Berita Nasional Terkini
Alasan PBNU Tunjuk Cicit Pendiri NU Jadi Pj Ketua PWNU Jatim, Langkah Pertama Gus Kikin
Cicit pendiri NU jadi Pj Ketua PWNU Jatim. Langkah pertama Gus Kikin setelah ditunjuk PBNU. Update terbaru pergantian Ketua PWNU Jatim
Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya, PBNU telah menunjuk Pj Ketua PWNU Jatim untuk menggantikan KH Marzuki Mustamar yang dicopot 28 Desember 2023 lalu.
Dalam keputusannya, PBNU menunjuk cicit pendiri NU, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin sebagai Pj Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Apa langkah pertama Gus Kikin setelah menjabat Pj Ketua PWNU Jatim menggantikan KH Marzuki Mustamar, simak selengkapnya update keputusan PBNU terkait hal ini.
"Alhamdulillah rapat gabungan siang tadi bulat menetapkan Gus Kikin menjadi Pj Ketua PWNU Jatim menggantikan KH Marzuki Mustamar," kata Sekjen PBNU Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan tertulis, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: PBNU Belum Putuskan Ketua PWNU Jatim Pengganti KH Marzuki Mustamar, Pengamat Singgung Basis Massa NU
Baca juga: Sindir PBNU, Viral Karangan Bunga Save KH Marzuki Mustamar, Daftar Calon Kandidat Ketua PWNU Jatim
Baca juga: Siapa KH Marzuki Mustamar yang Dicopot PBNU dari Jabatan Ketua PWNU Jatim? Tanggapan Cak Imin
Gus Ipul mengatakan, Gus Kikin, akan menjabat hingga diselenggarakannya Musyawarah Wilayah NU Jawa Timur yang rencananya digelar pada bulan Maret 2024 mendatang.
Gus Ipul juga mengatakan, Gus Kikin ditunjuk dengan alasan berpengalaman dan sedang menjabat sebagai salah satu Ketua PBNU.
“Apalagi beliau saat ini juga pengasuh pesantren Tebuireng dan juga cucu Hadratussyaikh, Insyaallah akan mampu menjalankan kepemimpinan organisasi dalam masa transisi ini,” kata Gus Ipul seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul PBNU Tunjuk Gus Kikin Jadi Pj Ketua PWNU Jatim hingga Muswil Maret 2024.
Gus Ipul menjelaskan, rapat gabungan itu dipimpin langsung Rais Aam KH Miftachul Ahyar.
Hadir juga Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf serta jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah ini bulat menerima pemberhentian KH Marzuki dan pengangkatan Gus Kikin.
Adapun terkait pemberhentian KH Marzuki Mustamar juga merupakan usulan dari Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur yang ditandatangani langsung oleh KH Anwar Mansyur.
Ia menjelaskan, Ketua PWNU diberhentikan sebenarnya bukan kali ini saja terjadi.
Di Jawa Timur, KH Ali Maskan Moesa juga pernah diberhentikan dari jabatan Ketua PWNU.
Namun saat itu KH Ali Maskan menerima dan bahkan hingga saat ini masih aktif di jajaran Syuriyah PWNU Jawa Timur.
“Terkait alasan pemberhentian KH Marzuki sekali lagi saya tegaskan ini masalah internal dan telah dianggap memenuhi syarat untuk pemberhentian. Jangan paksa kami membuka alasannya ke publik,” tandasnya.
Selanjutnya, Gus Kikin bakal menjadi Pj Ketua PWNU Jatim hingga Musyawarah Wilayah NU Jawa Timur yang rencananya akan diselenggarakan, pada Maret 2024 mendatang.
"Kalau bagi saya itu penawaran- penawaran biasa saja, karena saya juga dulunya dari PWNU Jawa Timur, kemudian ke PBNU.
Itu proses-proses biasa saja," ucap Gus Kikin kepada wartawan di Ndalem Kasepuhan Ponpes Tebuireng, Jombang, pada Kamis (11/1/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunjatim-timur.com di artikel berjudul Pernyataan Pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Kikin Usai Ditunjuk Sebagai Pj PWNU Jatim.
Cicit pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari ini mengungkapkan ia menerima keputusan tersebut, apalagi rapat dihadiri seluruh pengurus PBNU di Jakarta.
"Kalau bagi saya, kalau ada yang lain yang bersedia itu bagus bagi saya, mungkin saya tidak usah.
Tetapi karena pertimbangan-pertimbangan akhirnya PBNU memutuskan saya lah yang harus menjabat di situ.
Ya kalau sudah menjadi keputusan dari rapat, apalagi rapat gabungan lengkap di Jakarta.
Ya sudah saya akan ikut keputusan rapat gabungan ini," bebernya.
Tak Ingin NU Terbelah
Gus Kikin juga menanggapi soal adanya potensi perbedaan pendapat yang dapat memecah belah PWNU Jatim.
Baca juga: Trending X, KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Jabatannya sebagai Ketua PWNU Jatim, Penjelasan PBNU
Karena itu, ia lebih mengedepankan kepentingan NU untuk kemajuan organisasi ketimbang kepentingan lain.
"Kita kalau untuk kepentingan NU Insya Allah nanti ya bersatu. Kalau ada orang terbelah itu kan karena kepentingannya berbeda.
Kalau saya kan, nggak lah tidak ada kepentingan.
Kalau kita sama-sama memikirkan kepentingan NU, organisasi ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat.
Saya rasa Insya Allah yang lain akan bergabung," ucap Gus Kikin.
Menurutnya, mandat utama dalam rapat PBNU untuk mengisi kekosongan jabatan di PWNU Jatim.
"Memang jabatan harus diisi supaya organisasi ini berjalan.
Saya harus mengisi itu dan juga apapun namanya juga mengisi kekosongan jabatan ya tugas-tugas, kewajiban dari jabatan itu ya kita lanjutkan," ujar Gus Kikin.
Langkah konkret Gus Kikin usai dipilih akan segera bersilaturahmi untuk mempersolid PWNU Jatim.
Terlebih, ia sudah sejak lama dalam periode ini tidak ke PWNU Jatim.
"Kita akan melakukan taaruf dulu, saya kan sudah lama tidak ke sana (PWNU Jatim).
Di periode ini saya tidak di situ, sehingga saya butuh pengenalan kepada yang lain dulu," ucap Gus Kikin.
Gus Kikin juga akan tetap melanjutkan program-program yang selama ini sudah dilakukan.
"Kemudian mengetahui bagaimana selama ini apa yang sudah dilakukan, yang bagus-bagus kita lanjutkan.
Yang baru-baru itu sebagai inovasi juga kita akan lakukan, ya kita mengalir saja," pungkasnya.
Baca juga: Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Sebut Cak Imin tak akan Menang di Pilpres 2024, Respon Anies Baswedan
Profil Biodata Gus Kikin
Sosok KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang lebih dikenal sebagai Gus Kikin lahir di Pondok Pesantren Sunan Ampel, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada 17 Agustus 1958.
Sosok Gus Kikin adalah putra pasangan K.H. Mahfudz Anwar dan Nyai Hj. Abidah Ma'shum.
Dikutip TribunKaltim.co dari surya.co.id di artikel berjudul Biodata KH Abdul Hakim Mahfudz Ketua PWNU Jatim Baru Pengganti KH Marzuki Mustamar, Cucu Pendiri NU, dari jalur ibu, Gus Kikin merupakan cicit K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Abdiah Ma'shum merupakan anak dari Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim, putri sulung Hasyim Asy'ari.
Ayahnya, Mahfudz Anwar (12 April 1912 – 20 Mei 1999, merupakan pendiri Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang.
Sebelum mendirikan pesantren, Mahfudz memimpin sementara Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Seblak, Jombang, yang didirikan guru sekaligus mertuanya, K.H. Ma'shum Ali, yang wafat pada tahun 1933.
Mahfudz Anwar adalah anak dari K.H. Anwar Alwi, pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi'in Paculgowang, Jombang.
Dari jalur Anwar Alwi ini, Gus Kikin merupakan sepupu dari K.H. Anwar Manshur, Pengasuh Tertinggi Pondok Pesantren Lirboyo Kediri sejak 2014.
Gus Kikin lahir di lingkungan Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang, pesantren yang didirikan ayahnya.
Selain menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Sunan Ampel, Gus Kikin juga belajar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Seblak, Jombang, yang didirikan oleh kakeknya.
Gus Kikin menempuh pendidikan formal di Madrasah Ibtida'iyah Parimono tahun 1963–1970.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Jombang pada tahun 1971–1973, kemudian SMA Negeri 2 Jombang pada tahun 1974–1977.
Setelah selesai Sekolah Menengah Atas, Gus Kikin melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta pada tahun 1975–1979.
Kemudian pada tahun 2013, Gus Kikin melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka jurusan komunikasi.
Pemilik Puluhan Perusahaan
Dikutip dari wikipedia, setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta dan menempuh praktik pelayaran selama 3 tahun, Gus Kikin menjadi pegawai di Djakarta Lloyd.
Pada tahun 1988, saat usianya 30 tahun, Gus Kikin menjadi kepala Djakarta Lloyd cabang Kota Cilegon.
Pada tahun 1998, Gus Kikin mendirikan 5 perusahaan di Kota Surabaya, dan pada tahun 2000 ia mendirikan kantor di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Perusahaan yang ia dirikan di antaranya, Bama Buana Sakti di bidang transportasi, Bama Bhakti Samudra di bidang pelayaran, Bama Bumi Sentosa di bidang kontraktor migas, Bama Bali Sejahtera di bidang teknologi informasi, Bama Berita Sarana di bidang media televisi.
Hingga kini, perusahaan yang didirikan Gus Kikin berjumlah 22 perusahaan.
Adapun usaha di bidang minyak dan gas bumi, sumur gas pertamanya berada di Kabupaten Sumenep.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi merupakan PT. Energi Mineral Langgeng.
Pengasuh Pesantren Tebuireng
Pada tahun 2016, Gus Kikin dipercaya menjadi Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.
Kemudian setelah K.H. Salahuddin Wahid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Solah, sebagai Pengasuh Tebuireng saat itu, wafat pada tahun 2020, Gus Kikin dipercaya memimpin pesantren sebagai pengasuh.
Pemilihan Gus Kikin sebagai pemimpin baru Pondok Pesantren Tebuireng sudah dipersiapkan Gus Solah pada tahun 2016 melalui musyawarah keluarga yang melibatkan seluruh keturunan K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, selaku pendiri pesantren.
Sebanyak 200 lebih anggota keluarga Pesantren Tebuireng dikumpulkan untuk diminta menyampaikan usulan soal siapa sosok yang tepat menjadi Pengasuh Tebuireng selanjutnya.
Berbagai usulan sekaligus kriteria calon pengasuh dibahas oleh tim khusus yang terdiri dari sembilan orang perwakilan keturunan K.H. Hasyim Asy’ari.
Di sana kemudian diputuskan siapa yang akan mempimpin menjadi Pengasuh Pesantren menggantikan Gus Solah.
Baca juga: Respon Muhaimin Iskandar Dengar Ketua PBNU Sebut Cak Imin Tidak akan Menang di Pilpres 2024
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.