Berita Nasional Terkini

Terjawab, Apakah Menteri PDIP Ikut Jejak Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi, Hasto Singgung Risma

Terjawab sudah apakah Menteri dari PDIP ikut jejak Mahfud MD mundur dari Kabinet Jokowi, penjelasan Hasto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com
Mahfud MD mundur sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Terjawab sudah apakah Menteri dari PDIP ikut jejak Mahfud MD mundur dari Kabinet Jokowi, penjelasan Hasto 

Ujang menjelaskan, strategi mundur dari jabatan menteri kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), punya tujuan untuk mengejar elektabilitas politik di pemilu.

Sebagaimana diketahui dalam survei pemilu teranyar, elektabilitas paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD disalip oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).

Sehingga diperlukan isu-isu yang dibarengi momentum untuk menaikkan elektabilitas jelang 14 hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Pertama, tentu ketika elektabilitas Ganjar - Mahfud tersaingi oleh AMIN, maka perlu isu-isu perlu momentum untuk bisa menaikkan elektabilitas," jelas Ujang.

Salah satu caranya yakni langkah Mahfud MD untuk mundur agar terdapat isu yang bisa dijual ke rakyat, ditambah narasi korban politik, dan diharapkan mendapat simpati publik yang berdampak pada elektabilitas paslon nomor urut 3.

Baca juga: Menko Muhadjir Effendy di Berau, Pantau Penyaluran Beras Sampai Singgung Pilpres Satu Putaran

"Salah satu cara menurut persepsi tim sukses atau konsultan mereka, pak Mahfud MD agar mundur agar ada isu yang bisa dijual ke rakyat.

Bahwa mundurnya Mahfud itu agar mendapat simpati masyarakat dan sebagainya," ungkapnya.

"Lalu dianggap sebagai seolah-olah korban politik, maka harapannya akan naik elektabilitasnya," lanjut Ujang.

Di sisi lain, rencana mundurnya Mahfud MD juga jadi bagian agar tidak adanya 'jeruk makan jeruk' ketika cawapres Ganjar itu melontarkan narasi kritis soal penegakan hukum.

Pasalnya jika Mahfud maupun Ganjar mengkritisi buruknya pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Jokowi, maka hal itu sama saja sedang mengkritik Mahfud sendiri yang menjabat Menko Polhukam.

Berkenaan dengan itu, langkah mundur dipandang jadi pilihan terbaik agar paslon nomor urut 3 leluasa mengkritik pemerintah jelang 2 pekan pemungutan suara.

"Walaupun tadi bermuatan politik untuk menaikkan elektabilitas, di saat yang sama agar tidak jeruk makan jeruk.

Artinya ketika Mahfud mengkritisi pemberantasan korupsi yang amburadul dan sebagainya.

Tetapi ketika belum mundur itu mengkritisi dirinya sendiri karena sebagai Menko Polhukam," ucap Ujang.

"Maka agar tidak ada konflik kepentingan agar tidak mengkritik diri sendiri ya mundur, agar mengkritik pemerintah menjadi leluasa menjelang 2 minggu lagi pemilihan," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kemungkinan Menteri PDIP Mundur Seperti Mahfud, Hasto: Kita Cermati Dinamika Politik"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved