Berita Nasional Terkini

Prediksi Kabinet Prabowo, Bakal Didesain Jokowi, Nasdem dan PKB Berpeluang Gabung, PDIP dan PKS?

Prediksi kabinet Prabowo, bakal didesain Jokowi, Nasdem-PKB berpeluang gabung. Lalu bagaimana dengan PDIP dan PKS.

|
Editor: Amalia Husnul A
Dok. Sekretariat Presiden
JOKOWI DAN PRABOWO - Presiden Joko Widodo meninjau alat utama sistem persenjataan (alutsista) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024). Prediksi kabinet Prabowo, bakal didesain Jokowi, Nasdem-PKB berpeluang gabung. Lalu bagaimana dengan PDIP dan PKS? Simak selengkapnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.

Untuk kabinet Prabowo ke depan, pengamat menilai peran Jokowi masih akan terlihat bahkan kemungkinan ayah Gibran yang akan mendesainnya,

Selain itu, dua partai yang sebelumnya mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 yakni Nasdem dan PKB berpeluang gabung dengan Pemerintahan Prabowo, bagaimana PDIP dan PKS?

Meski saat ini gugatan hasil Pemilu 2024 masih berlangsung di KPU, namun sebagai pemenang Pilpres 2024, Prabowo-Gibran tinggal menunggu waktu pelantikan.

Baca juga: Terbaru! 3 Poin Hasil Musyawarah Majelis Syura PKS terkait Hasil Pemilu 2024, Tolak Prabowo-Gibran

Baca juga: Respons Yusril Usai Timnas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Minta MK Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Baca juga: PPP Kirim Sinyal Kepincut Join ke Kabinet Prabowo-Gibran di Tengah Upaya Gugatan MK dan Hak Angket?

Simak selengkapnya prediksi kabinet Prabowo ke depan yang telah dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, membaca gerak politik Prabowo yang lebih banyak didominasi Jokowi, besar kemungkinan dalam penyusunan kabinet juga akan ikut atau bahkan didesain oleh Jokowi sendiri.

Artinya koalisi besar menjadi konsen mereka. 

Dengan situasi itu, bisa saja koalisi perubahan digiring masuk pemerintahan, meskipun tentu akan terjadi lobi politik di internal.

"Tapi, PKB dan Nasdem punya peluang untuk masuk jajaran kabinet ke depan," ujar Dedi Minggu (24/3/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.

Dedi berpendapat, oposisi justru terbilang akan minim.

Harapan terbesar oposisi adalah PDIP dan PKS, meskipun kalah jumlah.

"Tetapi sejauh ini PKS cukup lantang sebagai oposisi, dan PDIP terbukti berani saat oposisi (pemerintahan) SBY, bisa saja PDIP akan kembali lantang di pemerintahan Prabowo mendatang," kata Dedi.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memeluk capres pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto. Keduanya bertemu di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
SURYA PALOH SAMBUT PRABOWO - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memeluk capres pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto. Keduanya bertemu di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh ini menjadi sinyal Nasdem bakal merapat ke pemerintahan Prabowo. Prediksi kabinet Prabowo, bakal didesain Jokowi, Nasdem-PKB berpeluang gabung. Lalu bagaimana dengan PDIP dan PKS. (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menerima kunjungan presiden terpilih Prabowo Subianto pada Jumat (22/3).

Setelah pertemuan, Prabowo mengaku telah mengajak Nasdem untuk bergabung masuk ke koalisi pemerintahan baru. 

Baca juga: Hasto Ungkap Jokowi Buat Suara 4 Partai Pengusung Ganjar Menyusut, Ungkit Bocoran Andi Widjajanto

"Saya selalu menawari, saya selalu mengajak," ujar Prabowo, Jumat (22/3).

Surya Paloh sempat buka suara ketika ditanya kemungkinan Nasdem bergabung ke pemerintahan baru setelah Oktober 2024.

"Kita lihat perkembangan, itu fifty-fifty possibility nya," ujar Surya Paloh. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, sistem demokrasi bukan sistem yang mudah, apalagi bagi bangsa Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan memiliki luas wilayah hampir sama dengan Eropa Barat.

"Kita memilih jalan demokrasi dan kita melaksanakan pemilu yang dianggap salah satu pemilu dalam satu hari yang terbesar di dunia," ujar Prabowo.

Prabowo menilai, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam sistem demokrasi. Ia optimis Indonesia mengarah pada negara yang kuat dan makmur.

"Tetapi ada syaratnya, bisakah elit kita, berarti unsur-unsur pimpinan bisa tidak elit kita bekerjasama.

Dengan demikian saya berkeyakinan bahwa faktor kerja sama antara pimpinan itu adalah sangat penting dan ini yang dituntut oleh rakyat kita," jelas Prabowo.

Baca juga: Nasib Hak Angket? PKS dan Nasdem Terima Hasil Pilpres 2024, Pendukung Anies-Muhaimin Tersisa PKB

PDIP Dapat Kursi Ketua DPR Lagi?

Hasil Pileg DPR RI menempatkan PDIP di atas kertas berhak atas kursi Ketua DPR, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan 2019-2024 yang saat ini ada di tangan putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, hasil penghitungan perolehan suara sah hasil rekapitulasi nasional KPU RI, PDIP berhasil meraup 110 (18,97 persen) kursi dari 84 daerah pemilihan (dapil) DPR RI.

Berdasarkan Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), kursi pucuk Senayan ditentukan berdasarkan perolehan kursi terbanyak partai politik di parlemen.

Hal itu termuat dalam Pasal 427 D ayat (1) huruf b UU MD3 yang berbunyi "Ketua DPR ialah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR."

PDIP sendiri sukses membukukan 25.387.239 suara sah pada Pileg DPR RI 2024.

Mereka berhasil meraup suara dan kursi lebih banyak ketimbang Partai Golkar di posisi kedua yang diprediksi mendapatkan 102 (17,59 persen) kursi setelah meraup 23.208.654 suara sah dari 84 dapil yang ada.

Sementara itu, Partai Nasdem berhasil merangsek ke posisi 4 besar setelah sukses mengoleksi 69 (11,9 persen) kursi, selisih 1 kursi dengan menggantikan PKB yang merosot ke posisi 5 dengan perolehan 68 (11,72 persen) kursi.

Baca juga: Beda Nasib Ganjar dan Anies Usai Prabowo Sah Jadi Pemenang Pilpres 2024, PDIP Kasih Sinyal Merapat?

Seperti diketahui, berdasarkan penetapan hasil pemilihan legislatif yang telah ditetapkan KPU, terdapat delapan partai politik yang lolos ke Senayan, yakni:

1. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan 25.387.279 (16,72 persen)

2. Partai Golkar 23.208.654 (15,29 persen)

3. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 20.071.708 (13,22 persen)

4. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16.115.655 (10,62 persen)

5. Partai Nasdem 14.660.516 (9,66 persen)

6. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 12.781.353 (8,42 persen)

7. Partai Demokrat 11.283.160 (7,43 persen)

8. Partai Amanat Nasional (PAN) 10.984.003 (7,24 persen)

Baca juga: Prabowo Sukses Rayu NasDem? Pengamat Sebut Surya Paloh Cari Peluang, Gibran Kesulitan Rangkul PDIP

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved