indonesia," ucap dia.

Dialog terbuka Muhammadiyah merupakan rangkaian dialog dengan tiga calon presiden yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Jokowi Lantik Jenderal Agus Subiyanto Sebagai Panglima TNI, Cek Daftar Geng Solo di TNI dan Polri

Pada Kamis (23/11/2023) besok akan dilakukan dialog terbuka untuk pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Sementara itu, untuk paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka rencananya digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (24/11/2023).

Dalam sesi Anies-Muhaimin terdapat lima panelis yang dihadirkan.

Pertama, Ulama Intelektual Professor Saad Ibrahim yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Kedua, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Guru Besar Program Studi Pendidikan Biologi professor Sofyan Anif.

Lalu, mantan Ketua Komisi Yudisial dan juga Guru Besar Program Studi Ilmu Hukum UMS Aidil Fitriciada, peneliti senior LIPI Professor Siti Zuhro, dan terakhir Guru Besar Politik Islam-Ilmu Politik Professor Zuly Qodir.

Baca juga: BSB Jadi Investor Pertama Asal Kalimantan Timur di IKN Nusantara, Bangun Pusat Perbelanjaan Modern

IKN Tak Masuk di Visi-Misi Anies-Cak Imin

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden telah resmi mendaftarkan diri dalam kontestasi Pilpres tahun 2024.

Mereka adalah Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Ganjar Pranowo - Mahfud MD, serta Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Ketiga pasangan tersebut juga telah meramu visi, misi, dan program kerja yang akan dijalankan apabila kelak berhasil terpilih.

Dari beberapa program kerja yang telah mereka tuangkan, komitmen mengenai kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga patut dilihat.

Mengingat pembangunan IKN yang telah dimulai pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan proyek jangka panjang dengan penyelesaian hingga tahun 2045.

Lantas, bagaimana nasib IKN berdasarkan visi dan misi Anies - Cak Imin, Ganjar - Mahfud, dan Prabowo - Gibran? 

Pasang Anies - Cak Imin, tidak mencantumkan tentang kelanjutan pembangunan IKN di dalam visi dan misinya.

Akan tetapi, belakangan Cak Imin menyebut, pihaknya tetap akan melanjutkan pembangunan IKN meski tidak ada di dalam visi dan misi.

"Ini bagian dari proses internal perubahan ya. Undang-undangnya sudah pasti ada dan harus terus berlanjut. Enggak perlu dibahas, lanjutkan saja," ujarnya di Galeri Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta, Kamis (26/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Lagipula pembangunan IKN dan pemindahan ibu kota negara sudah diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) yang telah disahkan.

Baca juga: Terjawab Jumlah ASN Pindah ke IKN Nusantara Tahun Depan, Bertahap Mulai Maret, Juli, Agustus 2024

"Itu kan UU, enggak mungkin menghentikan proses UU, sudah berjalan," tambah Cak Imin

Sementara, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD secara spesifik menyebutkan IKN dalam program kerjanya yang berjudul "Menuju Indonesia Unggul".

Bahkan, pasangan ini pun secara gamblang memastikan soal percepatan penyelesaiannya.

"Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik," sebagaimana dikutip dalam dokumen visi misi dan program kerja Ganjar-Mahfud, Jumat (27/10/2023).

Sementara itu, dalam dokumen visi misi Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, IKN menjadi salah satu dari 17 program prioritas.

Dalam hal ini, mereka ingin melanjutkan pemerataan ekonomi, penguatan UMKM dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Baca juga: Gedung Kemenko IV di IKN Nusantara Akan Memiliki 4 Tower, Permintaan Jokowi Dirampungkan April 2024

"Pembangunan Indonesia harus lebih merata melalui penciptaan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa.

Salah satunya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," tulis visi misi Prabowo - Gibran. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal IKN, Anies: Bangun Kota di Tengah Hutan Timbulkan Ketimpangan Baru"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved