Berita Nasional Terkini

Perebutan Kursi Ketua Umum Golkar, Ada Ketua MPR dan Tiga Menteri, Apakah Jokowi Berpeluang?

Perebutan kursi ketua umum Golkar diperkirakan bakal panas. Ada Ketua MPR, dan tiga menteri yang bakal bersaing. Lalu apakah Jokowi juga berpeluang?

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/Dian Erika
KETUA UMUM GOLKAR - Presiden Joko Widodo tampak mengenakan dasi kuning saat akan bertolak menuju Tokyo, Jepang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (16/12/2023). Dasi kuning Jokowi menjadi sorotan, hingga disebut nyaman dengan Golkar. Perebutan kursi ketua umum Golkar diperkirakan bakal panas. Ada Ketua MPR, dan tiga menteri yang bakal bersaing. Lalu apakah Jokowi juga berpeluang? 

"Jadi kalau ada yang mau bergabung dengan Golkar, ya dalam rangka bersama-sama membesarkan Golkar ya ini namanya partai go public, bukan milik keluarga, bukan milik satu kelompok, kan bebas bebas saja," terang dia.

JK: Ada Aturannya

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), Partai Golkar selalu terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung.

Hal ini disampaikan JK saat ditemui usai acara Pembukaan Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI), di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: PDIP Sebut Gibran Tiru Jokowi, Sindir Golkar tak Punya Kader Dijadikan Capres atau Cawapres

"Ya semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat bergabung saja boleh apa yang tidak boleh," kata tokoh senior di Partai Golkar itu.

Meski siapapun bisa bergabung atau menjadi ketua umum (ketum) partai berlambang pohon beringin itu, Jusuf Kalla menyebut harus ada mekanisme yang ditempuh.

Apabila ingin menjadi ketua umum, minimal tokoh tersebut harus menjadi kader selama lima tahun.

Oleh sebab itu, JK memberikan isyarat jika Jokowi nanti akhirnya bergabung, yang bersangkutan tak bisa langsung menempati kursi pimpinan Partai Golkar.

"Tapi, kalau untuk jadi pengurus ada aturannya kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum lima tahun harus punya pengurus," sambungnya.

Isyarat Jokowi

Diketahui, hubungan Jokowi dan partai asalnya, PDIP, merenggang sejak awal tahapan Pilpres 2024.

Hal itu terjadi lantaran PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres, namun di sisi lain Jokowi cenderung mendukung kubu lawan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Di sisi lain, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran, termasuk Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Pernah juga dalam satu momen kunjungan kerja ke luar negeri, Jokowi mengenakan dasi kuning yang merupakan warna khas Golkar.  

Baca juga: Bantahan Istana soal Kisah Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi karena e-KTP, Airlangga: Golkar Itu Korban

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Tiga Menteri dan Satu Pimpinan MPR Berebut Kursi Ketua Umum Golkar, Bagaimana Peluang Jokowi? 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved