Berita Samarinda Terkini

3 Langkah Camat Yosua Laden Atasi Anggota KPPS Keracunan di Samarinda, Ada Bawa ke Ranah Hukum

Setelah adanya gejala dan laporan keracunan, Camat Sambutan, Yosua Laden langsung mengambil langkah-langkah, tindakan dalam pertolongan.

|
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
HO/Yosua Laden
KPPS SAMBUTAN KERACUNAN - Rapat pihak KPU Samarinda bersama dengan kelurahan dan Kecamatan Sambutan pada Senin (29/1/2024). Camat Sambutan, Yosua Laden langsung mengambil langkah-langkah, tindakan dalam pertolongan kepada anggota KPPS yang diduga keracunan.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kali ini TribunKaltim.co merangkum aksi Camat Sambutan, Yosua Laden dalam penanganan anggota KPPS Sambutan, Kota Samarinda yang diduga mengalami keracunan. 

Setelah adanya gejala dan laporan keracunan, Camat Sambutan, Yosua Laden langsung mengambil langkah-langkah, tindakan dalam pertolongan kepada anggota KPPS yang diduga keracunan. 

Kronologinya, kala itu usai dilantik menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau yang sering disebut KPPS, mengalami keracunan makanan

Mereka adalah KPPS yang ada di Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda. Peristiwa berlangsung pada Kamis 25 Januari 2024.

Baca juga: Anggota KPPS Sambutan Keracunan Makanan Sudah Ditangani, KPU Samarinda: Kami Tidak Diam

Kontan saja, sejumlah anggota KPPS terpaksa dirawat di rumah sakit lantaran diduga keracunan makanan.

Insiden ini kemudian menjadi urgensi bagi berbagai pihak, terutama bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda.

Sebab itu, KPU Samarinda langsung menggelar rapat bersama dengan pihak kelurahan dan Kecamatan Sambutan Samarinda.

Camat Sambutan, Yosua Laden menjelaskan bahwa saat ini setidaknya terdapat 70 anggota yang terpapar racun yang diduga berasal dari konsumsi nasi kotak yang dibagikan usai mereka dilantik.

Bahkan hingga saat ini pihaknya juga akan terus memantau perkembangan kondisi para warga.

Baca juga: Anggota KPPS di 2 Desa Paser Terkendala Penggunaan Aplikasi Sirekap

"Dari ratusan itu, ada 70 pasien yang dirawat di rumah sakit, itu termasuk juga pasien yang di rumah," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Senin (29/1/2024).

Berikut ini ada 3 langkah yang dilakukan Camat Sambutan, Yosua Laden dalam menangani KPPS Sambutan yang keracunan.

Selengkapnya simak disini:

1. Difasilitasi Pakai BPJS Kesehatan

Camat Sambutan, Yosua Laden memastikan bahwa biaya pengobatan bagi warga yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akan ditanggung menggunakan BPJS Kesehatan.

Terkait dengan warga yang tidak memiliki jaminan BPJS Kesehatan, akan tetap dibantu agar tidak terbebani dengan biaya pengobatan.

"Kalau warga yang sakit tidak punya BPJS boleh ke puskesmas, dan atau kami arahkan ke RS SMC (Samarinda Medika Citra), atau tempat lainnya sesuai kemauan pasien," tegas Camat Sambutan, Yosua Laden.

2. Gencar Sosialiasi Pencegahan 

Selanjutnya, Camat Sambutan, Yosua Laden, menjelaskan bahwa pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda juga akan memberikan sosialisasi.

Baik itu kepada kelurahan, kecamatan, maupun terhadap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) lainnya.

Dengan harapan, kejadian ini dipastikan tak akan kembali terulang.

"Terlebih, pesta pemilihan umum (pemilu) tinggal menghitung hari," tutur Camat Sambutan, Yosua Laden.

3. Dibawa ke Ranah Hukum

Insiden ini, Camat Sambutan, Yosua Laden, juga telah masuk dalam laporan pihak berwajib agar bisa segera ditindaklanjuti.

Dari Dinas Kesehatan yang akan melakukan pembinaan terhadap beberapa tempat penyedia makanan.

Terindikasi belum tahu, yang jelas Sabtu lalu dari Polsek, ada laporan yang masuk.

"Dan ini tetap ditindaklanjuti," beber Camat Sambutan, Yosua Laden kepada TribunKaltim.co

Pastinya Kami Tidak Diam

Sejumlah warga yang baru dilantik menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau yang populer disebut KPPS mengalami keracunan. 

Itu dialami pada KPPS di RT 36 Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kejadian pada Kamis 25 Januari 2024. Mereka terpaksa dilarikan ke beberapa rumah sakit usai mengalami keracunan.

Diduga, warga tersebut keracunan usai mengonsumsi nasi kotak berisi nasi goreng dan ayam tepung yang memang telah disiapkan panitia penyelenggara untuk mereka.

Baca juga: Fakta-fakta Anggota KPPS yang Baru Dilantik di Samarinda Keracunan Massal dan Harus Dilarikan ke RS

Insiden ini terdeteksi melalui laporan dalam grup WhatsApp salah satu anggota KPPS RT 36 sejak Jumat 26 Januari 2024.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Firman Hidayat, mengatakan bahwa persoalan ini telah ditindaklanjuti melalui berbagai koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan kondisi kesehatan para anggota yang kini tengah dirawat secara intensif.

"Nanti kita lihat kembali, kalau hanya dugaan keracunan harusnya sudah sembuh. Masa pemulihan sepekan," sebut Firman pada Senin (29/1/2024).

Biaya Pengobatan Ditanggung

Di samping itu, Ketua KPU Samarinda ini menjelaskan bahwa pihaknya juga telah menggelar rapat yang membahas terkait penanganan para anggota KPPS Sambutan, Kota Samarinda.

Dalam hasil rapat tersebut, pihaknya memastikan biaya pengobatan para korban akan ditanggung.

Baca juga: Gaji KPPS Pemilu 2024 Naik Drastis, Ini Masa Kerja dan Jadwal Pencairan Honor

"Kami fokus pada mitigasi KPPS dan keluarganya, tapi kami akan membantu sekuat tenaga untuk biaya pengobatan di rumah sakit beserta rekam medis," papar Firman.

Terkait pesta pemilihan umum (pemilu) serentak yang tinggal menghitung hari, Firman menjelaskan bahwa persiapan akan tetap dilanjutkan.

KERACUNAN MAKANAN - Salah satu pasien yang dirawat di Rumah Sakit Tentara Samarinda, Kanaisha Samara Novana, diduga keracunan nasi kotak usai dilantik menjadi KPPS di Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (27/1/2024).
KERACUNAN MAKANAN - Salah satu pasien yang dirawat di Rumah Sakit Tentara Samarinda, Kanaisha Samara Novana, diduga keracunan nasi kotak usai dilantik menjadi KPPS di Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (27/1/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA)

Namun, kesehatan anggota KPPS tetap menjadi prioritas utama bagi pihaknya.

Firman menegaskan bahwa keputusan mengganti atau tidak anggota KPPS akan ditentukan setelah evaluasi pada tanggal 1 Februari mendatang.

"Yang pasti kami tidak diam soal kesehatan mereka," pungkasnya.

(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved