Berita Regional Terkini
Penyebab Ricuh di Jayapura, Massa Pengantar Jenazah Lukas Enembe Terprovokasi, Warga Masih Trauma
Penyebab ricuh di Jayapura. Massa pengantar jenazah Lukas Enembe terprovokasi. Warga masih menyimpan trauma kasus kerusuhan 2019.
Fasilitas publik juga dirusak dan dibakar massa.
Akibatnya, aktivitas perekonomian lumpuh total.
Belum lagi kericuhan berujung jatuhnya korban jiwa.
Sebagai informasi, kasus di Jayapura empat tahun lalu dipicu buntut rentetan peristiwa yang melibatkan warga Papua.
Yakni dugaan aksi rasisme dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang.
Kemudian ada bentrokan demo Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Malang.
Sedianya, AMP hendak mengadakan demo di depan Balai Kota Malang.
Namun, aksi demo yang disebut untuk memperingati 57 tahun perjanjian New York itu tidak berizin.
Kemudian puncaknya, munculnya hoaks seorang mahasiswa Papua meninggal di Surabaya.
Kala itu dalam hoaks disebutkan bahwa seorang mahasiswa diduga meninggal akibat pemukulan oleh aparat TNI/Polri.
Kala itu, Kota Jayapura terbakar amarah massa hingga melakukan pembakaran rumah dan kios.
Fasilitas publik juga dirusak dan dibakar massa.
Akibatnya, aktivitas perekonomian lumpuh total.
Belum lagi kericuhan berujung jatuhnya korban jiwa.
Narasi Provokatif Disebar di Medsos
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, narasi provokatif mulai disebar oknum yang tidak bertanggung jawab lewat media sosial, baik facebook dan WhatsApp.
Tujuannya, membuat benturan horizontal.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom juga menyerukan masyarakat untuk melakukan kericuhan.
Sebelumnya, Forkopimda, tokoh masyarakat dan tokoh agama mengimbau masyarakat di papua untuk tenang dan tidak mengganggu ketertiban.
Masyarakat diminta memberi penghormatan terakhir bagi Lukas Enembe dengan tidak membuat gangguan ketertiban umum.
Presiden Gereja Injili Indonesia (GIDI), Pdt Dorman Wandikbo lewat pesan WA yang bersedar, mengimbau masyarakat Papua tenang, serta tidak mengganggu keamanan di Jayapura dan wilayah lainnya.
Berikut isi imbauan Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbo seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribun-Papua.com di artikel berjudul BREAKING NEWS: Massa Bakar Pertokoan di Waena, Warga Kota Jayapura Trauma Ricuh 2019 Terulang.
Kepada yg terhormat Rakyat Papua yang dikasihi Tuhan Jesus, Hari ini tgl 26-12-2023 Jam 10 Pagi waktu WIB. Telah di panggil Oleh Tuhan Bpk Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jakarta. Dan Rencana diterbangkan Jkr- Papua Besok Malam.
Oleh karena itu saya Memberitahukan seluruh Umat Tuhan di tanah Papua @ TIDAK BOLEH MEMBUAT KERIBUTAN, MERUSAK FASILITAS UMUM dan NGANGGUAN JALAN saat Pemimipin Peradaban Papua tiba di Sentani.
Karena LUKAS ENEMBE adalah : Pemimipn berhati rakyat, Pemimpin Simpati Rakyat , Bapak Pembangunan, berhati tulus dan jujur, juga Meninggalkan Memori yg sangat dalam kepada Generasih muda Papua.
Karena itu dalam bulan Natal ini kita semua tdk mengganggu kedamaian hati orang lain. Sedang Merayakan Natal- Natal.
Terima kasih atas kerja sama ini , bagian dari KEHORMATAN kita kepada Bapak Orang Papua . Demikian seruan dan himbauan dari. (Presiden GIDI Pdt Dorman Wandikbo).
Hingga berita ini tayang, jurnalis Tribun-Papua.com masih berada di lokasi kejadian.
Baca juga: Lukas Enembe Mengumpat Kasar dan Lempar Mikrofon di Ruang Sidang, Berakhir Dibawa ke IGD
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-Papua.com/Noel Iman Untung Wenda/Putri Nurjannah Kurita/Paul Manahara Tambunan)
Jayapura
Papua
situasi jayapura saat ini
kerusuhan jayapura hari ini
Waena
jayapura rusuh hari ini
Gubernur Papua
TribunKaltim.co
Lukas Enembe Mengumpat Kasar dan Lempar Mikrofon di Ruang Sidang, Berakhir Dibawa ke IGD |
![]() |
---|
Lukas Enembe Tak Terima Dituding Sponsor Dana Gerakan KKB Papua: NKRI Harga Mati |
![]() |
---|
Sosok Pilot Anton Gobay Ditangkap di Filipina, Krishna Murti: Kaitan dengan Lukas Enembe Didalami |
![]() |
---|
Rocky Gerung Sebut Ada Kelompok Fanatik di Balik Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.