Seorang Pengasuh Ponpes Lecehkan Santri

Sederet Fakta Kasus Oknum Pimpinan Ponpes di Bontang Lecehkan Santriwati, Jadi Caleg di Pileg 2024?

Berikut sederet fakta kasus oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Bontang lecehkan santriwati. Kabarnya oknum itu jadi caleg di Pileg 2024?

HO- KOMPAS.COM
Ilustrasi pelecehan - Berikut sederet fakta kasus oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Bontang lecehkan santriwati. Kabarnya oknum itu jadi caleg di Pileg 2024? 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar kasus pelecehan oknum Ponpes di Bontang.

Berikut sederet fakta kasus oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Bontang lecehkan santriwati.

Kabarnya oknum pimpinan Ponpes yang diduga melecehkan santriwatinya itu jadi caleg di Pileg 2024.

Kasus pelecehan yang diduga dilakukan oknum pengasuh satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Bontang Selatan mengungkap banyak fakta.

Baca juga: Soroti Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2, Komisi I DPRD Bontang Khawatir Tak Selesai Tepat Waktu

Baca juga: Modus Setor Hafalan Quran, Oknum Pengasuh Ponpes di Tanjung Laut Bontang Lecehkan Seorang Santrinya

Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Pengasuh Ponpes di Tanjung Laut Bontang Lecehkan Santrinya

Menurut Kakak korban (24), kasus pelecehan yang dialami adiknya terjadi pertama kali pada 2022 lalu. Hal itu terungkap dari bukti catatan curhatan korban dalam gawainya.

"Saat itu adik saya masih berumur 17 tahun, baru mau naik kelas III SMA," terangnya kepada Tribunkaltim.co, Kamis (30/11/2023).

Selain itu, ditemukan juga 5 bukti tangkapan layar percakapan korban dengan terlapor, yang menguak bujuk rayu terduga pelaku.

Modusnya adalah setoran hafalan Al Quran. Namun yang ganjil menurut kakak korban, kegiatan tersebut dilakukan dalam ruang pribadi terlapor dan waktunya tengah malam.

"Itu ada semuanya dicatatan pribadi korban di hpnya," ungkapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Pengasuh Ponpes di Tanjung Laut Bontang Lecehkan Santrinya

Kemudian, saksi mengaku korban tidak berani buka suara lantaran ada ancaman penganiayaan jika sampai orang lain tahu perbuatan asusila itu. Walaupun korban trauma dan selalu menangis saat menghubungi keluarga.

"Kami sudah curiga, tapi dia tidak mau menyampaikan," tuturnya.

Akhirnya korban hanya bisa mencurahkan kepedihannya dalam sebuah tulisan curhatan.

"Itu pun baru terungkap karena saya ambil hpnya, saat dia masuk rumah sakit," ungkapnya.

Saksi bilang, dari catatan itu ia bisa mengetahui perbuatan keji terduga pelaku yang saat ini juga mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif di dapil Bontang Selatan.

Dirinya berharap Polres Bontang bisa menindaklanjuti kasus ini agar tidak ada korban baru. Lebih lanjut sang kakak mengaku adiknya saat ini mengalami trauma berat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved