Tribun Kaltim Hari Ini

Kios SIGAP Tekan Inflasi, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Sebut Upaya Penyeimbang Harga

Pemerintah pusat dan daerah yang kurang mampu mengendalikan lonjakan harga bahan pangan dan harga tiket pesawat terbang sejak enam bulan lalu kini

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
INFLASI - Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, Pemerintah Kota Samarinda dan Perusda Melati Bhakti Satya meresmikan Kios SIGAP (Siap Jaga Harga dan Pasokan) di Pasar Segiri, Samarinda, Minggu (3/2/2024), pendirian kios ini diklaim intervensi pemerintah dalam pengendalian inflasi. 

Sementara penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara m-to-m: Kelompok transportasi dengan andil 0,14 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah angkutan udara, sepeda motor, sepeda, ban luar motor, dan pelumas/oli mesin.

Penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,98 persen.

Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, bawang putih, dan ikan layang/ikan benggol. Cukup banyak peristiwa yang mempengaruhi ekonomi Kaltim yang membuat inflasi tinggi.

Baca juga: Rencana Toko Penyeimbang di Kaltim Beroperasi untuk Atasi Inflasi, Tawarkan Harga Murah

Misalnya, penetapan tarif cukai rokok hasil tembakau (CHT) sebesar 10 persen, cukai rokok elektrik (REL) dan hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) sebesar 15 persen. Kemudian, musim kemarau panjang yang terjadi tahun 2023 mengakibatkan mundurnya jadwal tanam dan panen padi petani, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat ketersediaan beras di pasar.

"Gelombang tinggi menyebabkan terbatasnya pasokan ikan serta terhambatnya distribusi barang," kata Yusniar.
Terdapat pula kelangkaan gas elpiji pada beberapa waktu tertentu yang menyebabkan kenaikan harga.

Menurut Yusniar, tingginya harga tiket pesawat dipengaruhi oleh tingginya harga avtur. "Serta ongkos sewa pesawat yang sangat bergantung pada nilai tukar mata uang Indonesia terhadap mata uang asing yang kini melemah," tandasnya. (uws)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved