Tribun Kaltim Hari Ini

Pj Gubernur Kecewa, Angka Stunting Kaltim Hanya Turun 1 Persen, Akmal Malik: Penanganan Belum Tepat

Berdasarkan evaluasi nasional,  pada 2024 ini angka stunting di Kaltim hanya berkurang atau menurun satu  persen,  dari 23,9 ke 22,9 persen.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co
STUNTING - Tribun Kaltim hari ini, Senin (3/6/2024) membahas sejumlah topik menarik di antaranya soal kekecewaan Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik terkait stunting. Simak juga berita menarik lainnya di Tribun Kaltim hari ini. 

Saat ini Pemprov Kaltim terus melakukan kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Dinas Kesehatan untuk melakukan penanganan stunting yang benar dan terus mengedukasi masyarakat agar punya pola asuh yang baik.

"Memang kita butuh gerakan yang kolaboratif untuk menangani stunting. Ini persoalan bagaimana kita bergerak. Ke depan harus lebih baik," tegasnya.

Rembuk dan “Isi Piring”

DI Kabupaten Paser, pemkab telah menargetkan angka stunting di daerah 11,8 persen hingga tahun 2025.

Sementara pada skala nasional, pemerintah pusat telah menargetkan stunting di tahun ini sudah diangka 14 persen, Minggu (2/6/2024).

Kepala DP2KBP3A Paser, Amir Faisol mengatakan Pemkab Paser sebelumnya telah melakukan rembuk stunting dengan perwakilan OPD, perusahaan, organisasi profesi dan pihak terkait. 

"Kegiatan itu kami lakukan untuk percepatan penurunan stunting di daerah, harapan kami prevalensi stunting di Paser bisa menurun menjadi 11,8 persen di tahun 2025," terang Amir.

Diutarakan, upaya pencegahan dan penurunan stunting melalui kegiatan intervensi secara serentak akan dilaksanakan se-Indonesia pada Juli mendatang.

"Tentu perlu sinergitas lintas sektor, baik  pemerintah kecamatan, perusahaan, organisasi profesi dan unsur lainnya agar rencana penurunan stunting secara perlahan dapat terwujud," tambahnya.

Baca juga: Pemberian ASI pada Anak, Salah Satu Langkah Atasi Stunting di Mahakam Ulu Kaltim

Intervensi terhadap pelaksanaan penurunan stunting di daerah, sambung Amir, memang perlu dilakukan. 

Ia mengharapkan tiap kecamatan dapat menindaklanjuti hasil dari rembuk stunting yang dilakukan dengan melaksanakan rapat yang melibatkan pihak-pihak terkait. 

"Rapat di tingkat kecamatan itu, guna mengkoordinasikan dengan berbagai pihak yang ada di masing-masing kecamatan dalam rangka untuk kegiatan intervensi stunting serentak," imbuhnya.

Nantinya dari hasil pertemuan itu, diharapkan dapat memperoleh hasil yang diharapkan yaitu peningkatan kunjungan balita ke Posyandu guna pencegahan stunting di masing-masing wilayah.

Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting di Kabupaten Paser mencapai 24,9 persen pada tahun 2022. 

"Tahun 2023, pemerintah menggunakan data survei kesehatan Indonesia (SKI) dan baru mendapatkan data tingkat provinsi dimana prevalensi stunting Kaltim mencapai 22,9 persen, dan harapan kami sampai tahun 2025 stunting di Paser 11,8 persen," tutup Amir.

Berupaya Menurunkan

Sementara Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya menurunkan angka stunting.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved