Tribun Kaltim Hari Ini
Kios SIGAP Tekan Inflasi, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Sebut Upaya Penyeimbang Harga
Pemerintah pusat dan daerah yang kurang mampu mengendalikan lonjakan harga bahan pangan dan harga tiket pesawat terbang sejak enam bulan lalu kini
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik meresmikan Kios SIGAP (Siap Jaga Harga dan Pasokan) di Pasar Segiri, Samarinda, Minggu (3/3/2024).
Hal ini merupakan kolaborasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, Pemerintah Kota Samarinda dan Perusda Melati Bhakti Satya untuk menekan inflasi.
Kios penyeimbang ini berlokasi di lantai 2 Pasar Segiri Samarinda. "Kita tidak bisa menyelesaikan persoalan pangan dan inflasi ini dengan pendekatan parsial, tetapi harus berkolaborasi," tegas Akmal Malik.
Baca juga: Daftar Harga Bahan Pokok yang Naik Jelang Ramadhan 2024, Beras dan Cabai Melonjak, Dampak Inflasi?
Kios Penyeimbang SIGAP wujud nyata kolaborasi menyelesaikan persoalan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dan itu harganya harus lebih terjangkau.
"Kita tidak bisa memastikan ada persoalan suplai dan demand. Kalau permintaannya tinggi, pasti suplai harganya itu naik. Itu hukum ekonomi, pasti terjadi," sambung Pj Gubernur.
Tugas pemerintah menurut Akmal Malik melakukan intervensi ketika harga sudah mulai tidak wajar. Ia berharap kehadiran Kios SIGAP akan ada di kabupaten dan kota lain, seperti Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Berau. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini dapat segera terealisasi," harapnya.
Ikut menambahkan, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad menjelaskan Kios SIGAP secara harfiah merepresentasikan semangat tangkas gesit dalam menjaga harga dan pasokan, dalam pengendalian inflasi di Kota Samarinda, bahkan Kaltim.
"Kios penyeimbang merupakan bagian kecil dari sistem distribusi pangan yang lebih besar sebagai pusat distribusi pangan provinsi yang dalam proses pembentukannya," kata Ujang.
Baca juga: Pj Gubernur Akmal Malik Rapat Inflasi di Kukar, Waspadai Kenaikan Harga Beras
Peresmian Kios penyeimbang, relatif cepat terwujud dari dimulainya inisiatif dan gagasan untuk melakukan inovasi. "Sebagai upaya perlunya kios penyeimbang dalam menjaga inflasi," jelasnya.
Pemerintah pusat dan daerah yang kurang mampu mengendalikan lonjakan harga bahan pangan dan harga tiket pesawat terbang sejak enam bulan lalu kini mulai berdampak. Pukulan balik bagi ekonomi Kaltim diprediksi inflasi berpeluang melampaui batas wajar dalam sebulan ke depan.
Bulan Ramadan serta mendekati hari raya Idulfitri juga diprediksi terjadi lonjakan inflasi.
Badan Pusat Statistik Kaltim dalam berita resminya mengabarkan, pada Februari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kaltim sebesar 3,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,92.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK sebesar 106,32 dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen dengan IHK sebesar 105,51," ungkap Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana.
Baca juga: Polemik Bantuan Tunai Dampak Inflasi di Balikpapan, Budiono Persoalkan Momentum Masa Tenang Pemilu
Tingkat inflasi bulanan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Tiga kelompok penyumbang utama andil inflasi (y-on-y) Februari 2024: kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok transportasi; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Pada Februari 2024, tingkat inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dan terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen. Inflasi m-to-m sebesar 0,27 persen dan inflasi y-on-y sebesar 3,28 persen.
Sementara penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara m-to-m: Kelompok transportasi dengan andil 0,14 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah angkutan udara, sepeda motor, sepeda, ban luar motor, dan pelumas/oli mesin.
Penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,98 persen.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, bawang putih, dan ikan layang/ikan benggol. Cukup banyak peristiwa yang mempengaruhi ekonomi Kaltim yang membuat inflasi tinggi.
Baca juga: Rencana Toko Penyeimbang di Kaltim Beroperasi untuk Atasi Inflasi, Tawarkan Harga Murah
Misalnya, penetapan tarif cukai rokok hasil tembakau (CHT) sebesar 10 persen, cukai rokok elektrik (REL) dan hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) sebesar 15 persen. Kemudian, musim kemarau panjang yang terjadi tahun 2023 mengakibatkan mundurnya jadwal tanam dan panen padi petani, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat ketersediaan beras di pasar.
"Gelombang tinggi menyebabkan terbatasnya pasokan ikan serta terhambatnya distribusi barang," kata Yusniar.
Terdapat pula kelangkaan gas elpiji pada beberapa waktu tertentu yang menyebabkan kenaikan harga.
Menurut Yusniar, tingginya harga tiket pesawat dipengaruhi oleh tingginya harga avtur. "Serta ongkos sewa pesawat yang sangat bergantung pada nilai tukar mata uang Indonesia terhadap mata uang asing yang kini melemah," tandasnya. (uws)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Menyusuri Jejak Kemerdekaan di Kalimantan Timur, Bendera Merah Putih yang Terlambat Berkibar |
![]() |
---|
Tanpa Jawaban, Dua Kali Surati Gubernur: Honorer Kaltim Turun ke Jalan, Berjuang hingga Detik Akhir |
![]() |
---|
Pengusaha dan Musisi di Kaltim Keluhkan Kebijakan Royalti Musik, Kafe Berhenti Putar Lagu |
![]() |
---|
Pembunuh Istri Hamil dan 2 Anak di Berau Mengaku Dimarahi 'One Piece', Warga Kampung Minta Keadilan |
![]() |
---|
Stok Beras Premium di Balikpapan Hanya Cukup Seminggu, Walikota Rahmad Mas'ud Sidak Sejumlah Tempat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.