Berita Nasional Terkini

Jokowi Tidak Bisa Jadi Ketua Umum Golkar karena Terhalang AD/ART, Ini Calon-calon Ketua Umum

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa jadi Ketua Umum Golkar karena terhalang AD/ART, ini calon-calon Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu

Dok. Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDi Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Munas Partai Golkar yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Selasa (3/12/2019). Jokowi tak bisa jadi Ketua Umum Golkar karena terhalang AD/ART, ini calon-calon Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu 

Airlangga Hartarto saat ini menjabat Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

Dia juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Airlangga merupakan anak mantan menteri kabinet era Orde Baru, Hartarto Sastrosoenarto.

Ibunya, R Hartini Soekardi, adalah anak dari Didi Soekardi yang merupakan pejuang kemerdekaan masa revolusi.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11/2023). (Kompas.com/Dian Erika)

Dia adalah lulusan Teknik Mesin dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1987.

Setelah itu dia melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat dan Australia.

Usai merampungkan studi, Airlangga terjun ke dunia bisnis dan sempat menduduki posisi tinggi di sejumlah perusahaan swasta.

Dia mulai menjajaki dunia politik pada 2003 dengan bergabung ke Partai Golkar.

Dia pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Partai Golkar pada 2004 sampai 2009.

Pada saat yang bersamaan, Airlangga lolos menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Airlangga kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2014 sampai 2019, tetapi tidak diselesaikan karena diminta Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perindustrian periode 2016-2019.

Dia kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada 13 Desember 2017.

Setelah itu, Airlangga kembali terpilih menjadi Ketum Partai Golkar periode 2019-2024 melalui Musyawarah Nasional dengan 559 suara.

3. Agus Gumiwang Kartasasmita

Agus Gumiwang Kartasasmita adalah adalah Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019—2024.

Dia merupakan anak kedua dari mantan menteri pada masa Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita.

Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di Pacific Western University, Amerika Serikat.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita. (HO)

Setelah itu dia melanjutkan pendidikan magister dan doktor di Universitas Pasundan, Bandung, serta Program Studi Ilmu pemerintahan Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.

Agus memulai karier politik dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mewakili Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) pada 1997 sampai 1999.

Dia kemudian bergabung dengan gerakan milenial (GEMA) Partai Golkar pada 2004-2009.

Setelah itu Agus lolos menjadi anggota DPR dari Partai Golkar pada Pemilu 2009.

Agus lalu dilantik menjadi Menteri Sosial pada 24 Agustus 2018.

Baca juga: Daftar 45 Caleg Pileg 2024 yang Berpotensi Masuk DPRD Kukar, Terbanyak PDIP dan Golkar 

Saat itu dia menggantikan Idrus Marham yang terlibat kasus suap PLTU.

Presiden Jokowi melantik Agus menjadi Menteri Perindustrian pada 23 Oktober 2019.

Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

4. Bahlil Lahadalia

Bahlil merupakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Lelaki kelahiran Maluku itu pernah menjadi sopir angkot pada masa SMA.

Dia kemudian merantau ke Jayapura buat kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (BP Batam)

Saat itu dia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sampai pernah menjabat Bendahara Umum Pengurus Besar HMI.

Usai kuliah, Bahlil memulai bisnis. Dia kemudian terpilih sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.

Bahlil pernah aktif menjadi kader Partai Golkar, tetapi mengundurkan diri pada 2009.

Saat ini dia tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.

Dia mempunyai beragam bisnis yang berada di bawah naungan PT Rifa Capital Holding.

Bahlil kemudian terlibat dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.

Setelah itu, Jokowi mengangkat Bahlil sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved