Berita Penajam Terkini

109 Kasus DBD di PPU Sepanjang Januari 2024

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat ratusan masyarakat di PPU telah terjangkit demam berdarah atau DBD, pada Januari

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
Ilustrasi - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat ratusan masyarakat di PPU telah terjangkit demam berdarah atau DBD, pada Januari 2024 ini.TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat ratusan masyarakat di PPU telah terjangkit demam berdarah atau DBD, pada Januari 2024 ini.

Ratusan masyarakat dari Kecamatan Babulu, Sepaku, Penajam dan Waru, mengalami demam berdarah.

Jumlah tersebut terdiri dari Kecamatan Babulu sebanyak 51 kasus, Kecamatan Waru 12 kasus, Penajam 28 kasus, dan Sepaku sebanyak 18 kasus.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes PPU Temu mengatakan, rata-rata penyebabnya yakni karena telah memasuki musim hujan, sementara warga tidak memperhatikan kebersihan lingkungannya.

Saat musim hujan, biasanya warga akan menampung air hujan tetapi jarang mengurasnya, belum lagi jika ada wadah bekas seperti botol dan lainnya yang dibiarkan terisi air hujan.

Baca juga: Pilot Project Vaksin DBD Capai 60 Persen, Sasar 9.800 Murid SD di Balikpapan Utara dan Tengah

Baca juga: Pasien DBD di Bontang Meninggal Dunia, Dinkes Kaltim Klaim Inovasi Wolbachia Tak Gagal

Kata Temu, itulah yang akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD.

“Curah hujan yang cukup tinggi jadi salah satu penyebab, banyak warga tampung air tapi jarang dikuras,” ungkapnya pada Rabu (24/1/2024).

Meski terbilang cukup tinggi karena telah mencapai 109 kasus, dipastikan bahwa belum ada kasus yang meninggal dunia. Penanganan tepat dan cepat terus dilakukan, mulai dari tingkat puskesmas setempat.

“Melalui 11 puskesmas yang ada di kabupaten kita, berbagai upaya sudah kita lakukan,” ujarnya.

Selain itu, kata Temu pihaknya juga terus melakukan upaya penanganan. Mulai dari pembagian abate untuk membunuh jentik.

Baca juga: Tahun Lalu 6 Penderita DBD Meninggal di Berau dan Kukar, Kubar Sudah Dirawat 45 Pasien

Melakukan fogging ke beberapa titik, penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah, serta menekankan kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Kita juga menggandeng lintas sektor terkait melakukan gotong royong membersihkan lingkungan,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved