Berita Mahulu Terkini

Banjir Kerap Melanda, Warga di Mahulu Berharap Perhatian Pemerintah

Banjir kerap melanda rumahnya, warga di Mahakam Ulu ini berharap perhatian lebih dari pemerintah.

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Rumah warga di RT 10 Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, yang  kembali terendam banjir pada Kamis (14/3/2024) hari ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kini seolah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi. 

Terpantau pada Kamis (14/3/2024) hari ini, banjir kembali melanda Mahulu.

Banjir terjadi akibat intensitas air terus meningkat sejak kemarin malam pukul 22.00 Wita. 

Kondisi itu menyebabkan beberapa titik di lima kecamatan yang ada terendam banjir. 

Baca juga: SMA Negeri 1 Long Bagun di Mahulu Terendam Banjir, Siswa Terpaksa Diliburkan

Menyikapi hal itu, masyarakat yang menjadi korban banjir sangat berharap perhatian pemerintah. 

Pasalnya, banjir di Mahulu terjadi secara berulang-ulang. 

Salah satu masyarakat RT 10 Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun mengungkapkan bahwa intensitas air mulai meningkat dan membanjiri rumah warga sejak Rabu (13/3/2024) pukul 22.00 Wita. 

Ketinggian air mencapai satu meter atau sepaha orang dewasa. 

Hal itu mengakibatkan warga harus mengungsi ke rumah tetangganya yang memiliki rumah lebih tinggi. 

"Puluhan rumah yang terendam di RT 10, membuat warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi, agar bisa beristirahat dari malam hingga pagi hari," kata warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui TribunKaltim.co, Kamis (14/3/2024). 

Baca juga: Makna Ramadhan Bagi Rosyid Ustaz dari Masjid Baitul Muttaqin Ujoh Bilang Mahulu, Gapai Kesehatan

Ditambahkan bahwa hal itu sering dialami masyarakat, khususnya mereka yang bermukim  di daerah paling rawan tergenang. 

Meski demikian, ia mengaku pemerintah tidak pernah memberikan bantuan apapun hingga pasca bencana.

"Padahal, dapur kami terendam, kompor dan tabung gas kalau tidak diamankan pasti mengapung. Tidak bisa memasak dan sarapan menunggu air surut dulu," kisahnya menceritakan hal yang sering dialami ketika banjir tiba. 

Ia melanjutkan meski tidak ada korban jiwa dan kerugian material, namun banjir yang kerap melandameresahkan masyarakat. 

"Meski tidak ada korban jiwa dan materil, tapi kami warga disini merasa agak kesulitan ketika bencana banjir biasa datang tanpa mengenal waktu dan musim yang tetap," imbuhnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved