Jejak Islam di Bumi Etam
Jejak Islam di Bumi Etam 13 - Masjid Shirathal Mustaqiem, Kisah 4 Tiang dan Syiar Islam di Samarinda
Masjid tersebut dikenal dengan masjid tua atau Masjid Shirathal Mustaqiem yang memiliki makna jalan lurus.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Syaiful Syafar
Sikap berbeda ditunjukkan Habib Abdurachman yang meminta masyarakat tak pandang remeh orang tua renta tersebut.
"Siapa tahu ada keramat dari orang tua ini, silakan jika beliau sanggup. Karena dari pagi hingga petang tak sanggup mendirikan empat pilar utama kata Habib Abdurachman," ungkap Sofyan.
Atas persetujuan Habib Abdurachman, nenek tersebut diberikan kewenangan dalam pembangunan masjid.
Tetapi nenek tersebut mengajukan dua syarat agar Habib Abdurachman dan masyarakat sekitar lokasi pembangunan masjid menaatinya.
"Dua syarat, yakni pertama waktunya (pengerjaan) di malam hari. Kedua, tidak boleh ada yang melihat pembangunan ini. Akan gagal jika ada yang melihat (mengintip). Habib Abdurachman mengimbau agar masyarakat tak keluar rumah," tukasnya.
Baca juga: Jejak Islam di Bumi Etam 6 - Raja Aji Dilanggar, Ulama Sekaligus Umara di Kutai Kartanegara
Setelah itu, masyarakat pun patuh pada apa yang disampaikan Habib Abdurachman agar menjalankan dua persyaratan yang diajukan sosok nenek tersebut, hingga waktu yang ditentukan, yakni setelah salat subuh.
Dan yang membuat kaget, empat pilar utama berdiri menjulang, membuat masyarakat kaget dan takjub.
"Selepas subuh, masyarakat (berbondong-bondong) mendatangi lokasi pembangunan masjid. Alhamdulillah berdiri (tiang/pilar utama) ini.
"Dicari oleh masyarakat nenek tersebut, sudah tidak ada lagi (menghilang).
"Jadi berdiri masjid tahun 1881, karena serba manual menggunakan alat tradisional akhirnya 10 tahun baru selesai semua (pembangunan masjid) pada tahun 1891," tutur Sofyan.
(TribunKaltim.co/Ary Nindita Intan R S)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Masjid Shirathal Mustaqiem
Samarinda
Kalimantan Timur
Habib Abdurachman bin Muhammad Assegaf
Pangeran Bendahara
Jejak Islam di Bumi Etam
Sejarah Islam di Kalimantan Timur
sejarah masjid shirathal mustaqiem samarinda
sejarah masjid tua samarinda
sejarah islam di samarinda
Jejak Islam di Bumi Etam 26 Selesai - Batu Indra Giri, Penanda Hubungan Diplomatik Masuknya Islam |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 25 - Sosok Abu Mansyuh Indra Jaya, Pembawa Islam di Tana Paser |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 24 - Al-Qur'an Tua Tulisan Tangan Jejak Penyebaran Islam di Paser |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 23 - Masjid Jami Nurul Ibadah, Bukti Perkembangan Islam di Paser |
![]() |
---|
Jejak Islam di Bumi Etam 22 - Datu Bejambe, Leluhur Tokoh Penyebar Islam di Paser |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.