Ibu Kota Negara

Puan Turun Gunung, Desak Alasan Bambang Susantono Mundur dari Otorita IKN Nusantara Dibongkar

Puan Maharani turun gunung, desak alasan Bambang Susantono mundur dari Otorita IKN Nusantara dibongkar

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com/Fadel Prayogo
PUAN SINGGUNG IKN - Puan Maharani turun gunung, desak alasan Bambang Susantono mundur dari Otorita IKN Nusantara dibongkar 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyebab pengunduruan diri Kepala Otorita IKN Nusantara dan Wakilnya, Bambang Susantono dan Dhony Rahajo memicu spekulasi.

Hal ini pun membuat Ketua DPR RI Puan Maharani turun tangan menanyakan hal tersebut.

Pasalnya, belum ada alasan yang jelas terkait pengunduran keduanya.

Sementara itu, saat ini pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur terus dikebut.

Puan Maharani pun mendesak Pemerintah transparan soal alasan Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe undur diri.

Baca juga: Nasib Anies di Pilkada Jakarta 2024, Hasil Survei Terbaru Tinggi, PKB Kirim Utusan, PKS Bimbang

Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani, saat ditanya mengenai nasib pembangunan IKN, setelah kepala dan wakil kepala Otorita IKN mundur.

"DPR mengharapkan agar pemerintah bisa transparan, bisa menjelaskan kenapa ketua dan wakil ketua otorita IKN itu mundur," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Puan menyebut transparansi pemerintah dibutuhkan, agar investor juga mau menginvestasikan dananya untuk pembangunan IKN.

Sehingga dia berharap usai mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, target pembangunan IKN bisa selesai tepat pada waktunya.

"Ya DPR berharap agar apa yang akan disampaikan pemerintah ini transparan.

Dan pelaksanaan IKN itu bisa berjalan sesuai dengan target-target dari pemerintah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah membenarkan soal Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengundurkan diri dari jabatannya.

Mensesneg Pratikno menyebut, Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri keduanya.

"Beberapa waktu lalu Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Wakil Kepala Otorita IKN, Pak Dhony Rahajoe.

Kemudian beberapa waktu berikutnya Pak Presiden juga menerima surat pengunduran diri dari Pak Bambang Susantono," kata Pratikno dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Pratikno menyebutkan, Jokowi pun telah meneken keputusan presiden soal pemberhentian Bambang dan Dhony.

"Pada hari ini telah terbit Keputusan Presiden (Keppres) Tentang Pemberhentian Pak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Pak Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN. Disertai dengan ucapan terimakasih atas pengabdian beliau berdua," tandas Pratikno.

Kini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dijabat oleh Basuki Hadimuljono dan Plt Wakil Ketua Otorita IKN Raja Juli Antoni.

Baca juga: Resmikan Persemaian Mentawir, Presiden Jokowi: Untuk Rehabilitasi IKN dan Sekitarnya

Bocoran Deddy Sitorus

politikus PDIP Deddy Sitorus membocorkan alasan pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe yang diperolehnya.

Menurutnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakil Otorita IKN Dhony Rahajoe bukan mundur melainkan diberhentikan atau diminta mundur dari jabatannya.

Ia mengatakan, banyak target yang dinilainya ambisius dan tidak bisa terlaksana oleh pimpinan Otorita bu Kota Nusantara (IKN).

"Yang saya dengar bukan mundur tetapi 'dimundurkan', karena tidak mampu memenuhi target yang diberikan."

"Target waktu yang diberikan terlalu pendek dan ambisius, mirip proyek Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso," kata Deddy, Senin (3/6/2024).

Menurut Deddy ada sejumlah sengkarut masalah dalam proyek IKN yang jadi alasan Bambang dan Dhony memilih mundur dari jabatannya.

Termasuk diantaranya, soal nihilnya investor baik dari dalam maupun luar negeri hingga saat ini.

"Sampai saat ini tidak ada satu investorpun yang sudah memberikan kepastian untuk melakukan investasi."

"Yang dari luar negeri NOL dan yang dalam negeri belum pasti, hanya komitmen yang tidak terikat," kata Deddy.

Deddy juga mengatakan, konflik soal pertanahan juga tak kunjung selesai di IKN.

"Masalah pertanahan/status tanah tidak selesai dan banyak masalah atau konflik. Kelihatannya kurang support dari kementerian terkait, baik agraria maupun lainnya," kata dia.

Baca juga: Presiden Resmikan Pusat Persemaian Mentawir, IKN Segera Dihijaukan Kembali

Basuki: Kami Ditugaskan untuk Mempercepat

Basuki mengatakan, penunjukkan dirinya dan Raja Juli menjadi Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN justru untuk mempercepat pelaksanaan program pembangunan IKN.

"Kami berdua ditugaskan untuk mempercepat pelaksanaan program tersebut yang sesuai dengan urban design," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Adapun salah satu persoalan yang perlu diselesaikan untuk mempercepat pelaksanaan program pembangunan IKN ialah masalah pertanahan.

Sebab, selama ini pelaksanaan pembangunan IKN terkendala di status tanah yang belum jelas sehingga menimbulkan keraguan bagi investor untuk masuk ke IKN.

"Jadi kami berdua akan segera memutuskan status tanah di OIKN ini apakah dijual, disewa, ataukah KPBU.

Kami ingin mempercepat itu sehingga para investor tidak ragu-ragu lagi untuk melakukan investasinya," ucapnya.

"Yang kedua, karena status tanahnya jadi lebih jelas, mereka akan jadi lebih jelas status hukumnya sebagai investor di IKN," sambungnya.

Basuki mengungkapkan, saat ini pembangunan infrastruktur dasar yang didanai APBN rata-rata sudah mencapai 80 persen, baik untuk pembangunan batch 1 meliputi istana dan kantor presiden, sumbu kebangsaan, hingga kantor empat kementerian koordinator maupun batch 2 meliputi hunian ASN dan bandara VVIP.

Baca juga: Pernyataan Bambang Susantono Usai Mundur sebagai Kepala Otorita IKN Kaltim, Ucap Pamit

"Nanti presiden mau ke IKN menginap, bukan di camping lagi tapi sudah di rumah jabatan menteri, menunjukkan bahwa ini sudah siap, itu yang dari APBN," kata dia.

"Yang masih perlu dipercepat adalah yang investasi tadi, semuanya karena status tanah dan juga kerja sama yang belum jelas.

Untuk itulah kami tugasnya khusus untuk percepatan tadi," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Puan Maharani Desak Pemerintah Transparan Soal Alasan Pengunduran Diri Dua Pimpinan Otorita IKN

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved