Berita Berau Terkini

3 Orang di Berau Meninggal Usai Kena Difteri, Jaya Mualimin Beber Penyebabnya

Ditemukan 4 kejadian luar biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Berau. Sebanyak 3 diantaranya meninggal dunia, salah satunya merupakan orang dewasa

|
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
KASUS DIFTERI BERAU - Rakor mengenai penanganan kasus Difteri di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di Berau terdapat 3 kasus yang menyebabkan meninggal dunia. Semua kasus ditemukan lantaran pasien belum pernah mendapatkan vaksinasi Difteri, Pertusis dan Tetanus, Jumat (22/3/2024).  

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ditemukan 4 kejadian luar biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Berau. Sebanyak 3 diantaranya meninggal dunia, salah satunya merupakan orang dewasa.

Semua kasus ditemukan lantaran pasien belum pernah mendapatkan vaksinasi Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT) sebelumnya.

Hal ini dibeberkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin kepada TribunKaltim.co pada Jumat (22/3/2024). 

Dijelaskan Jaya Mualimin, berdasarkan surat dari Bupati Berau bahwa ada peningkatan kasus difteri di Kabupaten Berau.

Baca juga: Cegah Penyebaran Difteri di Sekolah, Pelajar SDN 012 Bontang Selatan Divaksin DT/TD

Pihaknya langsung melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri, yakni pemberian imunisasi DPT untuk anak usia 1 sampai 5 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya yang akan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu bulan 1, ke 2 dan 6 bulan kemudian.

Penyuntikan vaksin difteri di pos pelayanan kesehatan .
Penyuntikan vaksin difteri di pos pelayanan kesehatan. (Tribun Kaltim/Margaret Sarita)

Di Kalimantan Timur sendiri diungkapkannya, terdapat 16 kasus. Dan Kabupaten Berau tercatat sebagai kasus dengan kematian terbanyak hingga Maret 2024 ini.

Disebut KLB sebab peningkatan kasusnya cepat terjadi. Bahkan sampai mengakibatkan 3 kematian dari 4 kasus.

Artinya tingkat kematian terjadi sekitar 75 persen.

"Makanya kita harus cepat merespon dengan mempercepat imunisasi bagi masyarakat yang terdampak kematian akibat difteri," ungkapnya.

Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri telah mengirimkan vaksin sebanyak 1.400 vial, di mana satu vial terdapat 8 sampai 10 dosis.

Baca juga: Disdikbud Bontang Terbitkan SE Penerapan Prokes di Sekolah, Antisipasi Pernyebaran Difteri

Selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan kepada lintas sektor di Berau untuk melanjutkan sosialisasi. Seperti, BPBD, Kemenag, MUI, Dinkes, dan Disdik Berau.

"Dari dinkes akan melakukan sosialisasi berjenjeng, terutama kepada orangtua yang menjadi sasaran imunisasi. Mengingat ini termasuk KLB, jadi harus ada percepatan imunisasi," tegasnya.

Sebenarnya, kata Dia, imunisasi ini sudah dilakukan sejak lama. Namun, tidak semua orangtua mau anaknya divaksin. Dan cakupan vaksinasi DPT diakuinya masih kurang.

Bagi anak-anak yang sudah mendapat baksin saat bulan imunisasi anak sekolah (BIAS), tidak perlu lagi diberi vaksin.

Sejak awal kasus Covid-19, sebetulnya banyak ditemukan kasus kliniknya. Walaupun ketika diperiksa awalnya negatif Difteri. Setelah itu muncul lagi di Samarinda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved