Ibu Kota Negara

Pemilu 2024 Usai, Jokowi Ungkap Investor Sudah Antre Masuk IKN Nusantara, Wilayah Barat Paling Padat

Pemilu 2024 Usai, Jokowi Ungkap Investor Sudah Antre Masuk IKN Nusantara, Wilayah Barat Paling Padat

Editor: Rafan Arif Dwinanto
tribunkaltim.co
Perkantoran Kementrian Negara di kawasan Ibu Kota Negara (IKN)Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Rabu (21/2/2024) TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi mengungkapkan para investor sudah antre untuk masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Pasalnya, Pemilu 2024 kini sudah selesai.

Sebelumnya, para investor memilih wait and see menunggu Pemilu 2024 berakhir sebelum memutuskan akan berinvestasi di IKN atau tidak.

Jokowi juga menyebut, wilayah barat IKN Nusantara akan menjadi kawasan yang padat investasi.

Ia bilang, para investor ini tengah menunggu kesiapan lahan dan perizinan sebelum merealisasikan investasinya.

Baca juga: Mulai Juli 2024 Ribuan ASN Secara Bertahap Dipindah ke IKN, MenPAN-RB Sebut Sesuai Kesiapan Tower

Baca juga: Berkah IKN Nusantara, Pemerintah Buat Jalan di Kaltim Semulus Jawa, Mahulu Hingga Berau Kebagian

"Yang antre ini banyak, hanya mengatur di mana lahan yang sudah clear and clean.

Kemudian kawasannya di mana agar ekosistem ini segera terbentuk sehingga kota menjadi hidup," kata Jokowi di IKN, dikutip dari laman Sekretariat Negara, Sabtu (2/3/2024).

"Saya melihat optimisme setelah pemilu kemarin menjadi tidak nunggu-nunggu dan sekarang semuanya akan kita atur groundbreaking-nya tetapi memang sesuai dengan ekosistem yang ditetapkan," kata Jokowi.

"Yang lebih padat sebetulnya di IKN barat, hanya ini titik-titiknya belum ditunjukkan di sini, tapi ini yang paling padat nantinya.

Dalam dua-tiga bulan ini yang paling padat," lanjutnya.

Jokowi sendiri dilaporkan akan mulai berkantor di IKN mulai Juli 2024.

IKN sendiri ditargetkan mulai berfungsi pada 17 Agustus 2024 bertepatan dengan hari kemerdekaan RI ke-79.

Baca juga: Info CPNS 2024 Terbaru: Pemerintah Siapkan 250 Ribu Formasi CPNS di IKN Nusantara, Cek Kriteria ASN

Baca juga: Mulai Juli 2024 Ribuan ASN Secara Bertahap Dipindah ke IKN, MenPAN-RB Sebut Sesuai Kesiapan Tower

"Kalau yang mengantre ini ya diberi ini terus, yang lain tidak, nanti ekosistemnya tidak terbentuk," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menunjukkan peta Kawasan IKN berikut dengan posisi tiap klasternya.

Peta tersebut menunjukkan padatnya titik-titik rencana pembangunan di IKN, terutama di IKN bagian barat.

"Yang lebih padat sebetulnya di IKN barat, hanya ini titik-titiknya belum ditunjukkan di sini, tapi ini yang paling padat nantinya.

Dalam dua-tiga bulan ini yang paling padat," imbuhnya.

Giliran Investor Luar Negeri

Sebelumnya diberitakan, setelah sejumlah negara menyatakan ketertarikannya dan membuat komitmen kerja sama pengembangan IKN seperti Kazakhstan, Australia, Inggris dan lain-lain, kini giliran China dan Malaysia.

Bukan sebatas komitmen kerja sama, kedua negara ini langsung masuk melalui sektor investasi swasta.

Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, usai peresmian groundbreaking proyek gedung Bank BUMN, Kamis (29/2/2024), Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono mengungkapkan, investor China akan masuk melalui Konsorsium Nusantara.

"Ini berbeda dengan Konsorsium Nusantara yang membangun Hotel Nusantara ya.

Investor asal China ini akan membangun hunian vertikal atau apartemen beberapa tower," cetus Agung.

Baca juga: Penampakan Hero Memorial IKN Nusantara, Didesain Ridwan Kamil, Hadirkan Ribuan Nama dan Patung Bunga

Baca juga: Jadwal Imsak PPU/IKN Nusantara dan Sekitarnya, Lengkap dengan Bacaan Niat Sahur dan Buka Puasa

Investor Malaysia pun akan masuk dengan membangun properti serupa berikut sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang akan mereka bangun sendiri.

Dengan demikian, menurutnya, ini merupakan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang tidak ada campur tangan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Perkara mereka akan bermitra dengan siapa, itu diserahkan pada investor yang bersangkutan.

Karena perusahaan kan bisa bermitra dengan siapa saja," imbuh Agung.

Namun demikian, Agung belum bisa memerinci berapa nilai investasi masing-masing investor asal negeri jiran dan sahabat itu.

Yang pasti, nilai keseluruhan investasi asing yang tercatat akan direalisasikan sekitar Rp 40 triliun dari total Rp 55 triliun tahun ini.

Termasuk di dalamnya adalah investasi Ciputra Group yang juga akan direalisasikan tahun ini.

Raksasa properti Nasional tersebut diketahui berencana mengembangkan kota mandiri lengkap dengan sejumlah fitur, antara lain perumahan, komersial, lapangan golf, dan janapada.

Proyek-proyek properti ini, lanjut Agung, sedang dalam evaluasi studi kelayakan.

Ditargetkan mulai melakukan tender sekitar Bulan April 2024.

Menurut Agung, ketertarikan investor asing terhadap IKN terus mengalami peningkatan.

Baca juga: Menteri Abdullah Azwar Anas di Paser, Beber Seribu ASN Siap Dipindahkan ke IKN Nusantara

Baca juga: Kisah Perjalanan Warga dari IKN Nusantara ke Mahakam Ulu, Tiga Hari Penuh Tantangan

Sejak September 2023 hingga Februari 2024 atau dalam kurun enam bulan, investasi di IKN sudah menembus angka Rp 50 triliun.

Sementara tahun ini diprediksi sekitar Rp 55 triliun atau melebihi angka Rp 100 triliun.

Jika diakumulasikan, angka investasi per enam bulan dalam jangka 10 tahun sebagai target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, IKN mulai sepenuhnya operasional, maka akan dicapai angka Rp 1.000 triliun.

"Kalau asumsi ini terbukti (benar), tidak diperlukan lagi dana APBN. Angka Rp 1.000 triliun ini bisa lebih cepat tercapai," optimis Agung. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Klaim Banyak Investor Antre Investasi di IKN"

Ikuti berita menarik lainnya di google news dan saluran whatsapp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved