Renungan Hari Suci Nyepi

Sat Cit Ananda Menuju Indonesia Jaya

Umat Hindu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kerukunan berdasarkan kebenaran abadi akan tercapai demi Indonesia Maju dan Bermartabat.

Editor: Fransina Luhukay
HO
I Made Subamia, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kaltim 

Oleh: I Made Subamia,
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kaltim

 

TRIBUNKALTIM.CO - PERAYAAN Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 pada Tahun 2024 ini terasa spesial bagi umat Hindu terlebih di tahun politik. Spesial dikarenakan Perayaan Tahun Baru Caka 1946 mengambil Tema “Sat Cit Ananda Menuju Indonesia Jaya” yang berasal dari bahasa Sansekerta yang mengandung makna Sat Cit Ananda untuk menuju Indonesia Jaya.

Makna tema ini adalah kesadaran jiwa yang tinggi dalam sebuah pembebasan untuk mencapai Moksartam Jagat Hita ya ca iti dharma. Ketika Sat Cit Ananda dikaitkan dengan menuju Indonesia Jaya, maka kesadaran yang tinggi dalam pembebasan terbagi dalam dua bagian yaitu, Dharma Negara dan Dharma Agama.

Dalam konteks Dharma Negara, umat manusia khususnya Umat Hindu agar senantiasa membangun toleransi dan menjaga kerukunan dalam keberagaman, sehingga kondisi yang kondusif ini dapat terpelihara dengan baik. Sedangkan dalam konteks Dharma Agama, umat Hindu berada dalam upaya meningkatkan Srada dan Bakti kepada Sang Maha Pencipta, dan hendaknya tak terlepas dari Petunjuk Sastra-Sastra Suci (Weda).

Melalui tema ini Umat Hindu diharapkan menjaga suasana damai, guyub dan saling bertoleransi dengan umat beragama lain. Dengan tema ini juga diharapkan umat Hindu tidak mudah terprovokasi dan mengutamakan musyawarah

Rangkaian acara Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946 Tahun 2024 di Kota Samarinda sejatinya sudah dilaksanakan dengan berbagai acara seperti pembersihan area Pura dan area Tepian Sungai Mahakam yang akan dijadikan sebagai tempat Melasti. Selain itu dilakukan juga dengan penanaman pohon penghijauan di area Pemakaman Hindu di Tanah Merah, serta melaksanakan donor darah pada bulan Puasa sebagai wujud Umat Hindu Peduli akan sesama manusia.

Secara prosesi keagamaan, adapun rangkaian Perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1946 tahun 2024 ini antara lain:
1. Upacara Melasti
Rangkaian Perayaan Nyepi diawali dengan ritual Melasti di Tepian Sungai Mahakam pada 6 Maret 2024. Ini sarana dan prasarana untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan perayaan Suci Nyepi. Hal ini sesuai dengan SlokaNtara Lontar Sundarigama “Angleburing Sarwa Bhuta Klesa papa Ri Buana Tur Angga sarira dengan melaksanakan Angamed Tirta Kamandalu Ri Telenging Samudra. (Mencari Tirta Kehidupan/Tirta Amerta di tengah Tengah Samudera ) Ritual Melasti dilaksanakan di sumber air suci sebagai sumber kehidupan yaitu Sungai Mahakam. Kegiatan Melasti ini dilakukan sebelum pelaksanaan Tawur Kesanga.

2. Tawur Kesanga
Setelah Melasti, kemudian dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga atau upacara Bhuta Yadnya (Mecaru) yang pelaksanaannya pada Minggu 10 Maret 2024, dipusatkan di Pura Jagad Hita Karana Samarinda Jalan Sentosa. Kegiatan ini dilaksanakan H-1 perayaan Nyepi atau tepatnya pada hari Bulan Mati pada Bulan Kesembilan menurut penanggalan Tahun Caka (Tilem Kesanga). Tawur Kesanga ini bertujuan menghilangkan representasi dari sifat buruk dan kejahatan pada diri manusia (Buana Alit) serta kesejahteraan dan keselarasan alam semesta (Buana Agung) yang puncaknya pada pukul 18.00 WITA.
Perayaan ini juga akan dilaksanakan dengan Pawai Ogoh -ogoh yang berwajah seram, yang memiliki makna referensi sifat-sifat buruk dalam dunia ini dilebur dan dihilangkan untuk menjadi sifat keutamaan yaitu kebaikan dan kesadaran penuh dalam berbangsa dan bernegara. Setelah selesai prosesi Tawur Kesanga kemudian diteruskan dengan pelaksanakan persembahyangan bersama.

3. Perayaan Nyepi
Puncak Perayaan Hari Raya Suci Nyepi 1946 Tahun 2024 ini dilakukan sehari setelah Hari Raya Tilem yaitu Senin 11 Maret 2024. Pelaksanaan dipusatkan di Pura Jagad Hita Karana. Umat Hindu Kota Samarinda melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu :
a. Amati Geni (Tidak menyalakan api)
b. Amati Karya (Tidak bekerja)
c. Amati Lelungaan (Tidak boleh beraktivitas di luar rumah atau bepergian)
d. Amati Lelanguan (Tidak boleh bersenang-senang)

4. Upacara Ngembak Geni
Pasca pelaksanaan ritual Nyepi, umat Hindu tanggal 12 Maret 2024 melanjutkan dengan Ngembak Geni. Pada ritual ini, umat manusia akan saling berkunjung ke sanak saudara atau melakukan Dharma Shanti sebagai pertanda untuk memulai lembaran baru dengan hati yang bersih, suci dan damai.

Rangkaian kegiatan perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946 tahun 2024 ini diharapkan Umat Hindu bukan hanya memaknai pada saat perayaan saja, namun lebih dari itu bagaimana Umat Hindu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kerukunan berdasarkan kebenaran abadi akan tercapai demi Indonesia Maju dan Bermartabat.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved