Tribun Kaltim Hari Ini

Penemuan Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Nunukan Bermula dari SOS Kepulan Asap

Penemuan korban pesawat Smart Air yang jatuh di Nunukan bermula dari SOS kepulan asap.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltara.com/HO-Dandim Malinau/Letkol Inf Alisun
KORBAN PESAWAT JATUH - Minggu (10/3/2024) kru yang menjadi korban pesawat jatuh telah dievakuasi tim penolong dari lokasi kejadian ke Kota Tarakan, Minggu (10/3/2024). Penemuan korban pesawat Smart Air yang jatuh di Nunukan bermula dari SOS kepulan asap. 

“Dengan Rute Tarakan-Binuang, dengan bahan bakar dibawa bisa angkut 650 kilogram dan itu sudah dengan krunya,” jelasnya.

Kemudian lanjutnya, perintis kargo rute Tarakan-Binuang ini terbang seminggu sekali.

Kemarin jadwalnya sedang tidak mengangkut penumpang dan hanya mengangkut barang. "Hanya ada kru (pilot) dan engineer.

Baca juga: Kontak Terakhir Terjadi 30 Menit Mengudara, Pesawat Hilang Kontak di Kaltara Belum Ada Titik Terang

Dan yang dibawa adalah bahan pokok seperti barang subsidi perintis kementerian," jelasnya.

Seharusnya kata Nasrul, jika sudah tiba di Binuang yang jadwal normalnya berangkat dari Tarakan pukul 08.30 WOITA tiba pukul 09.20 WITA, maka berlanjut menuju Desa Data Dian, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau.

"Seharusnya kalau sampai Binuang, selanjutnya menjalankan perintis lagi akan ke wilayah lain lanjut ke Malinau dan lanjut perintis ke Data Dian untuk perintis Malinau," terangnya.

Berkaitan dengan SOP sebelum terbang, memang satu orang lainnya yakni Deni S ikut dalam penerbangan karena bertugas sebagai engineer on board.

"Sebenarnya pesawatnya stanby di home base Malinau tapi di Tarakan menginap sehari, dan memang kami bawa engineer.

SOP kami sebelum keberangkatan pesawat itu, semua komponen pesawat dicek. Dan sebelum dicek, dirilis. Jadi kondisi pesawat bagus. Dan pesawat itu masih baru,” tegasnya.

Nasrul menyampaikan bahwa untuk PK SNE ini sendiri beroperasi dari 2017.

Namun di Tarakan dan Kaltara, sudah empat tahun beroperasi.  Untuk maskapai yang dimiliki Smart Air melayani rute perintis.

Pemda Malinau dan Subsidi APBD Tanjung Selor.

"Rute awalnya beroperasi banyak ke wilayah, karena pesawat jenis ini diperuntukkan ke pedalaman. Untuk mensubsidi masyarakat.

Di Kaltara jenis ini ada dua. Kebetulan basenya di Malinau. Pertama nomor registrasinya PK SNE dan kedua nomor registrasinya PK SND," beber Nasrul.

Dua pesawat ini juga sama tugasnya mengangkut penumpang dan kargo barang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved