Tribun Kaltim Hari Ini
Komisi III DPRD Bontang Pertanyakan Keamanan dan Sosialisasi Kandang Buaya Riska
Kami mendapatkan aduan dari masyarakat dan hal itu sudah terekspos di media. Ada kekhawatiran buaya itu membahayakan masyarakat di lingkungan sekitar
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Komisi III DPRD Bontang meninjau kandang khusus yang disiapkan untuk buaya Riska, di Jalan Bete-Bete, RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Senin (29/1/2024).
Kedatangan mereka, memastikan kandang berukuran 20×24 meter persegi yang terbuat dari material kayu ulin dipersiapkan khusus untuk buaya Riska itu bergaransi, tidak membahayakan pengunjung dan warga sekitar nantinya, setelah hewan predator itu benar-benar ditempatkan di lokasi itu.
Ketua Komisi III Amir Tosina mengakui pro kontra di masyarakat masih terjadi. Terutama mempersoalkan keamanan.
Baca juga: Penilaian Amir Tosina Atas Buaya Riska Ditaruh di Kandang Bontang, Berikan Dampak
Kekhawatiran itu perlu direspon dengan baik sebagai saran dan kritik bagi pemerintah. Terlebih sejauh ini sosialisasi terkait relokasi kembali buaya Riska ke Bontang belum dilakukan.
"Kami mendapatkan aduan dari masyarakat dan hal itu sudah terekspos di media. Ada kekhawatiran buaya itu membahayakan masyarakat di lingkungan sekitar. Ini yang perlu kami perjelas seperti apa bangunannya, dan keamananya," ungkap Amir kepada Tribunkaltim.co.
Merespon hal tersebut, Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kota Bontang Eko Satrya menjelaskan, secara teknis kandang tersebut sudah selesai dibangun. Hanya saja ada beberapa tambahan dari sisi keamanan yang perlu ditambahkan.
Misalnya pemasangan plat besi di pintu masuk dan CCTv pemantau. Terkait sosialisasi, menurutnya hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah. Pasalnya ia mengakui hanya fasilitator untuk mengembalikan buaya Riska ke Bontang.
"Perlu dicatat, pengembalian buaya Riska merupakan keinginan pemerintah. Saya hanya memfasilitasi, semestinya sosialisasi dilakukan pemerintah," bebernya.
Baca juga: Viral Potret Rumah Baru Buaya Riska di Bontang Sudah Jadi, Bisa Dijadikan Destinasi Wisata
Lurah Tanjung Laut Indah Ruri Widyastiwi yang juga hadir dalam kunjungan DPRD itu, mengatakan untuk sosialisasi pasti akan dilakukan.
Namun pihaknya perlu terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak BKSDA Kaltim, terkait pertimbangan, regulasi dan skema penempatan buaya Riska di RT 01.
Menurutnya, hal tersebut bersifat teknis dan kewenangan yang memang berada di BKSDA. Terlebih sampai saat belum ada juga kejelasan kapan buaya tersebut direlokasi. "Saya sudah komunikasi dengan staf ahli pemerintah, kami akan mendatangi BKSDA Kaltim terlebih dahulu," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menilai pengembalian buaya Riska ke Bontang akan berdampak secara ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Menurut politisi Gerindra ini, buaya Riska tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu ikon, yang membuat nama Kota Bontang semakin dikenal di Indonesia bahkan mancanegara.
Baca juga: Eko Satrya Sebut Buaya Riska Kembali ke Bontang Februari, Begini Jawaban BKSDA Kaltim
Keberadaan hewan tersebut nantinya, diyakini bisa menarik minat pecinta binatang dan masyarakat umum datang melihat secara langsung seperti apa buaya yang viral ini.
"Saya yakin dari sisi pariwisata akan sangat membantu, dan secara linier akan berdampak pada perekonomian warga sekitar. Dampaknya menguntungkan buat kota ini," kata Amir saat meninjuau kandang buaya Riksa, di Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Senin (29/1/2024).
Meski demikian, Amir meminta pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk membuka komunikasi dengan masyarakat sekitar. Agar kekhawatiran atau keraguan masyarakat terkait dampak sosial, ekonomi dan tentunya soal keamanan bisa terjawab.
Pasalnya, ia mengaku banyak mendapatkan laporan bahwa masyarakat sekitar tidak pernah dilibatkan membahas rencana pengembalian buaya tersebut.
"Jadi saya kira wajar jika muncul di media ada bahasa masyarakat tidak pernah mendapatkan sosialisasi atau penjelasan apa dampaknya jika buaya Riska ini dikembalikan ke Bontang," bebernya.
Baca juga: Pembangunan Kandang Buaya Riska di Bontang Hampir Rampung, Sumber Dana dari Partisipasi Masyarakat
Menanggapi itu, Lurah Tanjung Laut Indah Ruri Widyastiwi mengakui pihaknya belum melakukan sosialisasi terkait hal tersebut. Ia berdalih pihaknya perlu terlebih dahulu bertemu BKSDA Kaltim terkait kejelasan rencana pengembalian buaya tersebut.
"Kewenangan terkait buaya Riska berada di BKSDA. Pemerintah dalam hal ini perlu terlebih dahulu perlu bertemu dengan BKSDA, membicarakan seperti apa regulasinya sebelum turun ke masyarakat untuk sosialisasi," bebernya.
Lantaran sampai saat ini belum ada kejelasan kapan buaya Riska di relokasi kembali. Sebagai tambahan informasi, dalam kegiatan kunjangan Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina datang didampingi anggotanya Faisal, Abdul Samad, dan Agus Suhadi. Selain itu hadir pula, Camat Bontang Selatan Kamsal. (mrd)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Sabu 1 Kg Diselipkan dalam Baju, Residivis Narkoba Dibekuk Saat Tiba di Bandara SAMS Balikpapan |
![]() |
---|
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie Sjamsoeddin, Hadi Tjahjanto, dan Tito Karnavian jadi Sorotan |
![]() |
---|
Donna Faroek Terjerat Suap Tambang, KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Terkait Pemberian IUP |
![]() |
---|
BEM UI Minta Purbaya Dicopot, Baru Sehari Menjabat Menkeu Didemo Mahasiswa |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Rombak Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani Lengser IHSG Langsung Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.