Prajurit Asal Kukar Gugur di Papua

'Pak Saya Mau Berangkat Tugas, Doakan Ya, Desember Nanti Saya Selesai' Pesan Terakhir Pratu Sandy

'Pak Saya Mau Berangkat Tugas, Doakan Ya, Desember Nanti Saya Selesai' Pesan Terakhir Pratu Sandy

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Pemakaman Pratu Sandy Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis (30/11/2023) sore. 

Sama halnya dengan apa yang telah terjadi kepada almarhum Pratu Sandi Primadana, yang di mana beliau telah gugur lantaran melawan kelompok bersenjata di Papua.

Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Prajurit TNI Gugur Tertembak Saat Perbaiki Jembatan untuk Warga

"Ini contoh yang nyata, bagi seluruh masyarakat ini bentuk bela negara. Rasa cinta tanah air itu bisa dibuktikan dengan profesi apapun, kalau di TNI tugas operasi bawa nama negara," pungkasnya.

Sebagai informasi Pratu Sandy, lahir di Balikpapan, pada 18 Desember 1998.  Ia meninggal dunia dalam tugas membela negara hanya 18 hari menjelang hari kelahirannya.

Ia merupakan putra dari Supriyadi dan Puriyani yang beralamat di Jalan Jelawat No 18 RT/RW 004 Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pratu Sandy memang merupakan penembak jitu. Hal tersebut dibuktikan dengan jabatan yang Pratu Sandy emban sebelum gugur. Ia adalah Tamtama Penembak Senapan (Tabak Pan).

Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Tenggarong. Setelah lulus dari bangku sekolah, ia langsung mendaftar untuk menjadi anggota Kostrad dan melanjutkan pendidikan sebagai prajurit.

Baca juga: Aksi Brutal KKB Papua Sebabkan 11 Prajurit TNI Gugur, Kini 27 Anggota Teroris Kembali ke NKRI

Panglima Berduka

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan rasa duka atas gugurnya dua prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

"Saya selaku Panglima TNI berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua," kata Agus di Mabes AD dikutip dari keterangan yang diterima TribunKaltim.co, Jumat (1/12).

Agus memastikan TNI akan memenuhi hak bagi anggota keluarga yang ditinggalkan dari kejadian nahas tersebut.

"Hak-haknya akan kita penuhi, ada dari Asabri itu Rp450 juta, kemudian juga ada 12 kalau gaji, itu satu tahun ya, kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJN, kurang lebih hampir Rp600 juta lebih lah, per orang nya," ucap Agus.

Pratu Sandy Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis (30/11) sore.

Baca juga: Potret Pos Koramil Kisor, Lokasi Aksi Brutal KKB Papua, 4 Prajurit TNI Gugur Diserang Saat Tidur

Berdasarkan kronologi yang beredar, dua anggota TNI ditembak KKB Papua saat melaksanakan kegiatan mengambil air dari pos.

Gugurnya pemuda lajang berusia 25 tahun itu diketahui dari laporan kepada Korem 172/PWY, Komando Resor Militer yang berada dibawah komando dari Kodam XVII/Cenderawasih.

Dalam laporan tersebut disebutkan terjadi kontak tembak antara Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved