Berita Mahulu Terkini

Mahakam Ulu tak Punya Instruktur Seni, Yohanes Avun Ingin Para Pelajar Ikut Berperan

Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun berharap di Kabupaten Mahakam Ulu ada instruktur seni

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI
Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun, berharap para pelajar di Mahulu juga diharapkan dapat mengambil peran untuk melestarikan budaya dengan melakukan pelatihan-pelatihan seni dan dirinya ingin ada instruktur atau pelatih seni, Selasa (26/3/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun berharap di Kabupaten Mahakam Ulu ada instruktur atau pelatih seni.

Kehadiran instruktur seni di Mahulu dinilai penting sebagai sarana untuk melahirkan pegiat-pegiat seni.

Wabub Mahulu, Yohanes Avun berharap kebudayaan di Mahakam Ulu ini bisa berkembang.

Utamanya dalam bidang seni, utamanya dari aspek seni musik dan tari.

Baca juga: Pemkab Mahulu Fokus Tangani Stunting, Yohanes Avun Andalkan Kepala Desa

"Seni ini kan beragam ada seni musiknya, ada tarinya dan ada juga lagu-lagu daerahnya. Saya berharap yang dilatih dulu itu selain niatan otodidak," katanya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (26/2/2024).

Ia berharap ke depannya ada pelatih atau instruktur yang mau mengolah potensi bakat kesenian yang ada.

Ke depannya instruktur ini bisa membidangi berbagai aspek kehidupan seperti instruktur bidang musik, tari dan lagu daerah.

"Setelah nanti kita memiliki instruktur kita latih peserta yang ada, yang sudah jadi, nanti tinggal dikembangkan," katanya.

Baca juga: Kehadiran Komunitas Sapeq Putra Daerah di Mahulu, Berhasil Bangkitkan Semangat Seni Masyarakat

"Kemudian ada yang pemula seperti anak-anak sekolah yang berbakat tadi kan," ujarnya.

Pelajar Mahakam Ulu Bisa Ambil Peran

Para pelajar di Mahulu juga diharapkan dapat mengambil peran untuk melestarikan budaya dengan melakukan pelatihan-pelatihan.

Melatih para pelajar tersebut tidak harus dibawa keluar daerah namun dapat dilakukan di kampung masing-masing, dengan bimbingan instruktur seni. 

Dia katakan, tidak harus dibawa ke luar kota untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan.

"Kalau perlu itu semua bisa dilakukan di kampung-kampung mereka masing-masing," ucapnya.

Sebelum melangkah keluar, menurutnya pelestarian budaya penting untuk dilakukan di daerah masing-masing terlebih dahulu.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Sanggar Seni Musik Tradisional Pertama di Mahulu,Tevelaaq Nyihiraang

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved