Pilpres 2024

Terjawab Siapa Romo Magnis, Profil Saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024 Hari Ini

Terjawab siapa Romo Magnis atau Franz Magniz Suseno, ini profil dan biodata saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024 hari ini.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO
Franz Magnis-Suseno atau yang akrab disapa Romo Magnis. Terjawab sudah siapa Romo Magnis atau Franz Magniz Suseno, inilah profil dan biodata sosok yang jadi saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024 hari ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah siapa Romo Magnis atau Franz Magniz Suseno, inilah profil dan biodata sosok yang jadi saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024 hari ini.

Ulasan seputar siapa Romo Magnis atau Franz Magniz Suseno, dan seperti apa profil dan biodatanya sedang menjadi sorotan.

Dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (2/4/2024) hari ini, Tim Hukum Ganjar-Mahfud menghadirkan 19 orang saksi dan ahli.

"Ada sepuluh saksi fakta dan sembilan ahli, total ada 19 ya," kata Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, sebelum sidang dimulai. Ketika sidang dibuka, Ketua MK Suhartoyo menyebutkan satu per satu nama saksi dan ahli yang diajukan oleh kubu Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Tak Ada Nama Kapolda di Daftar Saksi Gugatan MK, IPW Sebut Kubu Ganjar-Mahfud Omong Kosong Belaka

Sepuluh saksi yang dihadirkan adalah Dadan Aulia Rahman, Endah Subekti Kuntariningsih, Fahmi Rosidi, Chaerul Anas Suwaidi, Memet Ali Jaya, Mukti Ahmad, Maruli Minunggang Purba, Sunandyartoro, Suprapto, dan Nindi Sukma Wartono.

Adapun sembilan orang ahli yang didatangkan memiliki latar belakang studi yang berbeda-beda, mulai dari hukum, ekonomi, hingga filsafat.

Berikut daftar para ahli yang dihadirkan tim hukum Ganjar-Mahfud di sidang MK:

- Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Aan Eko Widiarto

- Pakar hukum tata negara, Universitas Andalas, Charles Simambura

- Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Padjadjaran, Didin Damanhuri

- Profesor Filsafat STF Driyakara, Franz Magniz Suseno

Rm. Franz Magnis Suseno
Terjawab siapa Romo Magnis atau Franz Magniz Suseno, ini profil dan biodata saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024 hari ini. (TRIBUNNEWS.COM)

- Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk 

- Mantan anggota KPU RI, I Gusti Putu Artha

- Dosen Teknologi Informasi Universitas Pasundan, Leony Lidya Sosiolog

- Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial, Risa Permana Deli Suharto

Sidang dimulai dengan pemeriksaan para ahli lalu akan dilanjutkan dengan memeriksa saksi fakta.

Romo Magnis Sebut Presiden Mirip Mafia jika Gunakan Kekuasaan untuk Untungkan Pihak Tertentu

Guru Besar Filsafat STF Driyakara, Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa seorang presiden tidak ubahnya seperti pemimpin organisasi mafia bila menggunakan kekuasaannya hanya untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Hal ini disampaikan Romo Magnis, sapaan akrabnya, saat dihadirkan sebagai ahli oleh kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang lanjutan sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di MK, Selasa (2/4/2024).

"Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu membuat presiden menjadi mirip dengan pimpinan organisasi mafia," kata Romo Magnis, Selasa.

Romo Magnis mengungkapkan, presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat yang harus sadar bahwa tanggung jawabnya adalah keselamatan seluruh bangsa, sehingga tidak boleh menggunakan kekuasaan demi keuntungan pribadi dan keluarganya.

Dia pun menekankan, seorang Presiden harus menjadi milik semua, bukan hanya milik mereka yang memilihnya.

"Kalaupun dia misalnya berasal dari satu partai, begitu dia menjadi presiden segenap tindakannya harus demi keselamatan semua," kata Romo Magnis.

Romo Magnis lantas mengingatkan bahwa sikap pemerintah yang menguntungkan kepentingannya sendiri dapat menyebabkan situasi tidak aman.

Sebab, mengutip filsuf Immanuel Kant, dia menyebutkan bahwa masyarakat akan menaati pemerintah apabila bertindak atas dasar hukum yang berlaku.

"Apabila penguasa bertindak tidak atas dasar hukum dan tidak demi kepentiangan seluruh masyarakat, melainkan memakai kuasanya untuk menguntungkan kelompok, kawan, keluarganya sendiri, motivasi masyarakat untuk menaati hukum akan hilang," ujar Romo Magnis.

"Akibatnya, hukum dalam masyarakat tidak lagi aman, negara hukum akan merosot menjadi negara kekuasaan dan mirip dengan wilayah kekuasaan mafia," katanya lagi.

Baca juga: Klaim Kubu Ganjar-Mahfud, Hakim Mahkamah Konstitusi Tahu Keterlibatan Jokowi di Pilpres 2024

Profil Romo Magnis

Romo Magnis Suseno, sempat menjadi perhatian setelah dihadirkan dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Kehadiran Romo Magnis Suseno di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, pada Senin (26/12/2022) adalah sebagai saksi ahli bagi Bharada E.

Dalam sidang tersebut, Romo Magnis Suseno berbicara mengenai filsafat moral.

Siapa Romo Magnis Suseno?

Romo Magnis Suseno atau Prof. em. Dr. Romo Frans Magnis-Suseno SJ adalah sosok yang dikenal sebagai pastor gereja Katolik, cendekiawan, dan budayawan.

Sejak 1 April 1996, ia menjadi guru besar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.

Dikutip dari unwira.ac.id, nama lengkap Romo Magnis Suseno adalah Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis.

Ia juga dikenal dengan nama Franz Magnis-Suseno atau Franz Graf von Mag.

Romo Magnis Suseno lahir pada 26 Mei 1936 di Eckersdorf, Sesilia, Distrik Glatz, Jerman yang sekarang bagian dari Polandia.

Baca juga: MK Kabulkan Sebagian Gugatan Ganjar-Mahfud, Bakal Menjadi Sejarah Baru di Indonesia

Ia merupakan putra sulung dari pasangan suami istri Ferdinand Graf von Magnis dengan Maria Anna Grafin von Magnis, prinzenssin zu Lowenstein.

Selain berdarah bangsawan, keluarga Romo Magnis Suseno juga termasuk dalam golongan rohaniawan Katolik yang taat.

Romo Magnis Suseno mengisi masa mudanya dengan mendalami kerohanian di Neuhausen, antara tahun 1955-1957.

Ia kemudian mendalami studi filsafat di Philosophische Hochschule, Pullach, dekat kota Munchen antara tahun 1957-1960.

Pada tahun 1959, ia sudah mencapai gelar akademik Bakalaureat dalam filsafat, dan setahun kemudian pada 1960 meraih Lizentiat juga dalam bidang filsafat.

Pada tahun 1961, dalam usia 25 tahun ia dikirim ke Indonesia untuk mengenyam pendidikan di bidang filsafat dan teologi.

Romo Magnis Suseno memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1977.

Romo Magnis juga berteman baik dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan menganggap Gus Dur sebegai orang paling penting dalam hidupnya.

Hingga saat ini beliau masih aktif sebagai dosen, ahli ilmu filsafat, serta aktif menghasilkan berbagai tulisan.

Pandangan-pandangan filosofis pada tiap karya Romo Magnis Suseno banyak diinspirasi oleh humanitas yang dikembangkan oleh Gereja.

Pemikiran-pemikiran teologis Katolik secara tegas tercermin di dalam setiap karyanya dengan sentuhan humanitas yang lebih moderat.

Live streaming sidang MK hari ini KLIK

Itulah tadi ulasan siapa Romo Magnis atau Franz Magniz Suseno, profil dan biodata saksi Ganjar-Mahmud di Sidang MK Sengketa Pilpres 2024 hari ini.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: repository.unwira.ac.id sonora.id tribunnews.com, Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved