Berita Paser Terkini

Industri Pariwisata di Kabupaten Paser Diharapkan Mampu Membaca Peluang Hadirnya IKN di Kaltim

Pelaku industri Pariwisata di Kabupaten Paser diharapkan mampu membaca peluang seiring dengan hadirnya Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Objek wisata Gunung Boga, Desa Luan, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pelaku industri Pariwisata di Kabupaten Paser diharapkan mampu membaca peluang seiring dengan hadirnya Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Terlebih potensi pariwisata di Bumi Daya Taka ini tidak perlu diragukan lagi, dengan banyaknya destinasi pilihan bagi yang hobi melancong, Selasa (7/5/2024).

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan secara geografis Kabupaten Paser bertetangga dengan IKN sehingga bisa membaca peluang.

Baca juga: Aji Khalida dari Pasir Belengkong Jadi Putri Pariwisata Paser 2023 Promosikan Wisata Bumi Daya Taka

"Untuk pariwisata di Paser, kalau tidak siapkan dari sekarang maka bisa saja tak akan meraih manfaat yang maksimal," terang Hetifah.

Ia mendorong pelaku industri pariwisata, khususnya dalam hal pelayanan kepada wisatawan standarnya harus ditingkatkan.

Sehingga desa-desa wisata, maupun tempat destinasi liburan lainnya dapat mempersiapkan mulai sekarang.

"Pelaku pariwisata sudah harus naik kelas, desa-desa nanti saat menerima kunjungan wisatawan, standar pelayanannya bukan hanya cuma menarik, tapi juga harus mampu menarik lagi agar wisatawan betah dan kembali datang berulang kali," imbuhnya.

Sementara pada era digitalisasi, kata Hetifah menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing pariwisata.

Baca juga: Segudang Program Putri Pariwisata Paser, dari Bisnis Lokal hingga Sadar Wisata

"Perkembangan teknologi dengan hadirnya berbagai platform digital, dapat dimanfaatkan untuk promosi destinasi wisata, sehingga terus dilirik wisatawan," tambahnya.

Kekurangan pelayanan pada bidang industri pariwisata maupun ekonomi kreatif, masih menjadi pekerjaan rumah bagi daerah.

Meski pegiat pariwisata telah cukup berumur, namun tetap harus belajar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menarik wisatawan.

"Seperti misalnya belajar desain komunikasi visual dan itu pentingnya digitalisasi, dengan pemanfaatan teknologi yang cerdas, kita dapat menjangkau lebih banyak wisatawan potensial," pungkas Hetifah. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved