Berita Nasional Terkini
Profil Muliadi, Eks Plt Sekda PPU Tersangka KPK Dikabarkan Wafat, Karir Akademisi hingga Jabat Sekda
Tengok profil Muliadi, Eks Plt Sekda PPU tersangka KPK dikabarkan wafat. Karir akademisi hingga jabat Sekda
Ya, berbicara soal karir, dari awal saya mulai dari 1985 masuk sebagai pegawai biasa di perpustakaan Unmul (Universitas Mulawarman), Samarinda.
Diangkat pertama kali sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), dulu istilahnya PNS (Pegawai Negeri Sipil). Lalu berkarir terus.
Seiring waktu berjalan saya diperintahkan oleh Rektor Unmul, waktu itu almarhum Prof Yunus Rasyid (menjabat 1989-1997) untuk menjadi dosen, karena beliau tertarik dengan kiprah saya di media massa.
Jadi naluri jurnalistik saya juga ada, suka juga soal kewartawanan ini, makanya teman-teman wartawan saya banyak.
Nah kemudian setelah diangkat resmi jadi dosen pada tahun 2006, tiba-tiba Rektor Unmul berikutnya almarhum Prof Dr. Ir. H. Achmad Ariffien Bratawinata., M.Agr. Menjabat (2006 - 2010) mengangkat saya menjadi Humas Unmul.
Jadi bidang kehumasan dan keprotokolan itu agak tahu saya, bukan cuma agak tahu, tapi tahulah, caranya mengelola itu. Dan selama saya memegang Humas Unmul, kita membuat majalah yang fenomenal di Unmul dan di Indonesia.
Kenapa saya bilang fenomenal? Karena majalah ini dua kali mencatat prestasi di tingkat nasional, tepatnya nomor dua secara nasional.
Majalah itu adalah Integritas. Kontennya itu berturut-turut (meraih penghargaan), di tahun ketiga era Presiden SBY (Susilo Bambang Yudoyono), saya mendapatkan penghargaan pada waktu itu di Bali dan di Lombok.
Baca juga: Polda Kaltim Periksa Mantan Bupati AGM Terkait Proyek Penggilingan Padi di Kabupaten PPU
Pesaing majalah Integritas dari mana saja?
Seluruh perguruan tinggi se -Indonesia. Jadi kita hanya kalah dari Universitas Indonesia (UI).
Dari sisi penyajian majalah, cara pengelolaannya mirip Majalah Tempo, seperti majalah-majalah investigasi, di dalamnya lengkaplah (liputannya).
Kontennya itu menarik dan dua kali juara dua yang berhasil kita torehkan secara nasional.
Dan tak lama kemudian, dalam kurun waktu sama 2010 setelah selesai jadi Humas, saya diangkat menjadi staf ahli Bupati Kutai Kartanegara, waktu itu Syaukani HR atau Pak Kaning.
Saya masuk dalam tim Taspos, gugus tugas pasukan khusus, pasukan komando. Jadi itu kalau tim tentara internasional namanya tentara burka, tim elite.
Taspos itu tim elite, seperti itulah yang diinginkan Pak Syaukani waktu itu dan ketua kelasnya Pak Profesor Doktor Amin Rais.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.