Berita Balikpapan Terkini

16 Kecelakaan Terjadi di Tol Balsam 2023, Cara Berkendara di Jalan Beton Agar Ban Tidak Cepat Habis

Telah terjadi 16 kecelakaan Terjadi di Tol Balsam, berikut ini 3 Cara Berkendara di Jalan Beton Agar Ban Tidak Cepat Habis

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
HO/ PT JBS/TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Tol Balikpapan-Samarinda - Tol Balikpapan-Samarinda menjadi salah satu tol pertama yang ada di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tol Balikpapan-Samarinda menjadi salah satu tol pertama yang ada di Kalimantan Timur.

Ditlantas Polda Kaltim mencatat ada sebanyak 16 kecelakaan lalu lintas di Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang tahun 2023.

Dari data yang diterima TribunKaltim.co, kecelakaan lalu lintas pada tahun lalu itu menelan 1 korban jiwa, 39 orang luka ringan, dan 11 orang luka berat.

Kasat PJR Ditlantas Polda Kaltim, Kompol La Ode mengatakan, kecelakaan paling banyak terjadi pada Juli 2023 yakni sebanyak empat kejadian.

Sementara pada Maret sebanyak tiga kejadian, sedangkan Februari, Juni, dan September tidak ada kejadian kecelakaan.

Baca juga: Kronologi Mobil Pikap Terguling di Jalan Tol Balsam Samboja, Ban tak Layak Pakai

Capt tangkapan layar video kecelakaan di Tol Balsam
Capt tangkapan layar video kecelakaan di Tol Balsam (HO/Tangkap Layar)

"Perkiraan waktu kejadian kecelakaan paling banyak terjadi pada siang hari sebanyak enam kejadian, paling sedikit pagi hari dengan tanpa kejadian," urai La Ode, Minggu (21/1/2023).

Menurut La Ode, klasifikasi kecelakaan di Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 2023 terbagi menjadi dua jenis.

Yakni, kecelakaan tunggal sebanyak sembilan kejadian dan kecelakaan melibatkan kendaraan lain sebanyak tujuh kejadian.

"Penyebab kecelakaan didominasi oleh faktor kelalaian pengemudi, seperti mengantuk dan kurang antisipasi," ujar La Ode.

La Ode mengimbau kepada para pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dalam berkendara.

Pengemudi harus selalu menjaga kondisi fisik dan konsentrasinya saat berkendara.

Selain itu, pengemudi juga harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan tol.

"Kami akan terus melakukan patroli dan pengawasan di jalan tol untuk mencegah terjadinya kecelakaan," pungkas La Ode. (*) Tribunkaltim - Mohammad Zein Rahmatullah.

 

memunculkan anggapan bahwa jalan yang terbuat dari beton dapat membuat ban lebih cepat habis.

Menanggapi anggapan tersebut On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal memberikan penjelasan.

Menurutnya, anggapan tersebut tidak begitu benar, mengingat saat membuat ban tentunya pabrikan sudah memperhitungkan berbagai hal.

Salah satunya ketika melintasi jalanan yang terbuat dari beton. “Tidak seekstrim itu, dibanding permukaan aspal halus pasti ada bedanya. Tapi tidak signifikan sekali, hingga pengendara jadi parno dengan jalanan beton,” ujar Zulpata.

Zulpata menambahkan, segala kemungkinan yang akan terjadi pada ban sudah diprediksi sebelumnya. Salah satunya dengan adanya studi yang dilakukan oleh pabrikan ban.

“Sudah diprediksi, sudah dilakukan study oleh pabrikan ban untuk mensikapi permukaan beton, dengan dilakukan tes jalan beribu-ribu kilometer,” ucapnya.

Menurutnya, untuk masalah umur maupun keausan ban tidak serta merta ditentukan oleh jenis jalan yang dilintasinya. Tetapi juga dari tekanan udara pada ban, serta kecepatan dan muatan yang dibawa oleh kendaraan.

“Untuk umur ban, keausan ban ditentukan juga oleh tekanan angin (untuk itu rekomendasi dari pabrikan kendaraan harus diikuti ), kecepatan, muatan , gaya nyetir harus disesuaikan juga,” katanya.

Sehingga, jika ada anggapan bahwa jalan yang terbuat dari beton menurutnya tidak begitu berpengaruh selama beberapa hal di atas diperhatikan.

“Padahal sudah kami sikapi dari pabrikan ban, tidak langsung drop seperti itu, yang penting jangan lupa saran di atas dan rotasi pada ban,” ucap Zulpata.

Pendapat berbeda dikemukakan Eka Satria, Deputy General Manager PT Yokohama Indonesia. "Beton lebih kasar, jadinya lebih cepat memangkas ban saat melintasinya.

Tapi, sebenarnya semuanya itu kembali lagi bagaimana pemilik kendaraan mengendarai," tutur Eka Satria.

Lalu, bagaimana cara berkendara di jalan beton agar ban tidak cepat habis?

Untuk hal yang satu ini, Eka berbagi tips sederhana. Tips yang bisa dilakukan siapa saja asalkan dia mau, yaitu:

1. Jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi alias ngebut.

2. Melaju dengan lurus tanpa zigzag. Lebih baik bersabar dari pada harus bermanuver ke kanan ke kiri untuk menyalip kendaraan di depan. Bila pun harus menyalip, lakukan secara halus dan landai.

3. Hindari pengereman mendadak. Caranya, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan dan kurangi kecepatan sedari jauh manakala melihat lalu lintas di depan padat.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved