Pilpres 2024
Pakar IT Unair Bongkar Kejanggalan Sirekap, Paslon 02 Harusnya Dapat 48 Persen dan Pilpres 2 Putaran
Paka IT Unair bongkar kejanggalan Sirekap, paslon 02 harusnya dapat 48 persen dan Pilpres 2024 2 putaran.
TRIBUNKALTIM.CO - Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap terus menjadi perdebatan.
Sebelumnya, Tim IT PDIP maupun Roy Suryo mengungkap aneka kejanggalan Sirekap yang menayangkan hasil Pilpres 2024.
Terbaru, Pakar IT Kecerdasan Buatan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Soegianto MSi pun memberikan hasil kajiannya.
Hasilnya, dirinya menemukan suara paslon 02 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming sejatinya hanya 48 persen.
Jika demikian, Pilpres 2024 seharusnya bisa berlangsung 2 putaran.
Baca juga: Akhirnya Roy Suryo Terpaksa Bongkar Bukti Jejak Digital Server Sirekap di Sidang Komisi Informasi
Baca juga: Terjawab Alasan Refly Harun Sebut Sirekap Alat Bantu Kecurangan, Ungkit Pernyataan KPU Depok
Dalam diskusi publik bertajuk "Sirekap dan Kejahatan Pemilu 2024 Sebuah Konspirasi Politik", Pakar IT Kecerdasan Buatan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Soegianto MSi pun memberikan hasil kajiannya.
Soegianto yang merupakan dosen Fisika Komputasi di Fakultas Sains dan Teknologi Unair Surabaya mengaku, telah melakukan kajian ilmiah terkait data hasil penghitungan suara yang ditampilkan Sirekap milik KPU RI.
Ia juga telah melakukan snapshoot untuk menangkap Json yang merupakan jalur komunikasi antara web dan server Sirekap, serta menganalisa menggunakan robot.
Dalam kajiannya, Soegianto mengambil 797.000 data sebagai bahan analisa dan menangkap 96 variabel dengan tidak mengubah gambar menjadi teks dan sebagainya.
Ia hanya mengambil data angka dari komunikasi antara server dengan web.
Dari analisa awal terhadap data tersebut, Soegianto menemukan bahwa data antara suara sah dan pemilih yang mencoblos tidak kompak atau tidak cocok.
Seharusnya Sirekap dapat mempermudah rekapitulasi jumlah suara sah dan jika ada data yang berbeda atau salah maka akan muncul notifikasi.
Kenyataannya yang terjadi ketika angka yang salah juga masuk atau terdata di Sirekap.
"Ini berarti data suara sah tidak bisa dipastikan karena ada yang tidak match. Jadi, saya ingin mendeklarasikan bahwa ini kecerobohan, ya ini kecerobohan dari Sirekap," kata Soegianto dalam diskusi di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Soegianto kemudian menganalisa untuk membandingkan data Pileg dan data Pilpres.
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.