Berita Nasional Terkini

Terjawab Apa Itu Tungku Smelter yang Meledak di PT ITSS Morowali, Kini Jumlah Pekerja Tewas 18 Orang

Terjawab apa itu tungku smelter yang meledak di PT ITSS Morowali. Kini, jumlah pekerja yang tewas menjadi 18 orang. Simak update lengkapnya.

Editor: Amalia Husnul A
Dok PT IMIP
Situasi terkini bagian pabrik PT ITSS setelah tungku smelter No. 41 yang terbakar, Minggu (24/12/2023). Terjawab apa itu tungku smelter yang meledak di PT ITSS Morowali. Kini, jumlah pekerja yang tewas menjadi 18 orang. Simak update lengkapnya. 

Material kotor tersebut kemudian akan hilang akibat pemanasan.

Sebagai contoh, oksida di logam akan keluar berbentuk karbon monoksida atau karbon dioksida.

Sementara material pengkotor lainnya dihilangkan dengan menambahkan bahan bernama fluks untuk mengumpulkan material kotor.

Baca juga: Satu Korban Kebakaran Smelter Nikel Sanga-Sanga Masih Kritis, Alami Luka Bakar 95 Persen

Bahan fluks seperti batu kapur dimasukkan ke bagian atas tungku.

Kemudian senyawa cair berupa tembaga, besi, dan belerang akan keluar dari bagian bawah.

Senyawa cair ini kembali dipanaskan untuk memisahkan besi atau logam yang diinginkan.

Penyebab tungku smelter meledak

Dikutip dari situs Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris (HSE), perusahaan yang menangani logam cair seperti dalam tungku smelter berpotensi meledak akibat kontaminasi air dengan logam cair.

Sisa-sisa logam yang tertahan di dalam tungku tanpa sengaja terkena air hingga menyebabkan kontaminasi dan ledakan.

Untuk mencegahnya, perlu dilakukan prosedur pemeriksaan agar tidak ada air atau kontaminasi lain masuk ke tungku.

Pekerja juga perlu memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat berada di dekat logam cair.

Perusahaan juga perlu memberikan pengawasan dan mengadakan pelatihan agar pekerja lebih memahami pekerjaan dan lingkungannya.

Investigasi

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) masih melanjutkan investigasi insiden ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, investigasi dilakukan manajemen IMIP bersama tim gabungan dari sejumlah pihak.

Di antaranya berasal dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, tim penyelidikan dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng, HRD PT IMIP, Safety PT IMIP, dan Safety Tenant.

Adapun pada Minggu malam (24/12/2023), seluruh jenazah sudah diantarkan ke rumah keluarga masing-masing.

"Setiap keluarga korban meninggal dunia juga diberikan santunan," ujar Dedy dalam keterangan tertulis, Senin (25/12/2023).

Sebanyak sembilan orang pekerja Indonesia telah dalam proses pengantaran ke rumah kerabat masing-masing.

Sementara untuk empat jenazah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China akan diberangkatkan pada Senin (25/12/2023) malam.

Pengantaran jenazah korban dilakukan oleh tim PT IMIP dibantu perwakilan Tenant dalam kawasan IMIP.

"Seluruh biaya transportasi hingga ke rumah keluarga, menjadi tanggungan manajemen PT IMIP," kata Dedy.

Saat ini, manajemen PT IMIP telah menghentikan operasional sementara pada lokasi kejadian pabrik Ferrosilicon PT ITSS di kawasan industri PT IMIP.

Kronologi Kejadian

Dedy menjelaskan, tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.

Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.

Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya.

Baca juga: Dua Korban Terbakarnya Pabrik Smelter Nikel Sanga-Sanga Tiba di Samarinda, Satu Korban Tewas

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved