Berita Internasional Terkini
Jenderal Oleksandr Syrskyi Panglima Perang Baru Ukraina, Tahu Betul Taktik Tempur Rusia
Oleksandr Syrskyi resmi menjadi panglima perang baru setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengangkatnya sebagai Panglima Angkatan Bersenjata.
Syrskyi merupakan lulus dari Sekolah Tinggi Komando Militer Moskow, lembaga pendidikan tinggi militer terkemuka di Uni Soviet.
Baca juga: Konflik di Ukraina vs Rusia Makin Sengit, Korea Utara Dukung Penuh Putin di Perang Suci Lawan NATO
Sebelum bertugas perang di Donbass pada tahun 2000-an, ia memimpin Brigade Mekanik ke-72 dan dipromosikan menjadi Mayor Jenderal.
Pada tahun 2013, ia adalah Wakil Kepala Pusat Komando Utama Angkatan Bersenjata Ukraina, dan terlibat dalam proses kerja sama dengan NATO saat itu.
Pada November 2013, Jenderal Syrskyi, mewakili Kementerian Pertahanan Ukraina, membahas perubahan militer Ukraina agar sesuai dengan standar NATO di markas besar NATO.
Berikut beberapa fakta tentang Syrskyi, tokoh penting Ukraina selama konflik Rusia-Ukraina.
Baca juga: Sesumbar Amerika, Mampu Danai 2 Perang Sekaligus, Bantu Ukraina vs Rusia dan Israel vs Palestina
1. Bertugas di Korps Artileri Soviet
Syrskyi lahir pada Juli 1965 di wilayah Vladimir Rusia, yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Dia telah tinggal di Ukraina sejak tahun 1980-an.
Seperti kebanyakan orang seusianya di angkatan bersenjata Ukraina, ia belajar di Sekolah Komando Tinggi Militer di Moskow.
Baca juga: Gara-Gara Klaim Pentagon, Prabowo Subianto Disorot Media Rusia, Disebut Kutuk Serangan di Ukraina
Rekan seakangkatannya di sekolah itu kini banyak menjadi komandan di militer Rusia.
Dia lulus pada tahun 1986 dan bertugas selama lima tahun di Korps Artileri Soviet.
Beberapa analis militer percaya bahwa taktik medan perangnya mencerminkan pelatihan hierarki Soviet.
2. "Macan Tutul Salju"
Baca juga: Konflik di Ukraina vs Rusia Makin Sengit, Korea Utara Dukung Penuh Putin di Perang Suci Lawan NATO
Syrskyi menjadi Komandan Angkatan Darat Ukraina pada tahun 2019.
Sebelumnya, ia memimpin pasukan Ukraina melawan pemberontakan yang didukung Moskow di wilayah timur Donetsk dan Luhansk sejak tahun 2014 dan dijuluki "Macan Tutul Salju".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.