Berita Nasional Terkini

Tak Hanya Eko Patrio, Artis yang Berkeringat di Pilpres 2024 Berpeluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Tak Hanya Eko Patrio, artis yang berkeringat di Pilpres 2024 berpeluang masuk kabinet Prabowo-Gibran

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews/Jeprima
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Ilustrasi. Pedagang menata bingkai foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Ali Frame Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/4/2024). Berikut prediksi kabinet Prabowo-Gibran, 4 jabatan menteri yang akan diberikan kepada politisi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Para artis yang ikut berjuang memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming berpeluang masuk kabinet.

Sebelumnya, ada nama artis Eko Patrio yang didorong Partai Amanat Nasional (PAN) masuk kabinet Prabowo-Gibran.

Diketahui, pasangan Prabowo-Gibran banyak didukung artis-artis di masa kampanye Pilpres 2024.

Mulai musikus Ahmad Dhani hingga presenter Raffi Ahmad.

Baca juga: Poltisi PAN Doa dapat Banyak Jatah Menteri di Kabinet Baru, Prabowo Singgung Kesetiaan Partai Zulhas

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi pertanyaan apakah nantinya Prabowo Subianto akan juga menggandeng para artis untuk masuk dalam kabinetnya.

Menurut Dasco, pihaknya terbuka untuk siapapun yang telah ikut berjuang dalam Pilpres 2024 lalu.

Hak warga negara yang punya hak politik dan kemudian juga berjuang dalam pilpres itu juga menjadi pertimbangan.

Jadi tidak hanya artis, yang di luar artis juga dipertimbangkan," kata Dasco saat menghadiri acara halalbihalal Gerindra DKI Jakarta di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2024).

Dasco mengatakan sejauh ini di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum membahas mengenai nama yang masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Terkait beredarnya isu gambaran kabinet Prabowo-Gibran yang beredar di media sosial, Dasco menjadikannya sebagai aspirasi untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Ya kalau dilihat dari media sosial itu sudah banyak memang beredar ya kami anggap itu sebagai sebuah aspirasi, dinamika dan mungkin usulan-usulan dari luar. Tetapi sampai saat ini di internal belum ada pembicaraan atau penggodokan kabinet yang fix," kata Dasco.

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Yandri Susanto, Diusung PAN jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Diketahui, sejumlah artis memang banyak yang berada di barisan pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Tak hanya yang berstatus relawan tetapi banyak juga para artis itu yang berstatus politisi dari parpol di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Bahkan, artis Eko Patrio telah disebut oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan sebagai kandidat yang didorong partainya untuk menjadi menteri Prabowo-Gibran.

Namun, Zulhas tak membeberkan soal jabatan menteri apa yang akan diemban oleh Eko Patrio tersebut.

Mahfud MD Sindir Kabinet Gemoy

Postur gemoy kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming tuai sorotan.

Diketahui, kabinet Prabowo-Gibran dikabarkan berjumlah 40 kementrian.

Lebih banyak 6 kementrian dibandingkan era Presiden Jokowi - Maruf Amin saat ini.

Baca juga: Dampak Negatif Koalisi Gemuk Pilpres 2024 di Kabinet Prabowo-Gibran

Eks Menkopolhukam, Mahfud MD pun menyindir bengkaknya kabinet Prabowo-Gibran nanti.

Mahfud MD mengatakan penambahan jumlah kementerian membuka ruang untuk praktik-praktik korupsi.

Mahfud MD menyebut penambahan jumlah kementerian imbas banyaknya janji yang dilakukan kandidat ketika Pemilu.

"Menteri, dulu kan 26, jadi 34, ditambah lagi.

Besok Pemilu yang akan datang tambah lagi jadi 60, Pemilu lagi tambah lagi karena kolusinya semakin meluas.

Rusak nih negara," kata Mahfud dalam seminar nasional di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Rabu (8/5/2024).

Mantan Menkopolhukam ini mencotohkan di Amerika Serikat, yakni hanya memiliki jumlah 14 kementerian.

"Sebenarnya sih di Amerika saja menterinya berapa? Cuma 14.

Lalu di bagi ke dirjen-dirjen, unit yang di bawah menteri. Sebuah menteri dikelompokkan," ujar Mahfud.

Baca juga: Prediksi Calon Menkeu di Kabinet Prabowo-Gibran, Bukan Sri Mulyani, Ada Menteri Megawati dan Jokowi

Menurut Mahfud, pada 2019 dirinya bersama beberapa pakar hukum tata negara merekomendasikan agar jumlah menteri dikurangi.

Sebab, dia menilai ruang korupsi akan semakin besar apabila jumlah kementerian terus diperbanyak.

"Semangatnya bukan terus bagi-bagi kekuasaan itu, semangatnya membatasi jumlah-jumlah pejabat setingkat menteri karena semakin banyak itu (menteri) semakin (besar) sumber korupsi.

Itu semua anggaran," ucap Mahfud.

Sebagaimana diketahui, presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan menambah jumlah kementerian hingga lebih dari 40.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan tak masalah jika nantinya Prabowo akan menambah jumlah kementerian.

Sebab, Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.

"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga enggak ada masalah.

Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata Habiburokhman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Prediksi Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat: Jangan Sembarangan Dikasih ke Partai

Pernah Punya 100 Menteri

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menanggapi soal wacana penambahan nomenklatur kementerian di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Nantinya, kementerian yang sebelumnya 34 akan menjadi 40.

Dave menyampaikan pihaknya akan mendukung mengenai rencana penambahan nomenklatur kementerian tersebut.

Dia pun meminta tidak ada boleh ada pihak yang menghambat pembentukan kabinet Prabowo.

"Ruang gerak Presiden dalam membentuk kabinetnya jangan dihambat.

Karena posturnya menentukan kecepatan pemerintah dalam bertumbuh," kata Dave saat dikonfirmasi, Senin (7/5/2024).

Dave menjelaskan bahwa penambahan pos kementerian nantinya akan mempermudah kinerja Prabowo sebagai presiden.

Pasalnya, nantinya akan semakin banyak pembantu presiden.

"Jadi presiden terpilih nantinya dapat lebih cepat membuat kebijakannya dan dapat segera mengimplementasikan kehendak beliau dalam melayani rakyat," jelas Dave.

Dave memahami penambahan nomenklatur kementerian ini kerap dianggap sebagai langkah Prabowo bagi-bagi kursi kepada partai politik pendukungnya.

Baca juga: Perintah Jokowi ke Sri Mulyani Agar Komunikasi dengan Prabowo, 5 Menteri Berpeluang Isi Kabinet Baru

Namun, ia mengingarkan bahwa Indonesia pernah memiliki sejarah punya 100 menteri di era Presiden Soekarno.

"Pasti banyak yang beranggapan seperti itu, akan tetapi kita lihat hasil akhirnya seperti apa.

Ingat kita pernah punya kabinet 100 menteri," tutur dia. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Begini Respons Gerindra Saat Ditanya Apakah Prabowo Akan Juga Gandeng Artis Masuk Kabinetnya

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved